Breaking

Lilin Picu Kebakaran Rumah Saat Pemadaman Listrik di Bululawang, Dua Anak Selamat

Kebakaran besar terjadi di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada Selasa (29/10/2024), saat listrik padam. Rumah milik Misfatul Khasanah ludes terbakar, diduga akibat lilin yang ditinggalkan menyala oleh anaknya saat listrik mati.

Menurut Kapolsek Bululawang, Kompol Ainun Djariyah, kebakaran berawal ketika anak pertama Misfatul, berinisial AN, menyalakan lilin untuk penerangan. Lilin tersebut diletakkan di atas piring plastik yang mudah terbakar dan ditaruh di bawah tempat tidur dekat lemari pakaian.

Kompol Ainun menyampaikan bahwa kedua anak Misfatul, AN dan AK, tertidur setelah menyalakan lilin. Namun, AN terbangun setelah merasakan panas di tubuhnya dan langsung menyadari bahwa lemari pakaian telah terbakar.

“AN langsung membangunkan adiknya dan mereka segera keluar rumah untuk meminta bantuan warga,” ujar Ainun Djariyah. Warga yang mendengar teriakan mereka segera berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun banyaknya material mudah terbakar memperparah kondisi.

Baca Juga : Gudang di Tlogomas Kota Malang Terbakar, Satu Orang Diamankan

Evakuasi dan Pemadaman Api

Proses pemadaman kebakaran melibatkan partisipasi warga setempat yang berusaha mengendalikan api sebelum pemadam kebakaran tiba. Meski demikian, api dengan cepat menyebar ke berbagai bagian rumah, sehingga pemadaman memerlukan waktu yang cukup lama.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto, mengerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. “Petugas berhasil mengendalikan api sekitar 90 menit setelah kejadian dilaporkan,” ungkap Sigit Yuniarto.

Sigit menambahkan bahwa kebakaran ini menyebabkan kerugian material sekitar Rp 20 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun sebagian besar rumah ludes terbakar akibat perambatan api yang cepat.

Kondisi Anak-Anak di Rumah Saat Kebakaran Terjadi

Kebakaran ini semakin memilukan karena anak-anak yang berada di dalam rumah tinggal hanya berdua tanpa pengawasan orang tua. Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, ayah dari kedua anak tersebut telah meninggal dunia, dan ibunya bekerja di pabrik rokok di Kecamatan Gondanglegi.

Kompol Ainun menyebutkan bahwa ibunya biasanya hanya pulang seminggu sekali karena bekerja jauh dari rumah. “Dalam kesehariannya, kedua anak ini hanya tinggal berdua di rumah, sehingga terkadang tidak ada orang dewasa yang mengawasi mereka,” jelasnya.

Warga sekitar juga mengakui bahwa pemadaman listrik sering terjadi, sehingga penggunaan lilin untuk penerangan menjadi hal biasa. Namun, kejadian ini diharapkan menjadi peringatan bagi warga untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan lilin agar insiden serupa tidak terulang kembali.

Baca Juga : Operasi Zebra Semeru 2024, Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Malang Meningkat 32 Persen