Breaking

Jurus Kunci The Octagon, Panduan Lengkap Memahami Takedown, Submission, dan Striking dalam Olahraga MMA

Olahraga MMA (Mixed Martial Arts) telah berevolusi dari pertarungan brutal menjadi salah satu olahraga full-contact paling strategis dan cepat berkembang di dunia.

Arena pertarungan, yang dikenal ikonik sebagai The Octagon, bukan hanya panggung untuk baku hantam.

Ia adalah arena catur fisik yang menuntut atlet menguasai tiga pilar utama seni bela diri: Striking (serangan berdiri), Takedown (membawa lawan ke bawah), dan Submission (kuncian).

Bagi penonton awam, pertarungan MMA mungkin terlihat kacau. Namun, bagi yang memahami Jurus Kunci ini, setiap gerakan adalah perhitungan matang dan transisi strategis.

Pemahaman mendalam tentang tiga pilar ini adalah kunci untuk mengapresiasi kehebatan seorang fighter, membedakan pertarungan yang didominasi striker murni atau grappler unggulan.

Artikel ini akan menjadi Panduan Lengkap Anda untuk Memahami Takedown, Submission, dan Striking, membedah teknik dasar yang paling sering digunakan, dan bagaimana para juara MMA merangkai ketiga pilar ini untuk meraih kemenangan.

Baca Juga:Jadwal Persebaya vs Arema FC BRI Super League Pekan 13, Kick-off Jam Berapa di GBT?

1. Pilar Pertama: Striking (Seni Bertarung Berdiri)

Striking adalah fase pertarungan yang paling mudah dipahami, melibatkan serangan dengan tangan, kaki, lutut, dan siku saat kedua fighter berada dalam posisi berdiri.

Teknik Kunci dan Fungsinya

  • Jab dan Cross: Ini adalah basic tinju. Jab (pukulan cepat dengan tangan depan) digunakan untuk mengukur jarak, mengganggu ritme lawan, dan membuka peluang serangan Cross (pukulan kuat dengan tangan belakang).

  • Hook dan Uppercut: Pukulan memutar (Hook) dan pukulan dari bawah ke atas (Uppercut) seringkali menjadi pukulan KO yang diandalkan karena daya rusaknya yang tinggi.

  • Kickbox dan Muay Thai: Penggunaan tendangan (rendah, tengah, tinggi), serangan lutut (Knee), dan siku (Elbow) dari Muay Thai memberikan dimensi serangan yang lebih jauh dan lebih merusak, terutama di area kepala dan kaki lawan.

  • Tujuan: Mencetak poin, melukai lawan, atau menciptakan celah agar lawan kehilangan keseimbangan untuk takedown.

2. Pilar Kedua: Takedown (Aksi Membanting ke Matras)

Takedown adalah transisi kritis yang mengubah pertarungan dari posisi berdiri (stand-up) menjadi pertarungan di matras (ground game). Teknik ini biasanya dipinjam dari Wrestling dan Judo.

Teknik Kunci dan Fungsinya

  • Single Leg Takedown: Teknik membanting yang menargetkan satu kaki lawan, sering digunakan untuk menjatuhkan lawan tanpa terlalu banyak kehilangan keseimbangan diri sendiri.

  • Double Leg Takedown: Teknik yang melibatkan pegangan pada kedua kaki lawan dan dorongan kuat untuk menjatuhkannya. Teknik ini lebih berisiko, tetapi lebih efektif untuk menjatuhkan lawan yang kuat.

  • Clinch dan Trip: Setelah Clinch (pegangan dekat badan), fighter Judo sering menggunakan teknik sapuan (Trip) atau bantingan untuk menjatuhkan lawan ke matras.

  • Tujuan: Mendapatkan posisi superior di matras (top position), menghilangkan ancaman striking lawan, dan menguras energi mereka.

3. Pilar Ketiga: Submission (Seni Kuncian Menyerah)

Submission adalah teknik yang paling kompleks dan seringkali paling dramatis, di mana fighter berusaha memaksa lawan menyerah (tap out) menggunakan kuncian atau cekikan.

Teknik ini didominasi oleh Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ).

Teknik Kunci dan Fungsinya

  • Rear-Naked Choke (RNC): Salah satu teknik submission paling efektif, melibatkan cekikan dari belakang leher yang memutus aliran darah atau udara.

  • Armbar: Kuncian lengan yang menargetkan siku, memaksa sendi meregang hingga lawan menyerah karena rasa sakit atau risiko patah.

  • Triangle Choke: Cekikan yang dilakukan dengan kaki, sering dilakukan dari posisi bawah (guard), menekan arteri leher lawan menggunakan paha dan shin (tulang kering).

  • Tujuan: Mengakhiri pertarungan secara instan (finishing move) tanpa harus melalui keputusan juri.

4. Seni Transisi dan Strategi Kemenangan

Fighter terbaik di The Octagon bukanlah mereka yang unggul di salah satu pilar saja, melainkan mereka yang mahir melakukan transisi antar-pilar.

Strategi Grappler (Spesialis BJJ/Wrestling)

Seorang grappler akan menggunakan Striking minimal untuk mengalihkan perhatian lawan, lalu segera mencari peluang Takedown untuk membawa pertarungan ke matras (Ground Game).

Di matras, fokus mereka adalah mendapatkan posisi dominan (mount atau back position) dan mengunci dengan Submission.

Strategi Striker (Spesialis Muay Thai/Tinju)

Seorang striker akan memaksimalkan serangan di posisi berdiri. Mereka berusaha menjaga jarak agar lawan tidak bisa melakukan Takedown (disebut Takedown Defense).

Jika berhasil dijatuhkan, fokus mereka adalah segera kembali berdiri (Get-up) untuk melanjutkan Striking.

Lebih dari Sekadar Pertarungan Fisik

Memahami Jurus Kunci Takedown, Submission, dan Striking adalah langkah pertama untuk benar-benar mengapresiasi keindahan Olahraga MMA.

Setiap gerakan di The Octagon adalah hasil perpaduan teknik dari berbagai disiplin bela diri, di mana strategi transisi yang cerdas seringkali lebih menentukan daripada kekuatan fisik semata.

Bagi penonton, pemahaman ini akan mengubah pengalaman menonton dari sekadar clash fisik menjadi apresiasi terhadap seni bela diri campuran yang paling dinamis di dunia.

Baca Juga:Jack Sport Ngalam, Toko Olahraga Andalan Pecinta Sepak Bola dan Futsal di Malang