Breaking

Keamanan Wisata Gunung Bromo 2025 Ditingkatkan

Infomalang – Gunung Bromo, salah satu ikon wisata alam Jawa Timur, kembali jadi sorotan jelang musim pendakian 2025. Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersama Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mengumumkan peningkatan keamanan dan layanan wisata secara menyeluruh. Langkah ini dilakukan demi memberikan kenyamanan lebih baik kepada wisatawan lokal maupun mancanegara yang setiap tahun berbondong-bondong menikmati pesona sunrise Bromo.

Latar Belakang Peningkatan Keamanan

Gunung Bromo dikenal sebagai destinasi favorit dengan rata-rata kunjungan mencapai ratusan ribu wisatawan per tahun. Menurut data BB-TNBTS, pada 2024 tercatat lebih dari 400 ribu pengunjung datang ke kawasan Bromo Tengger Semeru. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat pada 2025, apalagi setelah infrastruktur pendukung seperti jalan akses dan fasilitas umum terus diperbaiki.

Namun, tingginya jumlah wisatawan juga menimbulkan tantangan. Dari kepadatan lalu lintas, risiko kecelakaan saat mendaki, hingga potensi kebakaran lahan pada musim kemarau menjadi perhatian utama. Pemerintah daerah menilai, tanpa pengelolaan yang baik, keselamatan pengunjung bisa terancam. Oleh karena itu, program “Keamanan Wisata Bromo 2025” diluncurkan dengan fokus pada pengawasan, penambahan fasilitas, dan edukasi pengunjung.

Fasilitas Keamanan Baru

Kepala BB-TNBTS, melalui keterangan resmi, menyebutkan sejumlah pembaruan yang sudah dimulai sejak awal tahun. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Pemasangan Kamera Pengawas (CCTV)
    Sebanyak 50 unit CCTV tambahan dipasang di titik-titik rawan seperti jalur pendakian, area parkir, dan sekitar kawah. Kamera ini terhubung langsung ke pusat kontrol di Pos Jaga Cemoro Lawang dan Tosari sehingga petugas dapat memantau kondisi lapangan secara real-time.

  2. Peningkatan Pos Keamanan
    Pos pengamanan di empat pintu masuk—Cemoro Lawang (Probolinggo), Wonokitri (Pasuruan), Ngadas (Malang), dan Burno (Lumajang)—diperkuat dengan petugas tambahan. Pada musim liburan, jumlah personel gabungan dari TNBTS, TNI/Polri, dan relawan lokal ditingkatkan hingga 30%.

  3. Peralatan Darurat
    Pos utama kini dilengkapi peralatan medis, tabung oksigen, dan jalur evakuasi yang lebih jelas. Setiap pos juga memiliki peta jalur alternatif jika terjadi erupsi atau kebakaran.

  4. Peringatan Dini Cuaca
    Sistem informasi cuaca terkini dipasang di area penanjakan dan lautan pasir. Informasi ini terhubung dengan BMKG sehingga wisatawan bisa mengetahui kondisi cuaca ekstrem lebih cepat.

Edukasi Wisatawan dan Pemandu Lokal

Selain peningkatan fasilitas, edukasi kepada wisatawan menjadi prioritas. Mulai 2025, setiap pengunjung yang membeli tiket masuk secara online akan menerima panduan digital berisi informasi keselamatan, seperti larangan mendekati bibir kawah dalam radius tertentu, tata cara mendaki aman, dan aturan menjaga kebersihan.

Pemandu wisata lokal atau jeep driver juga diwajibkan mengikuti pelatihan pertolongan pertama (first aid) dan simulasi evakuasi. Ketua Paguyuban Jeep Bromo, Sutrisno, menyebut pelatihan ini penting agar sopir dan pemandu dapat bertindak cepat saat terjadi insiden. “Kami dilatih memberikan bantuan medis dasar dan cara evakuasi jika wisatawan mengalami masalah pernapasan atau cedera,” ungkapnya.

Kerja Sama Antarlembaga

Program peningkatan keamanan ini melibatkan berbagai pihak. Pemerintah kabupaten di sekitar kawasan Bromo—Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang—bekerja sama dalam pengelolaan jalur akses. TNI, Polri, Basarnas, dan relawan pecinta alam juga dilibatkan untuk patroli rutin.

Baca Juga: Perbaikan Jalan Rusak Kabupaten Malang Dikebut Jelang Musim Hujan

Selain itu, sektor swasta seperti pengelola hotel dan agen perjalanan didorong untuk mendukung kampanye keamanan. Misalnya, hotel-hotel di sekitar Bromo menyediakan booklet informasi keselamatan dan menyiapkan kendaraan evakuasi jika dibutuhkan.

Dampak Positif untuk Pariwisata

Langkah peningkatan keamanan ini diharapkan memberi dampak positif terhadap industri pariwisata lokal. Pemilik homestay dan warung di sekitar Cemoro Lawang menyambut baik kebijakan tersebut. “Wisatawan akan merasa lebih aman dan betah tinggal lebih lama, otomatis ekonomi warga juga ikut naik,” kata Wati, pemilik homestay di Desa Ngadisari.

Pemerintah daerah menargetkan kunjungan wisata Bromo pada 2025 meningkat 15% dibanding tahun sebelumnya. Dengan keamanan yang lebih terjamin, wisatawan mancanegara diharapkan kembali menggeliat, terutama setelah beberapa tahun terakhir sempat menurun akibat pandemi.

Pesan untuk Wisatawan

Meski keamanan sudah ditingkatkan, wisatawan tetap diimbau mematuhi aturan. Beberapa larangan seperti membawa bahan peledak, menyalakan api di area lautan pasir, dan membuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi tegas. Petugas juga mengingatkan agar pengunjung menyiapkan fisik dan perlengkapan yang memadai, terutama pakaian hangat dan masker, karena suhu di puncak Bromo bisa mencapai 5 derajat Celsius pada malam hari.

Baca Juga: Distribusi Beras SPHP di Malang Raya Baru 18 Persen, Stok Masih Terjaga

Peningkatan keamanan di Gunung Bromo pada 2025 menjadi kabar baik bagi para pecinta alam dan wisatawan. Dengan fasilitas yang lebih lengkap, sistem peringatan dini yang modern, serta keterlibatan berbagai pihak, liburan ke Bromo kini semakin aman dan nyaman. Upaya ini bukan hanya menjaga keselamatan wisatawan, tetapi juga melestarikan keindahan alam Bromo sebagai warisan berharga Indonesia.

Jadi, bagi Anda yang berencana menikmati sunrise di lautan pasir atau menjelajahi kawah Bromo tahun ini, tak perlu ragu. Dengan protokol keamanan yang diperketat, pengalaman liburan di Gunung Bromo 2025 akan menjadi momen tak terlupakan yang tetap memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan setiap pengunjung.