Breaking

IHSG Meroket! Saham Hijau Tiga Hari Berturut-turut

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan kinerja positif! Penutupan perdagangan Selasa (18/2/2024) menunjukkan IHSG melesat 0,62% ke angka 6.873,55. Kenaikan ini terjadi beriringan dengan kembalinya aliran dana asing ke pasar modal Indonesia, setelah sebelumnya terjadi eksodus besar-besaran.

Total transaksi hingga akhir sesi mencapai angka fantastis, Rp 12,52 triliun, melibatkan 22,88 miliar saham dalam 1,23 juta transaksi. Dominasi warna hijau terlihat jelas dengan 354 saham menguat, sementara 196 saham melemah dan 238 saham stagnan.

IHSG Meroket! Saham Hijau Tiga Hari Berturut-turut
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Baca Juga : Perang Dingin Bukalapak dan Harmas: Saling Gugat Hingga PKPU!

Sektor teknologi memimpin pergerakan positif dengan kenaikan signifikan 2,33%, disusul sektor konsumer cyclicals (1,26%), kesehatan (0,85%), dan finansial (0,84%). Hampir seluruh sektor menghijau, kecuali energi (-0,15%) dan utilitas (-2,55%).

Pergerakan saham perbankan menjadi katalis utama penguatan IHSG. BBRI memimpin dengan kontribusi 18,44 poin indeks, setelah sahamnya naik 2,98% ke level 4.150. BBNI juga memberikan kontribusi besar (6,59 poin indeks) dengan kenaikan 3,94% ke level 4.750.

Sebelumnya, IHSG sempat tertekan akibat arus dana asing yang keluar besar-besaran. Namun, Senin (18/2/2024) menandai titik balik, dengan asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) untuk pertama kalinya di bulan ini, meskipun sebelumnya terjadi net sell yang cukup besar, mencapai Rp 1,07 triliun. Emiten perbankan menjadi incaran utama investor asing.

Ke depan, pasar keuangan Indonesia masih akan dipengaruhi oleh sentimen domestik, terutama rilis neraca dagang dan berbagai kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk update DHE. Para pelaku pasar juga menantikan data dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Rabu (19/2/2024), rilis Neraca Pembayaran pada Kamis (20/2/2024), dan hasil risalah FOMC The Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga : Heboh! Tak Cuma Indonesia, Negara Tetangga Juga Wajibkan 100% Devisa Masuk Negeri!