Breaking

Larangan Sound Horeg Berlaku di Acara Karnaval dan Bersih Desa Kota Malang

Dalam upaya menjaga kenyamanan masyarakat dan ketertiban umum, Pemerintah Kota Malang secara tegas melarang penggunaan sound horeg dalam acara karnaval dan bersih desa. Keputusan ini diambil setelah terjadinya insiden kericuhan pada acara Bersih Desa Mulyorejo, Sukun, Kota Malang, yang dipicu oleh kebisingan berlebihan dari penggunaan sound horeg.

Respons Wali Kota dan Aparat Keamanan

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan pernyataan resmi terkait larangan tersebut. Ia menilai bahwa penggunaan sound horeg menimbulkan kebisingan yang sangat mengganggu warga, terutama anak-anak, lansia, dan masyarakat yang sedang sakit.

“Kami merasakan sendiri tingkat kebisingannya yang ditimbulkan sound horeg, sangat luar biasa mengganggu. Gunakan sound untuk musik yang sewajarnya saja. Jangan sampai mengganggu warga lainnya,” tegas Wahyu, Senin (14/7/2025).

Senada dengan Wali Kota, Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Wiwin Rusli, menegaskan bahwa penggunaan sound horeg harus memperoleh izin resmi dari pihak kepolisian. Tanpa adanya rapat koordinasi dan surat izin, panitia atau masyarakat dilarang menggunakan sound dengan kapasitas tinggi.

“Selama belum ada rapat koordinasi dan izin dari kami, masyarakat atau panitia karnaval atau bersih desa, hendaknya tidak memakai sound horeg atau sound musik yang melebihi kapasitas dan ketentuan,” jelas Kompol Wiwin.

Kronologi Kericuhan di Mulyorejo

Insiden yang menjadi latar belakang pelarangan ini terjadi saat acara Bersih Desa di Kelurahan Mulyorejo, Sukun. Kericuhan terjadi antara peserta karnaval dan warga setempat. Menurut Ketua Panitia Bersih Desa Mulyorejo, Siswadi, ketegangan berawal dari teguran warga kepada peserta yang dianggap menyetel sound horeg terlalu keras.

“Cara menegurnya untuk mengecilkan volume sound horeg dianggap kasar. Ditambah adanya pemukulan ke salah satu peserta sound horeg. Itulah yang akhirnya memicu terjadinya pemukulan balasan dari peserta karnaval,” ungkap Siswadi.

Padahal, pihak panitia sebelumnya sudah melakukan sosialisasi kepada peserta karnaval agar tidak menggunakan sound horeg yang melebihi batas ketentuan. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat sekitar tiga hingga lima peserta yang tetap menggunakan sound berdaya tinggi dan memicu ketegangan.

“Kejadiannya justru setelah mereka tampil di depan juri dan hendak pulang. Tapi musiknya masih tetap keras seperti sound horeg umumnya,” tambah Siswadi.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Kepulauan Tanimbar, Warga Panik!

Upaya Penyelesaian dan Evaluasi Kegiatan

Pihak Kepolisian dan Pemerintah Kelurahan Mulyorejo telah merespons cepat kejadian tersebut. Menurut Camat Sukun, Dian Kuntari, insiden berhasil dilerai di lokasi dan akan diselesaikan secara damai.

“Kami bersama pihak terkait, panitia acara Bersih Desa, masyarakat setempat dan kedua belah pihak yang berkonflik serta pihak Kepolisian, akan menyelesaikan dengan damai atau kekeluargaan,” ujar Dian.

Kompol Wiwin juga menambahkan bahwa insiden tersebut akan menjadi bahan evaluasi penting dalam penyelenggaraan acara serupa di masa mendatang. Ia berharap agar semua pihak bisa menempatkan diri dengan bijak dalam menikmati hiburan maupun menjaga ketertiban lingkungan.

Harapan dan Komitmen ke Depan

Melalui larangan resmi ini, Pemerintah Kota Malang berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam merayakan acara kebudayaan tanpa mengganggu ketertiban umum. Evaluasi dan pengawasan terhadap penggunaan sound system akan diperketat, khususnya dalam acara yang melibatkan keramaian publik.

Ketua RW 6 Mulyorejo, Siswadi, mengaku akan memperketat aturan dalam kegiatan mendatang. “Kalau ada bersih desa atau karnaval lagi, jelas dilarang untuk sound horeg,” tegasnya.

Larangan penggunaan sound horeg ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan suasana yang harmonis dalam setiap perayaan tradisional di Kota Malang. Dengan kesadaran kolektif dan dukungan masyarakat, diharapkan kegiatan karnaval dan bersih desa dapat tetap berlangsung meriah tanpa mengorbankan kenyamanan bersama.

Baca Juga: Beat Bonceng Tiga Tabrak Pemotor di Malang, 5 Luka