Breaking

Ingin Gaji 20 Juta di Jepang? Ini Peluang Kuliah Perawat di UMM!

Jepang telah menjadi pilihan utama bagi banyak tenaga kerja Indonesia, khususnya para perawat yang ingin mengembangkan karir di luar negeri. Dengan gaji yang menarik dan peluang yang terbuka lebar, tak heran jika semakin banyak lulusan pendidikan keperawatan yang berfokus pada Negeri Sakura.

Gaji Perawat di Jepang: Menjanjikan dan Menggiurkan

Bekerja sebagai perawat di Jepang menawarkan gaji yang menggiurkan. Rata-rata, seorang perawat medis di Jepang bisa memperoleh penghasilan antara 200 ribu yen per bulan atau sekitar 10 hingga 20 juta rupiah. Angka ini sangat menarik, mengingat kebutuhan akan tenaga perawat yang terus meningkat, didorong oleh faktor demografis Jepang yang semakin menua.

Pada tahun 2023, pemerintah Jepang menargetkan untuk menerima 50 ribu tenaga perawat asal Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah lansia di Jepang, yang pada 2022 mencapai hampir 30% dari total populasi. Oleh karena itu, peluang bekerja di Jepang bagi tenaga medis, terutama perawat, semakin terbuka.

Program D-3 Keperawatan UMM: Jalur Menuju Karir Perawat di Jepang

Bagi para lulusan SMA yang ingin bekerja di Jepang sebagai perawat, Program Studi (Prodi) D-3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menawarkan jalur yang menjanjikan. Prodi ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keperawatan, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa dengan kemampuan bahasa Jepang yang sangat dibutuhkan di Jepang.

Indah D. Pratiwi, SKep Ns MNg, Kaprodi D-3 Keperawatan UMM, menjelaskan bahwa bahasa Jepang sudah menjadi bagian dari kurikulum sejak semester pertama. Selain itu, mahasiswa juga akan dilatih di OSTC Selnajaya, yang bekerja sama dengan UMM untuk menyiapkan tenaga kerja dengan keterampilan khusus (Specified Skill Worker) yang akan bekerja di Jepang.

Pelatihan Intensif Bahasa Jepang dan Pengalaman Praktik

Selama enam semester studi di UMM, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengikuti pelatihan bahasa Jepang yang intensif. Biasanya, pelatihan bahasa Jepang memakan waktu antara 9 hingga 12 bulan. Namun, berkat persiapan awal yang sudah dilakukan mahasiswa, pelatihan di UMM hanya memerlukan waktu 4 hingga 6 bulan.

Selain pelatihan bahasa, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman praktik di rumah sakit dan puskesmas mitra selama 6 hingga 8 bulan. Prodi ini mengutamakan kombinasi antara teori dan praktik, dengan 60% waktu dihabiskan untuk praktik langsung. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa siap menghadapi tantangan kerja di Jepang.

Baca Juga: Berapa Biaya Mengundang Raisa? Ini Detail Lengkapnya

Kolaborasi dengan OSTC Selnajaya: Persiapan untuk Bekerja di Jepang

Fakultas Vokasi UMM memiliki kerja sama yang erat dengan OSTC Selnajaya, lembaga yang membantu perekrutan tenaga kerja dengan keterampilan khusus (Specified Skill Worker) ke Jepang. Prof. Tulus Winarsunu, Dekan Fakultas Vokasi UMM, mengungkapkan bahwa sejauh ini sekitar 500 tenaga kerja, termasuk perawat, telah berhasil diberangkatkan ke Jepang.

Para mahasiswa yang terpilih mendapatkan fasilitas asrama, makan, dan buku gratis, dengan biaya pelatihan yang sangat terjangkau. Pelatihan bahasa Jepang dan keterampilan keperawatan dilakukan selama 6 hingga 12 bulan. Biaya masuknya hanya sekitar 2,5 juta, dan tiket keberangkatan juga ditanggung oleh lembaga.

Kisah Sukses Alumni D-3 Keperawatan UMM di Jepang

Beberapa alumni D-3 Keperawatan Fakultas Vokasi UMM telah sukses meraih karir di Jepang. Ika Wahyu Purwaningsih, salah satunya, berbagi pengalaman bekerja di panti jompo Jepang dengan gaji sekitar Rp 15 juta per bulan, ditambah fasilitas seperti tempat tinggal dan kendaraan. Ika juga menikmati libur setiap akhir pekan untuk jalan-jalan.

Sabbarudin Subekti, alumni lainnya, berhasil meraih gaji Rp 47 juta per bulan pada 2017. Sabbarudin memulai karirnya sebagai perawat lansia di Jepang dan gajinya terus meningkat pesat. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak tenaga kerja Indonesia yang ingin mengembangkan karir di Negeri Sakura.

 

Baca Juga: Biaya Masuk dan Pendaftaran MAN 2 Kota Malang Th Ajaran 2025/2026

Baca Juga: Tertipu Kupon Berhadiah, Ibu di Malang Kehilangan Tabungan Rp 31 Juta