infomalang.com/ melaporkan, perlambatan ekonomi Indonesia yang hanya tumbuh 4,87% (yoy) di kuartal I-2025 telah membuat industri pembiayaan multifinance merana. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno Siahaan, mengungkapkan pertumbuhan bisnis multifinance jauh dari target, hanya mencapai 5-6%, meskipun diramaikan momen Ramadan dan Lebaran. Kondisi ini, menurutnya, tak lepas dari melemahnya daya beli masyarakat yang berlanjut sejak tahun 2024, yang berdampak pada penurunan penjualan otomotif dan, pada akhirnya, kinerja industri pembiayaan.
Baca juga: Laba Bukit Asam Anjlok! Apa Penyebabnya?
Kekhawatiran APPI semakin bertambah dengan potensi dampak perang dagang AS-China. Lonjakan produk impor China yang berpotensi terjadi dikhawatirkan akan menekan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia. Situasi ini, jika dibiarkan, akan semakin memperparah penurunan daya beli dan melemahkan perekonomian nasional.

Baca juga: Kolaborasi Raksasa! Bank Mega Syariah Suntik Dana Ratusan Miliar!
Dalam wawancara di program Power Lunch infomalang.com/ (Senin, 05/05/2025), Suwandi Siahaan memaparkan secara detail dampak perlambatan ekonomi terhadap industri multifinance. Ia menekankan pentingnya langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini dan menyelamatkan sektor pembiayaan yang tengah terhimpit. infomalang.com/ akan terus memantau perkembangan situasi ini dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan.















