Bisnis

Kenali Reksadana dan Reksadana Syariah: Mana yang Cocok untuk Anda?

74
×

Kenali Reksadana dan Reksadana Syariah: Mana yang Cocok untuk Anda?

Share this article

Saat Anda mulai tertarik untuk berinvestasi, reksadana terbaik 2025 sering kali menjadi pilihan pertama yang muncul. Alasannya jelas, yaitu produk ini mudah diakses, tidak memerlukan modal besar, dan dikelola oleh manajer investasi profesional. Tapi seiring Anda makin dalam menggali, Anda akan menemukan satu lagi opsi menarik, yaitu reksadana syariah.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya perbedaan antara reksadana konvensional dan reksadana syariah? Apakah hanya soal prinsip agama, atau ada faktor lain yang membedakan? Artikel ini akan membantu Anda memahami keduanya secara menyeluruh, mulai dari jenis-jenis reksadana, perbedaan mendasar dengan versi syariahnya, sampai kelebihan masing-masing. Yuk, kita bahas satu per satu.

Juragan Kost

Jenis-Jenis Reksadana yang Perlu Anda Tahu
Sebelum membahas soal syariah atau tidak syariah, penting untuk mengenal dulu jenis-jenis reksadana secara umum. Karena pada dasarnya, reksadana terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan instrumen yang menjadi isi portofolionya:

Reksadana Pasar Uang Jenis ini hanya berisi instrumen pasar uang seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun. Risikonya rendah, dan cocok untuk Anda yang ingin menyimpan dana jangka pendek sambil tetap mendapatkan imbal hasil lebih baik dari tabungan.

Baca Juga : Langkah Awal Berinvestasi di Pasar Saham

Reksadana Pendapatan Tetap Mayoritas dana ditempatkan pada surat utang atau obligasi dengan jangka waktu menengah hingga panjang. Jenis ini menawarkan keseimbangan antara stabilitas dan potensi imbal hasil, membuatnya pas untuk Anda yang mulai ingin berinvestasi dengan risiko menengah.

Reksadana Campuran Dana Anda akan diinvestasikan ke berbagai instrumen: saham, obligasi, dan pasar uang. Tujuannya adalah diversifikasi untuk mengelola risiko dan mengejar pertumbuhan. Jika Anda menginginkan variasi dan fleksibilitas, ini bisa jadi pilihan menarik.

Reksadana Saham Jenis ini berinvestasi mayoritas pada saham. Karena pasar saham cenderung fluktuatif, risikonya lebih tinggi. Tapi kalau Anda punya tujuan jangka panjang dan siap dengan tantangan naik-turunnya pasar, potensi keuntungannya juga cukup besar.

Semua jenis ini tersedia dalam dua versi: konvensional dan syariah. Nah, sekarang saatnya kita bahas perbedaannya.

Baca Juga : Mengapa Penting untuk Mengelola Uang Sejak Usia Muda Menurut Ahli Keuangan

Apa Bedanya Reksadana dan Reksadana Syariah?

Reksadana konvensional dan syariah memang memiliki struktur yang mirip, namun prinsip dasarnya cukup berbeda. Untuk membantu Anda memahami dengan lebih mudah, berikut ini beberapa perbedaan utama yang perlu Anda tahu:

Batasan Investasi

Reksadana konvensional tidak memiliki batasan khusus dalam memilih instrumen investasi. Selama instrumen tersebut legal dan sesuai regulasi keuangan, manajer investasi bebas menempatkan dana di sana.

Prinsip Syariah

Reksadana syariah dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Dana hanya ditempatkan pada instrumen halal dan tidak bertentangan dengan syariat.

Sektor yang Dihindari

Reksadana syariah secara eksplisit menghindari perusahaan yang terlibat dalam:

  • Minuman keras
  • Rokok
  • Perjudian
  • Lembaga keuangan berbasis bunga atau riba
  • Proses Cleansing

Jika ada pendapatan yang tidak sesuai prinsip syariah muncul dalam portofolio, maka dilakukan proses cleansing atau pembersihan. Tujuannya agar dana investor tetap bersih dari unsur non-halal.

  1. Pengawasan Syariah

Setiap produk reksadana syariah memiliki Dewan Pengawas Syariah yang memastikan semua pengelolaan dana berjalan sesuai ketentuan agama Islam. Ini menjadi tambahan pengawasan di luar regulasi keuangan biasa.

2. Aksesibilitas untuk Semua Investor

Meskipun berbasis prinsip Islam, reksadana syariah terbuka untuk semua kalangan. Banyak investor non-Muslim juga memilih produk ini karena pendekatan konservatif dan transparansinya.

Dengan memahami poin-poin di atas, Anda bisa lebih mudah menentukan mana yang sesuai dengan nilai dan kenyamanan pribadi Anda. Baik reksadana konvensional maupun syariah memiliki karakteristik yang layak dipertimbangkan, tergantung pada tujuan investasi Anda.

Kelebihan Reksadana Konvensional dan Syariah
Masing-masing jenis reksadana memiliki keunggulan tersendiri, tergantung pada apa yang Anda cari dalam sebuah investasi.

Reksadana konvensional biasanya menawarkan pilihan produk yang lebih banyak dan fleksibel. Karena tidak terikat aturan syariah, manajer investasi memiliki ruang gerak lebih luas untuk memilih instrumen yang dianggap menguntungkan. Bagi Anda yang fokus pada hasil dan tidak terlalu mempertimbangkan prinsip-prinsip syariah, reksadana konvensional bisa menjadi pilihan yang efisien.

Di sisi lain, reksadana syariah unggul dalam hal etika dan prinsip kehati-hatian. Karena tidak mengandung unsur riba atau spekulasi, banyak orang merasa lebih nyaman dan tenang saat menaruh dana di sini. Selain itu, kinerja reksadana syariah dalam beberapa tahun terakhir juga cukup kompetitif dengan reksadana konvensional. Prinsip-prinsip syariah yang konservatif justru bisa jadi perlindungan di masa pasar tidak stabil.

Hal lain yang menarik, reksadana syariah sering kali lebih transparan. Karena adanya Dewan Pengawas Syariah, investor mendapatkan tambahan lapisan pengawasan yang membuat seluruh proses lebih jelas dan bertanggung jawab. Ini penting, apalagi jika Anda ingin investasi yang selaras dengan nilai dan prinsip pribadi Anda.

Mulai Investasi dengan Nyaman di Makmur!

Sekarang Anda sudah tahu bahwa baik reksadana konvensional maupun syariah punya kelebihan masing-masing. Lalu, di mana sebaiknya Anda mulai investasi? Anda bisa mulai reksadana syariah di Makmur.id. Platform ini dinobatkan sebagai platform reksadana terbaik tahun 2025, dan bukan tanpa alasan. Makmur menawarkan berbagai pilihan reksadana, baik konvensional maupun syariah, dengan kurasi produk yang berkualitas dan mudah dipahami.

Antarmukanya simpel, Anda bisa mulai hanya dengan modal kecil, dan yang terpenting adalah semua produk di Makmur sudah diawasi oleh OJK. Anda bisa melihat performa produk, membaca penjelasan singkatnya, bahkan mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.