Breaking

Kebakaran Toko Pigura di Blimbing Hanguskan Plafon, Pemilik Alami Kerugian Rp 50 Juta

InfoMalangKebakaran toko pigura di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, pada Senin (18/8/2025) malam. Insiden tersebut menyebabkan bagian plafon bangunan hangus terbakar dan kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.

Toko bernama Jaya Abadi Pigura sekaligus menjadi tempat tinggal pemiliknya, Yohanes Wibowo. Beruntung api berhasil dipadamkan sebelum menjalar ke lantai satu yang dipenuhi perabotan, kendaraan, dan pigura untuk dijual.

Kronologi Kebakaran

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, Pandu Rizki Darmawan, menjelaskan kebakaran pertama kali disadari langsung oleh pemilik toko. Sekitar pukul 22.54, Yohanes melihat kepulan asap dari area plafon bangunan.

Kebakaran Toko Pigura ini pertama Di plafon tersebut terdapat instalasi kabel listrik. Dugaan awal, api dipicu korsleting listrik yang kemudian menyebar cepat di area seluas 50 meter persegi. “Pemilik langsung melihat asap dari plafon. Dari situlah api mulai membesar,” ujar Pandu.

Mengetahui bahaya semakin besar, Yohanes segera menghubungi petugas damkar. Tak lama kemudian, tim pemadam bersama aparat kepolisian dan relawan tiba di lokasi.

Baca Juga:Petaka Musim Kemarau: Bumi Kanjuruhan Dilanda 4 Kali Kebakaran dalam Dua Pekan

Proses Pemadaman Api

Sebanyak 11 personel pemadam kebakaran dikerahkan. Mereka tiba sekitar pukul 23.06 dan langsung melakukan upaya pemadaman dengan peralatan lengkap.

Proses berlangsung cukup menantang karena aliran listrik di bangunan belum sepenuhnya padam. “Pemadaman dilakukan sambil berjibaku dengan sambaran listrik yang masih aktif,” kata Pandu.

Api baru benar-benar berhasil dipadamkan pada pukul 01.30 dini hari, Selasa (19/8). Fokus pemadaman diarahkan pada plafon agar tidak merembet ke lantai bawah.

Kerugian Ditaksir Puluhan Juta

Meski hanya plafon yang terbakar, kerugian material yang ditanggung pemilik tetap besar. Pandu menyebut total kerugian akibat kerusakan plafon dan kabel listrik mencapai Rp 50 juta.

“Yang terbakar hanya plafon, sementara lantai satu dan barang dagangan dinyatakan aman,” jelasnya. Kondisi ini membuat kerugian masih bisa ditekan meski tetap memberatkan pemilik.

Yohanes mengaku bersyukur api dapat dikendalikan tepat waktu. “Kalau sedikit lebih lambat, mungkin semua isi toko sudah ikut terbakar,” ucapnya dengan lega.

Ancaman Korsleting Listrik

Peristiwa kebakaran di Blimbing ini kembali menegaskan bahwa korsleting listrik menjadi penyebab utama banyak kebakaran di Kota Malang. Instalasi listrik yang tidak terawat menjadi pemicu paling umum.

Pandu mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksa kondisi kabel dan panel listrik di rumah maupun tempat usaha. Kabel yang sudah tua atau rusak sebaiknya diganti sesegera mungkin.

“Satu kabel rusak bisa menyebabkan kebakaran besar. Pencegahan jauh lebih murah daripada menanggung kerugian,” ujarnya.

Kesiapan Tim Damkar Kota Malang

Unit Pemadam Kebakaran Kota Malang memastikan selalu siaga 24 jam. Pandu menegaskan keberhasilan pemadaman kali ini berkat laporan cepat dari warga.

“Laporan yang masuk dengan segera memberi kami waktu lebih banyak untuk mengendalikan api,” katanya. Menurutnya, koordinasi masyarakat dengan tim damkar adalah faktor kunci dalam mencegah kebakaran meluas.

Selain itu, damkar juga rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait prosedur keselamatan dan cara melapor bila terjadi kebakaran. Hal ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga agar lebih waspada.

Kasus Kebakaran Lain di Malang Raya

Dalam sepekan terakhir, Malang Raya juga diguncang beberapa kejadian kebakaran lain. Sebelumnya, pabrik gula Krebet Baru mengalami kebakaran dengan kerugian besar.

Tak lama berselang, sebuah pondok pesantren di Bululawang juga mengalami kebakaran misterius. Penyebabnya hingga kini masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

Berbagai kejadian tersebut memperlihatkan bahwa risiko kebakaran cukup tinggi, terutama ketika sistem kelistrikan tidak dikelola dengan baik atau bangunan minim proteksi.

Dampak Psikologis bagi Pemilik

Selain kerugian materi, kebakaran juga meninggalkan dampak psikologis bagi korban. Yohanes mengaku masih merasa trauma ketika mengingat asap yang muncul dari plafon.

“Yang ada di pikiran saya saat itu hanya bagaimana menyelamatkan keluarga. Saya khawatir api merembet ke bawah,” ungkapnya. Kejadian itu membuatnya bertekad memperbarui jaringan listrik toko agar lebih aman.

Ia juga menegaskan tidak ingin kejadian serupa terulang kembali. “Kerugian materi masih bisa dicari, tapi keselamatan tidak bisa digantikan,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga:Kebakaran Hanguskan Kandang Ayam di Malang, 30 Ribu Ekor Mati Terpanggang Kerugian Capai Miliaran Rupiah