Breaking

Lonjakan Turis Asing ke Gunung Bromo, Stasiun Malang Catat Peningkatan 43 Persen

Wisata Gunung Bromo terus menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Malang Raya. Fenomena ini tidak lepas dari meningkatnya mobilitas wisatawan asing yang memanfaatkan moda transportasi kereta api menuju atau berangkat dari Stasiun Malang. Peningkatan signifikan ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan pariwisata sekaligus perekonomian daerah.

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, Luqman Arief, mengungkapkan bahwa selama periode Januari hingga Juni 2025 tercatat ada 14.198 penumpang warga negara asing yang bepergian menggunakan layanan kereta api melalui Stasiun Malang. Jumlah tersebut melonjak hingga 43 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, ketika hanya tercatat 8.009 wisatawan asing.

“Sebanyak 14.198 wisatawan mancanegara telah memanfaatkan layanan kereta api dari dan menuju Stasiun Malang. Angka ini meningkat 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” tutur Luqman saat dikonfirmasi pada Senin (21/7/2025). Menurutnya, lonjakan ini menunjukkan daya tarik wisata Malang Raya yang semakin mendunia.

Para turis mancanegara tersebut sebagian besar menjadikan Gunung Bromo sebagai tujuan utama. Gunung yang terkenal dengan lautan pasir dan pemandangan matahari terbit ini memang menjadi magnet wisata alam internasional. Selain itu, banyak pula yang melanjutkan perjalanan ke Kota Batu, terkenal dengan beragam taman rekreasi, wahana edukasi keluarga, hingga atraksi tematik yang memikat berbagai kalangan.

Luqman menambahkan bahwa selain Bromo dan Batu, turis juga tertarik mengunjungi berbagai tempat bersejarah di pusat Kota Malang, menikmati kuliner khas seperti bakso Malang dan rawon, serta berburu suvenir khas daerah. Perpaduan wisata alam, budaya, dan kuliner inilah yang membuat pengalaman mereka semakin berkesan.

Peningkatan jumlah wisatawan asing tak lepas dari perbaikan layanan yang dilakukan Stasiun Malang. Dalam beberapa tahun terakhir, PT KAI melakukan pembenahan fasilitas mulai dari ruang tunggu yang nyaman, informasi digital yang lebih lengkap, hingga integrasi dengan moda transportasi lanjutan seperti angkutan daring, shuttle wisata, dan bus pariwisata. Semua ini mempermudah wisatawan untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi tanpa hambatan berarti.

Lonjakan okupansi wisatawan asing juga menjadi indikator bahwa layanan kereta api masih menjadi favorit karena dianggap aman, nyaman, dan efisien. Luqman menegaskan bahwa PT KAI akan terus menghadirkan layanan yang ramah wisatawan. “Stasiun Malang adalah salah satu titik vital yang mendukung mobilitas turis dari seluruh dunia untuk menjelajahi pesona alam dan budaya Malang Raya,” ujarnya.

Baca Juga: Hanya 2,5 Jam! Kapal Cepat Kini Layani Rute Banyuwangi–Denpasar

Sebagai bagian dari komitmen mendukung pariwisata berkelanjutan, PT KAI juga terus mendorong transformasi menuju transportasi ramah lingkungan. Penggunaan kereta api dinilai mampu membantu menekan emisi karbon sekaligus mendorong perjalanan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Upaya ini sejalan dengan tren global yang mulai memperhitungkan aspek keberlanjutan dalam industri pariwisata.

Luqman juga menekankan bahwa perjalanan dengan kereta api bukan sekadar perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. “Naik kereta memberikan pengalaman berbeda. Wisatawan bisa menikmati pemandangan, ketepatan waktu, sekaligus merasakan transportasi yang lebih hijau,” ucapnya.

Untuk mendukung kebutuhan wisatawan internasional, PT KAI menghadirkan kemudahan layanan digital melalui aplikasi Access by KAI. Aplikasi ini mempermudah proses pemesanan tiket, pengecekan jadwal, hingga informasi lengkap seputar layanan. Dengan satu aplikasi, wisatawan dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih efektif dan efisien.

Digitalisasi layanan menjadi salah satu langkah penting agar standar pelayanan di Stasiun Malang setara dengan kota-kota tujuan wisata dunia lainnya. Kemudahan ini juga meminimalkan hambatan bahasa dan perbedaan mata uang, karena pembayaran dapat dilakukan secara daring dengan berbagai metode yang mendukung transaksi internasional.

Ke depan, PT KAI optimistis jumlah wisatawan asing yang menggunakan layanan kereta api ke Malang akan terus meningkat. Tren ini diyakini memberikan dampak strategis bagi sektor pariwisata nasional sekaligus mendorong perkembangan ekonomi daerah. Malang Raya pun semakin siap menyambut wisatawan dunia dengan fasilitas dan layanan yang terus ditingkatkan.

Luqman juga mengajak wisatawan mancanegara untuk tidak ragu menjadikan Malang sebagai salah satu tujuan utama mereka di Indonesia. “Jadikan perjalanan dengan kereta api sebagai bagian dari petualangan Anda. Temukan pesona Gunung Bromo, nikmati keindahan Kota Batu, serta jelajahi budaya dan kuliner Malang dengan cara yang aman, nyaman, dan berkesan,” pungkasnya.

Dengan berbagai upaya perbaikan layanan, sinergi antara PT KAI dan sektor pariwisata daerah, serta antusiasme wisatawan yang terus meningkat, Malang Raya semakin menunjukkan diri sebagai destinasi kelas dunia. Kereta api pun menjadi gerbang utama menuju petualangan tak terlupakan di jantung Jawa Timur.

Baca Juga: Bali dan Pemerintah Bergerak Bersama: Strategi Baru Lindungi Alam dan Budaya 2025