Suaramedia.id – Nasib pahit aktor senior Fahmi Bo menyita perhatian. Setelah mengalami stroke, masalah keuangan membayangi hidupnya. Kaki yang tak mampu menopang tubuh akibat penyakit asam urat dan gula, ditambah lagi ditinggal istri, membuat Fahmi harus berjuang keras di tengah keterbatasan. Ia bahkan sempat berjualan gorengan dan bekerja di warung pecel lele untuk bertahan hidup. Dari kisah pilunya, infomalang.com merangkum lima pelajaran berharga tentang pengelolaan keuangan yang patut dipetik.
Pertama, pentingnya memiliki pemasukan yang cukup. Fahmi Bo merasakan pahitnya kesulitan finansial ketika pemasukannya tak menentu. Untuk itu, pastikan Anda memiliki sumber pendapatan yang stabil dan idealnya, beberapa sumber pendapatan tambahan sebagai cadangan. Pahami juga pengeluaran bulanan Anda agar tidak melebihi pemasukan.

Kedua, hindari jeratan utang. Utang bisa menjadi beban berat di masa sulit. Rencanakan pengeluaran besar dengan bijak, dan hindari utang konsumtif yang tak perlu. Berbeda dengan utang untuk keperluan bisnis yang terencana, utang konsumtif hanya akan menambah masalah keuangan.
Ketiga, siapkan dana darurat. Dana darurat sangat krusial untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau sakit keras seperti yang dialami Fahmi Bo. Besarnya dana darurat bergantung pada kebutuhan dan risiko finansial masing-masing individu. Semakin besar tanggungan dan risiko pekerjaan, semakin besar pula dana darurat yang perlu disiapkan.
Keempat, lindungi diri dengan asuransi penyakit kritis. Asuransi penyakit kritis memberikan jaminan finansial ketika terdiagnosis penyakit serius. Santunan yang diterima dapat digunakan untuk membiayai pengobatan dan kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga mengurangi beban finansial keluarga.
Kelima, investasi untuk masa depan. Masa tua mungkin akan diiringi penurunan produktivitas. Oleh karena itu, investasi sejak muda sangat penting untuk menjamin kenyamanan hidup di masa mendatang. Namun, investasi baru bisa dilakukan setelah memiliki pondasi keuangan yang kuat, termasuk dana darurat dan proteksi asuransi yang memadai.
Kisah Fahmi Bo menjadi pengingat pentingnya perencanaan keuangan yang matang. Jangan sampai kita mengalami hal serupa di kemudian hari. Mulailah mengatur keuangan Anda sekarang juga untuk masa depan yang lebih aman dan tenang.