Suaramedia.id – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sukses mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang di tahun 2024. Laba bersih perusahaan melonjak signifikan hingga 45,5%, mencapai US$ 170,9 juta, jauh melampaui capaian tahun 2023 yang hanya US$ 117,4 juta. Kenaikan ini bahkan lebih dramatis jika dilihat dari laba periode tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk, yang tumbuh fantastis sebesar 517,8%, dari US$ 10,9 juta menjadi US$ 67,5 juta.
Keberhasilan BUMI ini tak lepas dari strategi efisiensi biaya yang diterapkan. Beban pokok pendapatan berhasil ditekan dari US$ 5.978,7 juta menjadi US$ 5.127 juta di tahun 2024. Hal ini berdampak positif pada margin laba ke pendapatan yang meningkat dari 5,5% menjadi 5,9%. Laba sebelum pajak pun ikut terdongkrak, naik 13,9% dari US$ 254,3 juta di tahun 2023 menjadi US$ 289,7 juta di tahun 2024.

Menariknya, pencapaian ini diraih di tengah penurunan pendapatan bruto sebesar 13%, dari US$ 6,57 juta menjadi US$ 5,72 juta. Penurunan ini disebabkan oleh kondisi pasar dan harga batubara yang turun 12% secara year-on-year. Meskipun demikian, BUMI mampu mempertahankan profitabilitasnya. Lebih dari 40% pendapatan bruto tahun 2024 berasal dari royalti bagi hasil pemerintah dan subsidi harga atas pasokan domestik. Sebagai penyuplai batubara terbesar untuk kebutuhan dalam negeri, BUMI memang terikat pada harga yang ditentukan pemerintah.
Meskipun penjualan dan produksi batubara mengalami penurunan masing-masing sebesar 4% (dari 78,7 juta ton menjadi 75,8 juta ton) dan 4% (dari 77,8 juta ton menjadi 74,7 juta ton), serta harga rata-rata batubara turun 12% menjadi US$71,8 per ton, BUMI berhasil membukukan laba bersih yang signifikan. Hal ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola biaya dan efisiensi operasional. BUMI juga melaporkan peningkatan beban usaha sebesar 8,6%, dari US$234 juta di tahun 2023 menjadi US$254,1 juta di tahun 2024.
Dalam keterangan resminya, BUMI menyebutkan kemajuan dalam proyek hilirisasi, dengan kerja sama mitra asing dan diskusi yang tengah berjalan dengan pemerintah untuk proyek hilirisasi dan non-batubara. Ke depan, strategi dan langkah-langkah apa lagi yang akan diambil BUMI untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerjanya? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.