infomalang – Menghadapi potensi ancaman gelombang tinggi, abrasi, dan gempa bumi di wilayah pesisir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memperkuat upaya mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat.
Langkah strategis ini diwujudkan melalui pelaksanaan gladi kesiapsiagaan terpadu di kawasan Pantai Tamban, yang sekaligus dilanjutkan dengan kegiatan penanaman vegetasi pantai secara masif.
Penguatan ini bertujuan tidak hanya untuk menguji kesiapan personel dan sarana prasarana, tetapi juga untuk membangun benteng alami guna meningkatkan kapasitas adaptasi warga di wilayah pesisir selatan yang dikenal rawan bencana.
Gladi Kesiapsiagaan Uji Respons Darurat
BPBD Kabupaten Malang menggelar gladi kesiapsiagaan di Pantai Tamban yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, relawan kebencanaan, hingga masyarakat setempat.
Kegiatan ini dimulai dengan apel pengecekan pasukan dan perlengkapan, memastikan sinergi dan koordinasi antarinstansi berjalan optimal saat menghadapi keadaan darurat.
Dalam latihan tersebut, seluruh peserta menerima simulasi terkait alur evakuasi, pemetaan lokasi aman, serta mekanisme komunikasi darurat.
Latihan ini dinilai krusial mengingat pesisir selatan Malang termasuk dalam wilayah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman gelombang tinggi dan tsunami. Kecepatan respons masyarakat dalam situasi kritis menjadi fokus utama dari gladi terpadu ini.
Penanaman Vegetasi sebagai Mitigasi Berbasis Lingkungan
Selain latihan respons darurat, kegiatan dilanjutkan dengan aksi mitigasi berbasis lingkungan berupa penanaman sekitar dua ribu pohon di sepanjang kawasan Pantai Tamban.
Penanaman vegetasi pantai ini memiliki fungsi ganda, yakni memperkuat area pesisir dari ancaman abrasi dan sekaligus meredam energi dari ancaman gelombang tinggi yang kerap terjadi.
BPBD menjelaskan bahwa vegetasi pantai berperan penting sebagai pelindung alami dari bencana.
Ketika tanaman tumbuh dan berakar kuat, struktur vegetasi mampu meminimalkan risiko kerusakan akibat hempasan gelombang besar, memberikan perlindungan jangka panjang bagi ekosistem dan permukiman pesisir.
Kolaborasi Pentahelix Perkuat Kapasitas Warga
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi multipihak yang dikenal sebagai pendekatan pentahelix, mencakup BPBD, Kodim Malang-Batu, Polres Malang, TNI AL, TNI AU, Satpol PP, serta berbagai komunitas relawan. Sinergi ini merupakan inti dari penguatan mitigasi bencana berbasis masyarakat.
Fokus utama kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas warga pesisir dalam hal evakuasi mandiri, komunikasi darurat, dan pemahaman risiko.
Dengan latihan rutin, diharapkan warga mampu mengenali tanda-tanda ancaman gelombang tinggi dan mengetahui langkah yang harus dilakukan, menjadikan wilayah pesisir Malang lebih tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tetap Kuat di Tengah Gelombang Aksi Protes






