infomalang.com/ Kejuaraan Wanita ASEAN 2025, yang juga dikenal sebagai Piala Serenity ASEAN MSIG 2025, menjadi salah satu turnamen sepak bola wanita paling bergengsi di Asia Tenggara. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) ini merupakan edisi ke-13 dari ajang yang sebelumnya dikenal sebagai Kejuaraan Wanita AFF. Tahun ini menjadi momen bersejarah karena turnamen ini didahului oleh kualifikasi, yaitu Piala Wanita AFF 2024, yang menjadi gerbang utama menuju kejuaraan bergengsi ini.
Sebagai ajang yang mengusung semangat sportivitas, persaingan sehat, dan pemberdayaan atlet perempuan, Kejuaraan Wanita ASEAN 2025 menjadi simbol kemajuan sepak bola wanita di kawasan Asia Tenggara. Turnamen ini tidak hanya menjadi wadah untuk menunjukkan kemampuan atlet perempuan, tetapi juga ruang untuk mempererat hubungan antarnegara melalui olahraga.
Tim Peserta dan Jalannya Kualifikasi
Delapan tim terbaik di kawasan dipastikan berlaga dalam ajang ini. Mereka adalah Vietnam, Filipina, Thailand, Myanmar, Australia U-23, Indonesia, Kamboja, dan Timor-Leste. Sebanyak lima tim teratas dari Kejuaraan Wanita AFF 2022 otomatis lolos, sedangkan tiga tim lainnya, termasuk Indonesia, melangkah ke fase utama setelah tampil impresif di Piala Wanita AFF 2024.
Namun, perjalanan menuju kejuaraan ini tidak tanpa drama. Singapura yang sebelumnya masuk daftar peserta harus mengundurkan diri karena jadwal yang berbenturan. Posisinya kemudian digantikan oleh Timor-Leste, yang menjadi salah satu kuda hitam di ajang ini. Sementara itu, Australia mengirimkan tim U-23 mereka, menambah warna kompetisi dengan skuad muda yang penuh semangat.
Baca Juga:Indonesia–Malaysia Bahas Penguatan RCEP dan Kerja Sama Bilateral(29/7)
Vietnam Jadi Tuan Rumah, Dua Kota Siap Gelar Pertandingan
Menariknya, Vietnam terpilih sebagai tuan rumah setelah Indonesia yang sebelumnya dijadwalkan menjadi penyelenggara mengundurkan diri karena bentrok jadwal dengan Kejuaraan Wanita U-16 ASEAN 2025. Pertandingan akan digelar di dua kota, yaitu Haiphong dan Phú Thọ, dengan stadion utama seperti Stadion Lạch Tray berkapasitas 30.000 penonton dan Stadion Việt Trì berkapasitas 20.000 penonton.
Babak penyisihan grup dijadwalkan berlangsung mulai 6–13 Agustus 2025, diikuti dengan semifinal pada 16 Agustus 2025, dan laga final yang akan digelar pada 19 Agustus 2025. Jadwal yang padat ini menuntut setiap tim untuk mengatur strategi dan fisik pemain agar dapat tampil maksimal.
Grup dan Peta Persaingan
Hasil undian yang dilakukan pada 9 Juni 2025 di Hanoi menempatkan Vietnam sebagai pemimpin Grup A bersama Thailand, Indonesia, dan Kamboja. Grup ini dianggap sebagai “grup neraka” karena dihuni tim-tim yang memiliki sejarah panjang di sepak bola wanita ASEAN.
Di sisi lain, Grup B diisi oleh Filipina, Myanmar, Australia U-23, dan Timor-Leste. Kehadiran Filipina, sang juara edisi 2022, membuat grup ini semakin menarik. Tim ini akan mendapat tantangan berat dari Myanmar yang dikenal tangguh serta skuad muda Australia yang punya determinasi tinggi.
Lebih dari Sekadar Kompetisi
Kejuaraan Wanita ASEAN 2025 bukan sekadar kompetisi untuk memperebutkan trofi. Turnamen ini juga menjadi wadah pemberdayaan perempuan di dunia olahraga, khususnya sepak bola. Atlet perempuan dari berbagai negara diberikan kesempatan untuk unjuk gigi, menunjukkan kemampuan mereka di hadapan publik internasional, dan membuka jalan menuju kompetisi yang lebih besar di tingkat Asia maupun dunia.
Selain itu, turnamen ini memberikan dampak positif bagi industri sepak bola wanita di kawasan. Kehadiran sponsor seperti MSIG dan konsep turnamen yang profesional turut mendorong peningkatan standar kompetisi. Partisipasi negara-negara ASEAN juga memperkuat diplomasi antarbangsa melalui jalur olahraga, mempererat hubungan, dan menumbuhkan rasa persaudaraan regional.
Indonesia dan Harapan Baru
Bagi Indonesia, ajang ini menjadi kesempatan untuk memperbaiki prestasi setelah beberapa kali gagal menembus fase semifinal pada edisi sebelumnya. Dengan skuad yang lebih matang hasil dari regenerasi pemain dan pengalaman di Piala Wanita AFF 2024, harapan publik tanah air terhadap tim Garuda Pertiwi semakin besar.
Meski menghadapi lawan tangguh seperti Vietnam dan Thailand di fase grup, timnas wanita Indonesia diyakini mampu memberikan kejutan. Dukungan penuh dari masyarakat dan pembenahan yang dilakukan oleh PSSI di sektor sepak bola wanita menjadi modal penting untuk tampil kompetitif.
Kejuaraan Wanita ASEAN 2025 membawa semangat baru bagi perkembangan sepak bola wanita di Asia Tenggara. Melalui ajang ini, para atlet perempuan diberi ruang untuk bersinar, membuktikan kualitas mereka, sekaligus memperkuat solidaritas regional melalui olahraga. Turnamen ini diharapkan tidak hanya melahirkan juara di lapangan, tetapi juga menjadi tonggak kemajuan bagi pemberdayaan perempuan dalam dunia olahraga.
Baca Juga:Indonesia Jadi Penggerak Utama Transformasi Digital dan Kolaborasi Data di ASEAN Sejak 2019















