Infomalang – Kecelakaan tragis kembali terjadi di jalur pantura Tuban–Bancar dan menelan korban jiwa. Seorang pemotor asal Malang ditemukan tewas setelah menabrak truk parkir di pinggir jalan. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pengendara untuk selalu waspada, terutama saat melintasi jalur padat kendaraan besar seperti pantura. Tragedi tersebut menambah daftar panjang kecelakaan yang kerap terjadi akibat kurangnya konsentrasi dan kondisi jalan yang rawan pada waktu dini hari.
Peristiwa memilukan ini sontak mengundang perhatian masyarakat sekitar. Banyak warga berharap agar pengawasan di jalur pantura lebih diperketat dan penempatan truk yang berhenti di bahu jalan mendapat perhatian serius dari pihak berwenang. Selain itu, faktor kelelahan dan minimnya penerangan di jalur tersebut juga menjadi perhatian utama dalam upaya mencegah kecelakaan serupa.
Kronologi Kecelakaan Tragis di Jalur Tuban–Bancar
Kecelakaan tragis yang menimpa pemotor asal Malang terjadi pada Rabu dini hari sekitar pukul 04.15 WIB di Kilometer 18–19 jalur pantura Tuban–Bancar, tepatnya di Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Korban diketahui bernama Hari Susanto (30), warga Dusun Krajan, Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Satlantas Polres Tuban, korban mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit dengan nomor polisi S 3268 JE dari arah timur menuju barat. Saat melintas di lokasi kejadian, korban menabrak bagian belakang truk tronton tangki yang sedang parkir di bahu jalan karena mengalami ban bocor.
Benturan keras membuat tubuh korban terpental ke arah kanan jalan. Nahas, pada saat bersamaan, sebuah truk lain yang melaju dari arah belakang menyambar tubuh korban. Pengemudi truk kedua tersebut tidak diketahui identitasnya karena langsung meninggalkan lokasi kejadian. Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka parah di bagian kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD dr. R. Koesma Tuban untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Faktor Penyebab Kecelakaan Tragis Pemotor Malang
Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Tuban, Iptu Eko Sulistyono, dugaan awal penyebab kecelakaan tragis ini adalah kurangnya konsentrasi korban saat berkendara. Korban diduga tidak memperhatikan kendaraan yang berhenti di bahu jalan. Selain itu, kondisi jalan pantura pada dini hari yang minim penerangan juga memperbesar risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara yang kelelahan atau melaju dengan kecepatan tinggi.
Truk tangki yang terlibat dalam kejadian tersebut dikemudikan oleh Marsudi (56), warga Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Ia selamat dari kejadian dan tidak mengalami luka. Menurutnya, truk berhenti di bahu jalan karena ban bocor dan telah menyalakan lampu hazard sebagai tanda peringatan. Namun, jarak pandang yang terbatas dan kondisi sepi di jalan diduga membuat korban tidak sempat menghindar.
Baca juga: Diduga Akibat Elpiji Bocor Kebakaran Hanguskan Warung Madura di Karangploso
Dampak dan Kerugian Akibat Kecelakaan Tragis di Jalur Pantura
Kecelakaan tragis ini menimbulkan kerugian material yang diperkirakan mencapai satu juta rupiah. Namun, lebih dari itu, kehilangan nyawa seorang pemuda asal Malang menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat. Insiden seperti ini menegaskan bahwa keselamatan di jalan raya masih menjadi isu penting yang perlu diperhatikan oleh semua pihak, baik pengemudi kendaraan besar maupun pemotor.
Selain korban jiwa, kecelakaan semacam ini juga berdampak pada arus lalu lintas. Jalur pantura yang dikenal sebagai jalur vital untuk distribusi logistik sempat mengalami kemacetan karena proses evakuasi dan olah TKP oleh petugas kepolisian. Hal ini menjadi bukti bahwa satu momen lengah di jalan raya bisa menyebabkan dampak yang luas, tidak hanya bagi korban, tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya.
Upaya Pencegahan Kecelakaan Tragis di Jalur Pantura
Satlantas Polres Tuban terus mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintasi jalur pantura, terutama pada malam hingga dini hari. Pengemudi disarankan untuk tidak memaksakan diri jika merasa lelah dan selalu memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum bepergian jauh. Pemasangan rambu-rambu dan tanda bahaya bagi kendaraan yang berhenti di bahu jalan juga perlu diperketat untuk mencegah kecelakaan serupa.
Selain itu, pemerintah daerah bersama kepolisian diharapkan dapat meningkatkan penerangan jalan di titik-titik rawan kecelakaan. Edukasi keselamatan berkendara pun harus digalakkan, terutama bagi pengendara sepeda motor yang sering menjadi korban kecelakaan di jalur padat seperti pantura. Dengan kerja sama berbagai pihak, diharapkan tidak ada lagi kecelakaan tragis yang merenggut nyawa di jalan raya.
Kecelakaan Tragis Pemotor Malang di Jalur Tuban–Bancar
Peristiwa kecelakaan tragis yang menewaskan pemotor asal Malang di Jalur Tuban–Bancar menjadi pelajaran berharga bagi semua pengguna jalan. Faktor kelelahan, kurangnya konsentrasi, dan minimnya penerangan sering kali menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan fatal. Penting bagi pengendara untuk selalu menjaga fokus, mematuhi rambu lalu lintas, dan memastikan kondisi kendaraan aman sebelum berkendara.
Semoga kejadian ini menjadi pengingat untuk meningkatkan kewaspadaan di jalan raya. Tidak ada perjalanan yang lebih penting daripada keselamatan jiwa. Dengan disiplin, kesadaran, dan kepedulian bersama, angka kecelakaan tragis di jalan raya bisa ditekan, dan setiap pengendara dapat kembali pulang dengan selamat ke rumah.
Baca juga: Kasus Bullying di Sukun Malang Diselidiki Polresta Setelah Laporan Viral di Media Sosial















