Breaking

Kenaikan Harga Ikan Laut di Malang Dipicu Cuaca Buruk Cumi Sentuh Rp90 Ribu per Kilogram

Kenaikan Harga Ikan Laut di Malang Dipicu Cuaca Buruk Cumi Sentuh Rp90 Ribu per Kilogram
Kenaikan Harga Ikan Laut di Malang Dipicu Cuaca Buruk Cumi Sentuh Rp90 Ribu per Kilogram

infomalang – Kenaikan harga ikan laut yang cukup signifikan tengah melanda pasar-pasar tradisional di Kota Malang.

Lonjakan harga ini dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem yang berlangsung dalam beberapa pekan terakhir di wilayah perairan Jawa Timur.

Gelombang tinggi dan angin kencang telah menekan aktivitas nelayan secara drastis, mengakibatkan berkurangnya pasokan ikan laut segar ke pasar Malang Raya, dan memicu kekhawatiran inflasi pada sektor pangan.

Situasi darurat cuaca ini menunjukkan betapa rentannya rantai pasok komoditas pangan terhadap faktor alam. Kenaikan harga ikan laut ini tidak hanya membebani konsumen rumah tangga tetapi juga pelaku usaha kuliner di Kota Malang.

Tekanan Cuaca Ekstrem Terhadap Pasokan

Kondisi cuaca buruk di laut Jawa Timur telah memaksa banyak nelayan untuk tidak melaut secara optimal. Tingginya risiko keselamatan akibat gelombang besar dan angin kencang menyebabkan frekuensi dan hasil tangkapan nelayan menurun drastis.

Di Malang Raya, yang mengandalkan pasokan ikan dari beberapa pelabuhan di pesisir Selatan Jawa Timur, dampak ini terasa sangat cepat. Berkurangnya aktivitas melaut menyebabkan pasokan ikan laut segar di berbagai sentra penjualan menjadi sangat minim, jauh di bawah kuantitas pasokan harian normal.

Wilayah pesisir Jawa Timur secara umum melaporkan penurunan distribusi, menyebabkan kelangkaan parsial pada beberapa jenis komoditas. Minimnya suplai ini adalah pemicu utama yang memaksa pedagang menaikkan harga untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.

Baca Juga: Distribusi LPG 3 Kg di Malang Jadi Sorotan Ombudsman untuk Jamin Ketersediaan

Cumi-Cumi Memimpin Kenaikan Harga Ikan Laut

Kenaikan harga ikan laut hampir terjadi pada semua jenis komoditas, dengan kenaikan rata-rata mencapai Rp5.000 hingga Rp10.000 per kilogram, bergantung pada jenis dan ukurannya. Namun, komoditas cumi-cumi mencatat lonjakan harga yang paling signifikan dan mengkhawatirkan.

Pedagang di Pasar Sawojajar, salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Malang, melaporkan bahwa harga cumi yang sebelumnya berkisar Rp65.000 per kilogram kini telah melonjak tajam, mencapai kisaran Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram.

Lonjakan harga cumi ini disebabkan oleh dua faktor:

  1. Kesulitan Tangkap: Cumi merupakan spesies yang sulit ditangkap saat kondisi laut tidak bersahabat, sehingga pasokannya sangat minim.

  2. Tingginya Permintaan: Cumi merupakan komoditas laut yang sangat diminati, baik untuk konsumsi rumahan maupun sebagai bahan baku utama di banyak restoran dan warung makan.

Pedagang harus menyesuaikan harga jual agar tetap bisa menutupi biaya operasional dan memenuhi permintaan konsumen dengan stok yang sangat terbatas.

Stabilitas di Sektor Ikan Air Tawar sebagai Alternatif

Berbeda dengan kenaikan harga ikan laut, komoditas ikan air tawar menunjukkan stabilitas yang melegakan di pasaran Kota Malang. Ikan seperti lele, nila, dan gurami tetap stabil baik dari segi harga maupun ketersediaan pasokan.

Stabilitas ini dikarenakan pasokan ikan air tawar sepenuhnya berasal dari kolam budidaya lokal, yang tidak terpengaruh oleh kondisi gelombang dan cuaca ekstrem di laut. Stabilitas harga ini menjadi alternatif yang sangat baik bagi konsumen.

Banyak konsumen rumah tangga dan pelaku usaha kuliner kini memilih beralih sementara ke ikan air tawar untuk menghemat pengeluaran dan menghindari gejolak harga. Kondisi ini membantu menjaga keseimbangan permintaan di pasar tradisional.

Strategi Pedagang dan Harapan Pemulihan Pasar

Dalam menghadapi tingginya kenaikan harga ikan laut, pedagang dan konsumen di Malang melakukan penyesuaian:

  • Pedagang: Melakukan penyesuaian strategi penjualan, seperti menawarkan porsi lebih kecil, atau memperkenalkan variasi ikan laut lain yang harganya masih relatif lebih ekonomis.

  • Konsumen: Secara aktif memilih jenis ikan yang lebih terjangkau atau beralih ke komoditas air tawar untuk menghemat anggaran belanja rumah tangga.

Para pedagang secara kolektif berharap kondisi cuaca di perairan Jawa Timur segera membaik. Normalisasi cuaca akan memungkinkan nelayan kembali melaut secara optimal, yang pada akhirnya akan meningkatkan pasokan ikan segar ke pelelangan dan pasar.

Jika pasokan kembali stabil, harga ikan laut diperkirakan dapat mengalami penurunan bertahap, mengembalikan kestabilan harga pasar dan mengurangi tekanan inflasi pada sektor pangan di Kota Malang.

Tantangan kenaikan harga ikan laut ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah dan stakeholder terkait perlunya pengembangan sistem ketahanan pangan yang lebih terdiversifikasi, termasuk peningkatan kapasitas budidaya laut (mariculture) sebagai suplemen pasokan agar tidak sepenuhnya bergantung pada hasil tangkapan nelayan tradisional yang rentan terhadap kondisi cuaca ekstrem

Baca Juga: Wilayah Kota Apel Unggul Jadi Daerah Paling Makmur se-Jawa Timur pada Tahun 2025