Breaking

Kiamat Saham Sudah Tiba? Ramalan Kiyosaki Jadi Kenyataan!

Penulis buku keuangan terkenal, Robert Kiyosaki, kembali menjadi sorotan setelah klaimnya mengenai kejatuhan pasar saham terbesar dalam sejarah menjadi kenyataan. Melalui wawancara yang dikutip dari dailyhodl.com, Kiyosaki menyebut bahwa dunia kini tengah menghadapi krisis yang lebih dari sekadar resesi. Ia menyatakan bahwa kondisi saat ini berpotensi menjadi depresi ekonomi besar yang akan mengguncang fondasi keuangan jutaan orang di seluruh dunia.

“Dalam buku saya, Rich Dad’s Prophecy, saya memperingatkan tentang kehancuran pasar saham terbesar dalam sejarah yang akan menghapus rasa aman finansial jutaan investor… Kehancuran itu terjadi hari ini. Kita jelas sedang dalam resesi, dan kemungkinan besar… depresi,” ujar Kiyosaki.

Menurut Kiyosaki, jutaan investor akan kehilangan keamanan finansialnya karena terlalu bergantung pada pasar saham yang sangat volatil. Ia mengimbau masyarakat untuk segera mempertimbangkan investasi alternatif di luar Wall Street. Aset seperti emas batangan, perak batangan, dan Bitcoin disebut sebagai pilihan yang lebih aman di tengah gejolak ekonomi global yang tidak menentu.

“Apa yang bisa dilakukan? Seperti yang saya sarankan selama bertahun-tahun, saya menyarankan untuk melihat aset di luar Wall Street,” tegasnya.

Baca juga: IHSG Ambles 7,9%, Asing Kabur Bawa Rp 3,87 Triliun!

Kiamat Saham Sudah Tiba? Ramalan Kiyosaki Jadi Kenyataan!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Ia juga memperkirakan bahwa The Fed dan Departemen Keuangan AS akan kembali mencetak uang dalam jumlah besar guna menyelamatkan sistem ekonomi. Namun, langkah ini menurutnya justru akan memperparah penurunan nilai dolar AS dan memicu inflasi yang lebih tinggi.

Kiyosaki menekankan bahwa lonjakan harga emas, perak, dan Bitcoin bukanlah karena aset-aset tersebut naik, melainkan karena dolar AS kehilangan nilainya. Hal ini membuat harga barang kebutuhan pokok seperti makanan, perumahan, dan energi ikut melonjak.

“Ingat, emas, perak, dan Bitcoin TIDAK sedang naik harga,” ujarnya. “Yang terjadi adalah dolar AS semakin tidak bernilai.”

Dengan kondisi global yang semakin tidak menentu, Kiyosaki berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola keuangannya dan mempertimbangkan aset lindung nilai yang mampu memberikan perlindungan di tengah krisis.

Baca juga: IHSG Jeblok! Rupiah Terpuruk, Efek Domino Tarif Trump?