Breaking

Kasus Narkoba di Kota Malang Capai 107 Perkara Sepanjang 2025

infomalang.com/ – Kota Malang kembali menghadapi tantangan serius dalam upaya menekan angka penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan data terbaru, hingga semester pertama tahun 2025, tercatat sebanyak 107 kasus narkoba ditemukan di wilayah ini. Angka tersebut menunjukkan kenaikan signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa pada semester pertama tahun 2024, jumlah kasus narkoba yang terungkap hanya mencapai 90 perkara. Dengan demikian, terjadi peningkatan sebesar 18,89 persen pada tahun ini. “Iya, ada narkoba, judi, dan penculikan. Itu yang jumlahnya naik,” kata Wahyu pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Evaluasi Bersama Forkopimda

Peningkatan ini menambah daftar panjang pekerjaan rumah Pemerintah Kota Malang bersama aparat penegak hukum. Wahyu mengaku telah meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), khususnya Polresta Malang Kota, untuk terus melakukan evaluasi menyeluruh terkait penanganan kasus-kasus tersebut.

Menurutnya, program Koordinasi dan Sinergitas Bersama Forkopimda dan Jajaran (Kopi Senja) akan menjadi wadah strategis untuk memperkuat komunikasi antarinstansi. “Itu juga yang nanti akan kami evaluasi. Tetapi memang naik pun tidak terlalu signifikan naiknya. Namun yang jelas, tadi juga sudah disampaikan Pak Kapolres, sudah ada antisipasi. Mudah-mudahan di triwulan ke depan bisa turun,” lanjutnya.

Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi

Peningkatan kasus narkoba di Kota Malang menjadi perhatian khusus mengingat kota ini dikenal sebagai Kota Pendidikan. Dengan ribuan mahasiswa dari berbagai daerah yang tinggal dan menempuh pendidikan di Malang, tantangan dalam menjaga ketertiban sosial semakin kompleks.

Wahyu mengungkapkan rencana menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan pendekatan yang lebih menyeluruh kepada kalangan mahasiswa. Menurutnya, generasi muda, khususnya mahasiswa, merupakan kelompok yang paling rentan terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba.

“Tadi kami harapkan ada kerja sama yang baik dengan perguruan tinggi. Ada pendekatan ke mahasiswanya. Mungkin kami mengantisipasi dengan program-program lainnya. Tentunya dengan melibatkan semua stakeholder,” ujarnya.

Baca Juga:Ekspresi Seni Anak-Anak, Ecoprint SDN 05 Tambakasri Tampilkan Kolaborasi dengan Alam

Pentingnya Edukasi dan Pencegahan

Pendekatan kolaboratif ini dinilai penting agar penanganan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Malang tidak hanya bergantung pada aparat kepolisian, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat dan institusi pendidikan.

Wahyu juga menekankan pentingnya upaya pencegahan yang tidak hanya dilakukan melalui razia dan penegakan hukum, tetapi juga dengan edukasi dan pembinaan. Hal ini diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai bahaya narkoba serta konsekuensi hukum yang akan dihadapi jika terlibat dalam penyalahgunaan.

Ia menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat harus menjadi bagian dari strategi besar dalam menekan peredaran narkoba. Program edukasi berbasis komunitas, penyuluhan di kampung-kampung, serta dukungan aktif dari orang tua dan organisasi pemuda diharapkan mampu memperkuat ketahanan sosial. Dengan upaya bersama, tidak hanya aparat yang bergerak, tetapi seluruh lapisan masyarakat ikut berperan.

“Selain penindakan, pencegahan harus menjadi prioritas. Edukasi di lingkungan pendidikan, keluarga, dan masyarakat luas sangat diperlukan. Kita ingin Kota Malang bukan hanya kondusif, tapi juga bebas dari ancaman narkoba,” tegasnya.

Harapan ke Depan

Wahyu berharap sinergi yang telah terjalin dengan berbagai pihak dapat memperkuat ketahanan Kota Malang dalam menghadapi ancaman narkoba. Apalagi, menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI, ia berharap seluruh elemen masyarakat dapat menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya masing-masing.

“Juga terkait dengan data-data ketentraman dan ketertiban, isu-isu dampak regional, nasional, itu sudah didengarkan bersama. Tinggal bagaimana kita mengantisipasi ke depan agar tidak terjadi hal-hal yang negatif,” pungkasnya.

Dengan terus meningkatnya angka kasus narkoba di Kota Malang, pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum menghadapi tugas besar untuk tidak hanya menekan angka tersebut, tetapi juga menghapuskan pengaruh narkoba dari akar permasalahannya. Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, aparat, perguruan tinggi, dan masyarakat, diharapkan Kota Malang dapat menurunkan angka penyalahgunaan narkoba dan menciptakan lingkungan yang lebih aman serta sehat bagi seluruh warganya.

Upaya ini membutuhkan komitmen berkelanjutan dari semua pihak. Pemerintah, aparat, perguruan tinggi, organisasi pemuda, hingga masyarakat umum harus bahu membahu agar Kota Malang benar-benar terbebas dari ancaman narkoba di masa mendatang.

Baca Juga:Kartel Narkoba Amerika Latin Intai Destinasi Wisata Indonesia untuk Perdagangan Kokain Hingga Ada 84 Kasus