MALANG – Baru-baru ini, seorang warga membagikan keluhannya ketika pulang ke kampungnya sendiri namun tetap ditarik parkir sebesar Rp1o ribu.
Parkir liar tersebut dikarenakan ada karnaval di Cemorokandang yang diselenggarakan pada hari Minggu (20/07/2025).
Dilansir dari akun TikTok @yantimalanghayati pada Senin (21/07/2025), Ia bercerita bahwa awalnya ia memesan GoFood, namun karena jalan diblokir, ia langsung menemui abang ojolnya, dan saat kembali ke rumah, ia justru diminta membayar parkir.
“Cemorokandang masuk kampung sendiri bayar 10.000. Efek karnaval. 10.000 x 1000 motor 2000 motor. Awalnya order GoFood karena jalan di blokir. Aku ambil ke bawah. Pas pulang gak bisa pulang. Karena di blok sudah bayar juga susah jalan. Hapus karnaval. Full orang,” tulisnya dalam caption.
Unggahan tersebut pun sontak menarik perhatian netizen. Mayoritas dari mereka memberikan tanggapan pro dan kontra terkait kasus tersebut.
Pro karena menganggap bahwa si pemilik akun jarang kumpul dengan orang kampung (tidak ikut musyawarah), dan kontra karena warga kampung ada yang menjelaskan di kolom komentar bahwa jukir liar itu merupakan orang luar (bukan orang kampung itu sendiri).
Baca Juga: Truk Tebu Parkir Sembarangan, Satlantas Malang Imbau Tertib demi Ceg4h Kemacetan
“Masak disuruh bayar kalau asli warga setempat? Apa kamu gak rukun sama warga setempat sampai tidak kenal lalu disuruh bayar?” ujar akun @yueve***.
“Wah mbaknya lewat depan rumahku. Izin meluruskan. Yang dilewati ini RW 05 dan yang jaga parkir bukan warga RW05 (soalnya saya juga kaget pas pulang lihat karnaval, yang ngatur parkir di depan rumah bukan tetangga-tetangga sini tapi dari RW lain). Kalau mbaknya ada bukti video ini, silakan bisa diadukan mbak, biar bisa jadi evaluasi panitia dan para oknum untuk tidak sembarangan narik uang parkir,” ujar akun @nyuu***.
“Orang sini sebagian turut serta ikut karnavalan. Gak sempat mikir parkir. Yang jadi masalah ini bukan tidak kenalnya. Tapi mbaknya cuma mau lewat saja kok disuruh bayar. Kok keterlaluan banget,” pungkas akun @nyuu***.
Semoga pihak panitia karnaval dan perangkat wilayah setempat dapat segera menindaklanjuti keluhan warga tersebut, serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan serupa ke depannya.
Selain itu, diharapkan juga kejadian warga yang harus membayar parkir saat masuk ke kampungnya sendiri tidak terulang kembali, demi menjaga kenyamanan dan kekompakan antarwarga.
Baca Juga: Penolakan Gate Parkir Elektronik di Alun-Alun Kota Batu, Jukir dan PKL Lakukan Protes















