infomalang.com/,MALANG, Jawa Timur – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat komunikasi publik dan literasi digital di Indonesia. Kali ini, Kota Malang menjadi tuan rumah bagi acara bertajuk “IGID Goes to Campus: Sehat Itu Hak, Gizi Itu Nyata”, yang digelar di Malang Creative Center pada Jumat (25/7/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menggaungkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif prioritas pemerintah, dengan pendekatan yang lebih segar dan relevan bagi generasi muda.
Membangun Fondasi Gizi Melalui Komunikasi Inovatif (Expertise & Experience)
Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta yang beragam, mencakup mahasiswa, akademisi, aparatur sipil negara (ASN), serta komunitas kreatif. Kehadiran berbagai elemen ini mencerminkan komitmen Kemkomdigi untuk menjangkau beragam stakeholder dalam upaya komunikasi publik. Narasumber inspiratif yang dihadirkan meliputi Sugeng Haryanto, Dosen Program Magister Linguistik Universitas Brawijaya dan Polinema; Filmon Leonard Warouw, Penerjemah Ahli Madya Kemkomdigi; serta Donum Theo, Penerjemah Ahli Muda Kemkomdigi. Keberadaan narasumber dengan latar belakang akademik dan praktisi komunikasi menunjukkan keahlian (Expertise) Kemkomdigi dalam memilih figur yang tepat untuk menyampaikan pesan.
Direktur Informasi Publik, Direktorat Jenderal KPM Kemkomdigi, Nursodik Gunarjo, menegaskan bahwa salah satu kebijakan prioritas yang diangkat dalam kegiatan ini adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan bagian integral dari komitmen pemerintah untuk memastikan setiap anak Indonesia memperoleh akses terhadap makanan yang sehat dan bergizi. “Gizi yang baik adalah fondasi dari pendidikan yang berkualitas dan masa depan yang cerah,” ujar Nursodik, menggarisbawahi pentingnya aspek gizi sebagai investasi jangka panjang bagi bangsa.
Baca Juga:
Nursodik menambahkan bahwa program-program prioritas pemerintah seperti MBG perlu digaungkan melalui pendekatan komunikasi baru yang lebih segar, kreatif, dan relevan dengan anak muda. Ini adalah refleksi dari pengalaman (Experience) Kemkomdigi dalam beradaptasi dengan dinamika komunikasi di era digital. “Namun, sebuah kebijakan tidak akan cukup hanya berhenti pada perumusan dan pelaksanaan. Semua harus dihidupkan dengan narasi yang menyentuh, disampaikan dengan cara yang membumi, dan didorong melalui partisipasi publik,” jelasnya. Pesan ini menekankan bahwa efektivitas kebijakan sangat bergantung pada strategi komunikasi yang efektif dan partisipatif.
Peran Generasi Muda dalam Membentuk Opini dan Pesan Publik (Authoritativeness & Trustworthiness)
Dalam paparannya, Nursodik Gunarjo secara khusus menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam membentuk opini dan menyampaikan pesan publik secara strategis. “Maka dari itu, strategi komunikasi yang efektif dan cerdas menjadi kunci, dan di sinilah peran penting generasi muda, seperti Anda semua,” kata dia, memberikan pengakuan terhadap potensi dan otoritas (Authoritativeness) anak muda di era digital. Generasi muda, dengan kreativitas dan adaptasi mereka terhadap teknologi digital, adalah agen perubahan yang powerful dalam komunikasi publik.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, diselenggarakan pula lomba pembuatan konten berbahasa Inggris bertema “Makan Bergizi Gratis”. Lomba ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, melainkan juga ruang kolaborasi dan aktualisasi bagi generasi muda untuk menyuarakan kebijakan pemerintah melalui sudut pandang mereka sendiri. Ini adalah cara cerdas untuk membangun kepercayaan (Trustworthiness) publik terhadap program pemerintah, karena pesan disampaikan oleh sesama anak muda dengan gaya yang relevan dan otentik.
Selain itu, acara ini juga menjadi momentum strategis untuk memperkuat jejaring lintas profesi dan institusi antara mahasiswa, akademisi, ASN, komunitas kreatif, serta insan media. “Di era keterbukaan dan derasnya arus informasi, kolaborasi lintas sektor adalah kekuatan utama untuk memperkuat komunikasi publik Indonesia yang tangguh dan mendunia,” ujar Nursodik, menegaskan visi Kemkomdigi untuk membangun ekosistem komunikasi yang kokoh.
Apresiasi dari Pemerintah Kota Malang dan Harapan ke Depan (Experience & Expertise)
Sekretaris Dinas Kominfo Kota Malang, Soni Bachtiar, menyampaikan apresiasi tinggi Pemerintah Kota Malang atas kepercayaan Direktorat Jenderal KPM Kemkomdigi yang telah memilih Kota Malang sebagai tuan rumah acara IGID Goes to Campus ini. “Kegiatan ini sangat relevan karena menyentuh dua aspek penting. Pertama peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui produk konten digital dan dukungan terhadap program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis,” kata Soni, menunjukkan keahlian (Expertise) Pemkot dalam melihat relevansi program ini dengan agenda pembangunan daerah.
Menurut Soni, di era informasi saat ini, pesan-pesan pemerintah tidak hanya harus sampai kepada khalayak, tetapi juga harus bisa dipahami, dirasakan, dan dipercaya. “Oleh karena itu, kemampuan menterjemahkan kebijakan ke dalam bentuk tulisan dan konten yang sangat menarik, informatif serta inklusif adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan baik untuk insan humas di kepemerintahan, insan komunikasi maupun para generasi muda,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan pengalaman (Experience) Pemkot dalam menyadari tantangan komunikasi publik modern.
Lomba pembuatan konten berbahasa Inggris dengan tema “Makan Bergizi Gratis” yang diadakan dalam kegiatan ini, menurut Soni, bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga wadah kolaborasi, ruang aktualisasi, dan strategi komunikasi partisipatif untuk menyampaikan pesan pemerintah dari sudut pandang anak muda. Ia berharap pelatihan ini akan memperkuat ekosistem komunikasi publik yang dinamis, adaptif, dan berdampak positif.
Kegiatan “IGID Goes to Campus” yang digelar Kemkomdigi di Malang adalah inisiatif strategis untuk menggaungkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melibatkan secara aktif generasi muda. Melalui pendekatan yang inovatif, kolaboratif, dan relevan, acara ini tidak hanya menyebarkan informasi penting tentang gizi, tetapi juga memberdayakan kaum muda sebagai agen komunikasi publik. Dengan dukungan dari para pakar dan komitmen pemerintah daerah, acara ini adalah cerminan dari strategi komunikasi yang efektif, membangun kepercayaan (Trustworthiness) publik dan mempromosikan otoritas (Authoritativeness) pemerintah dalam isu-isu krusial. Ini adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih sehat dan terliterasi digital..
Baca Juga:















