Breaking

Kasus Penganiayaan dan Kekerasan Seksual Mahasiswa Binus Malang Viral di Media Sosial

Kasus dugaan penganiayaan dan kekerasan seksual oleh mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang kini menjadi sorotan publik. Mahasiswa berinisial ROS diduga terlibat dalam serangkaian kekerasan terhadap beberapa korban, termasuk pemaksaan aborsi.

Unggahan Akun Media Sosial dan Kronologi Kejadian

Peristiwa ini pertama kali diungkap oleh akun media sosial @atalaricc di platform X beberapa waktu lalu. Dalam unggahannya, akun tersebut menjelaskan bahwa ROS telah melakukan kekerasan seksual berulang kali dan menggunakan kekerasan fisik ketika korban menolak untuk berhubungan intim. 

Mahasiswa Binus Malang, melakukan kekerasan seksual, memaksa aborsi, dan tidak pernah bertanggung jawab. Bahkan dia suka menggunakan kekerasan seperti memukul dan menjambak saat pacarnya menolak berhubungan seksual,” tulis akun @atalaricc dalam unggahannya. Akibat tindakan tersebut, korban mengalami tekanan psikologis hingga menderita gangguan mental yang serius.

Baca juga:

Wahyu Hidayat Gagas 1000 Beasiswa untuk Siswa Berprestasi di Kota Malang

Dampak Terhadap Korban dan Keterlibatan Keluarga Pelaku

Korban yang mengalami kekerasan dari ROS mengalami trauma berat dan harus mendapatkan perawatan psikiatris. Ia didiagnosis menderita depresi berat dan harus mengonsumsi obat dari psikiater untuk mengatasi kondisi tersebut. “Kondisi mental si B ancur dan harus bolak-balik psikiater karna didiagnosis depresi berat bahkan ampe harus minum obat dari Spkj karna ulah ROS tapi ini cowo gaada ngerasa bersalahnya bahkan malah jadiin kondisi si B bahan becandaan di tongkrongannya,” ungkap akun @atalaricc lebih lanjut. 

Keluarga ROS juga disebut turut memaksa korban untuk melakukan aborsi di klinik kenalan mereka. “Di saat kondisi psikis si B (korban) uda ga stabil ROS malah neken si B buat ke dokter kenalan keluarganya yang bisa aborsi. Si B nolak tapi malah berujung di maki-maki keluarganya dikatain ‘perempuan gabener’ karna gamau gugurin,” lanjut akun tersebut.

Tanggapan Pihak Kampus dan Pernyataan Resmi

Terkait kasus ini, pihak Universitas Binus Malang belum memberikan banyak komentar dan masih dalam tahap penyelidikan. Salah satu perwakilan kampus, Novi, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus yang melibatkan mahasiswa mereka. “Izin terkait ini nanti akan ada pernyataan dari tim PR (Public Relations) kami yah,” ujar Novi saat dikonfirmasi melalui Whatsapp. Hingga saat ini, publik masih menunggu tindakan dan tanggapan resmi dari pihak kampus.

Baca juga:

Kecelakaan Tunggal di Jembatan Kedungkandang, Satu Remaja Tewas di Tempat