Breaking

Kota Batu Unjuk Kesenian di TMII Lewat Tari Kala Kalam Munyeng

Infomalangcom – Pemerintah Kota Batu kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan dan mempromosikan seni budaya lokal. Kali ini, melalui Dinas Pariwisata (Disparta), Kota Batu berpartisipasi dalam Pergelaran Seni Budaya di Anjungan Provinsi Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (27/7/2025).

Dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, sebanyak 39 seniman dan 6 pendamping yang tergabung dalam sanggar seni Banyu Kendi, Ken Dedes, Sinuba, dan Anggoro Laras ikut tampil dalam ajang bergengsi tersebut. Penampilan mereka menjadi sorotan pengunjung karena menyuguhkan sendratari berjudul “Kala Kalam Munyeng (Curiga Manjing Warangka Wahyu Mayang Sari)”, sebuah karya seni yang kaya filosofi dan sarat makna kehidupan.

Sendratari tersebut mengangkat tema “Mayang Sari dalam Ajaran Kehidupan” yang merefleksikan nilai-nilai kepemimpinan ideal dalam budaya Jawa. Dalam pertunjukannya, digambarkan bagaimana seorang pemimpin harus mampu mendengar, melindungi, serta menata kehidupan rakyat dengan bijak. Sebaliknya, rakyat pun diharapkan patuh dan mendukung kebijakan pemimpinnya untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan sejahtera.

“Pertunjukan ini bukan hanya tontonan, tapi juga tuntunan. Ini adalah simbol bagaimana pemimpin dan rakyat saling menjaga dan mengayomi,” ujar Onny Ardianto. Ia menambahkan bahwa pengiriman duta seni ini merupakan agenda rutin tahunan yang difasilitasi oleh Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur.

Menurut Onny, setiap tahun Kota Batu berkesempatan mengirimkan delegasi seni untuk tampil di TMII dengan menampilkan bentuk seni yang berbeda-beda. Hal ini menjadi bentuk nyata pelestarian budaya serta bagian dari promosi wisata seni Kota Batu.

Baca Juga: Tanpa Nurcahyo, Bursa Sekda Malang Diwarnai Kejutan Baru

Penampilan tari “Kala Kalam Munyeng” mampu memukau penonton yang memadati Anjungan Jawa Timur. Gerakan penari yang ekspresif, diiringi tabuhan gamelan yang rancak dan merdu, sukses menarik perhatian dan memberikan pengalaman budaya yang memikat.

Tak hanya mempertontonkan seni tari, Disparta Kota Batu juga memamerkan produk-produk kerajinan tangan khas Batu. Hal ini menjadi sarana promosi tambahan yang memperkenalkan potensi ekonomi kreatif daerah kepada para pengunjung TMII. Produk-produk seperti kerajinan dari batu alam, olahan pertanian, serta suvenir khas Batu turut dipamerkan dan mendapat respons positif dari para pengunjung.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Kota Batu tidak hanya indah secara alam, tetapi juga kaya akan seni dan budaya. Dengan mengikuti pergelaran ini, kami berharap masyarakat luas semakin mengenal Kota Batu dari sisi budayanya,” ujar Onny.

Ia juga menambahkan bahwa Kota Batu terus aktif dalam menyelenggarakan pertunjukan seni budaya. Setiap bulan purnama, Disparta rutin menggelar pertunjukan di amphitheater Sendratari Arjuna Wiwaha, yang terbuka untuk umum. “Silakan datang dan saksikan keindahan seni budaya kami setiap padang bulan. Kota Batu selalu terbuka untuk siapa pun yang ingin belajar dan menikmati seni tradisional,” imbuhnya.

Dalam penutupan, Onny berharap Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur terus mendukung kegiatan promosi budaya seperti ini agar menjadi agenda tahunan yang konsisten. “Ini bukan sekadar ajang tampil, tapi juga sebagai bentuk diplomasi budaya. Semoga kegiatan semacam ini tetap bisa terselenggara tahun depan dan Kota Batu bisa kembali berkontribusi,” pungkasnya.

Dengan keberhasilan penampilan sendratari “Kala Kalam Munyeng”, Kota Batu tidak hanya memperkenalkan kekayaan seni budayanya, tapi juga mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kota wisata budaya yang patut diperhitungkan di kancah nasional.

baca Juga: Pemkot Batu Pangkas Dana BTT Rp17,2 Miliar, Ini Alasannya