Desa Tulungrejo di Kecamatan Donomulyo masih dilanda kekeringan, dengan hujan yang belum turun sejak Umbul Sengkaring mengering lebih dari dua minggu. Umbul Sengkaring merupakan sumber air utama bagi masyarakat setempat, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun irigasi pertanian. Karena kondisi ini, warga terpaksa mengandalkan pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang dan pemerintah desa.
Kepala Desa Tulungrejo, Nuryadi, mengungkapkan bahwa kondisi Umbul Sengkaring dan saluran irigasi masih mengering seperti sebelumnya. Ia menyatakan bahwa hujan belum juga turun, dan lahan pertanian di sekitar juga mengalami kekeringan. Meskipun demikian, hingga saat ini, belum ada laporan mengenai pertanian warga yang gagal panen akibat kekeringan ini.
Baca Juga : Maju Pilkada 2024, Ganis Siap Libatkan Anak Muda untuk Bangun Kota Malang
Kerjasama Masyarakat dalam Mengatasi Krisis Air
Meskipun pasokan air bersih dari BPBD masih mencukupi, Nuryadi menegaskan pentingnya kerjasama antarwarga dalam mengatasi masalah air. Dia menjelaskan bahwa beberapa kelompok masyarakat secara sukarela mendistribusikan air ke tetangga yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan solidaritas masyarakat yang tinggi meskipun sedang menghadapi tantangan besar.
Pemerintah desa juga berkoordinasi dengan Polsek Donomulyo untuk meminjam mobil tangki dalam upaya mendistribusikan air bersih. Nuryadi menambahkan bahwa tangki air dari dinas sosial sebelumnya telah digunakan, tetapi kini sudah ditarik kembali. Situasi ini menuntut perhatian lebih agar pasokan air tetap terjaga.
Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin, menjelaskan bahwa anomali cuaca yang terjadi di Kabupaten Malang disebabkan oleh fenomena La Nina dan El Nino. Ia menyatakan bahwa wilayah selatan tidak mendapatkan hujan sama sekali, sedangkan daerah lain sudah mulai hujan. BPBD juga telah mengirim surat edaran kepada semua kecamatan untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang mendadak.
Baca Juga : Tiga Rekomendasi Bento Cake di Malang