KAB. MALANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mengambil langkah strategis yang ambisius untuk mengokohkan posisinya sebagai sentra pertanian unggulan di Jawa Timur.
Melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP), Pemkab menyiapkan 47 hektar lahan khusus untuk pengembangan Alpukat Pameling. Komoditas ini dipilih karena dinilai “eksotik” dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Rencana besar ini menandai bahwa Malang Jadi Sentra Alpukat Unggulan 47 Hektar Lahan dengan fokus pada komoditas non-pangan bernilai tinggi.
Keputusan ini merupakan bagian dari visi jangka panjang pemerintah untuk diversifikasi pertanian. Malang Jadi Sentra Alpukat Unggulan 47 Hektar Lahan adalah komitmen kuat terhadap sektor hortikultura.
Mengapa Alpukat Pameling?
Pemilihan Alpukat Pameling sebagai komoditas unggulan bukan tanpa alasan. Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna Saniputra, menjelaskan bahwa alpukat jenis ini memiliki potensi ekonomi luar biasa.
Harganya di pasaran bisa mencapai Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram, jauh di atas harga alpukat biasa. Selain itu, satu buah Alpukat Pameling bisa memiliki berat antara 1 hingga 1,8 kilogram, yang berarti nilai jualnya per buah sangat tinggi.
Nilai tambah yang besar ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani secara signifikan, sehingga minat petani untuk membudidayakannya akan semakin besar.
Baca Juga:Faktor Penyebab Indonesia Turun ke Peringkat 7 dalam Adopsi Kripto Dunia
Lebih dari itu, Alpukat Pameling dari Malang sudah terbukti memiliki kualitas ekspor. Avicenna menyebutkan bahwa kelompok tani di Lawang telah sukses mengekspor produk olahan alpukat ke Belanda dan Arab Saudi.
Keberhasilan ini menjadi motivasi untuk memperluas pasar global. Malang Jadi Sentra Alpukat Unggulan 47 Hektar Lahan ini memiliki potensi pasar internasional. Malang Jadi Sentra Alpukat Unggulan 47 Hektar Lahan ini adalah langkah strategis untuk menembus pasar global.
Empat Wilayah Tematik: Visi Besar Pertanian Malang
Langkah penyiapan lahan alpukat ini merupakan bagian dari visi besar Pemkab Malang untuk membangun empat wilayah tematik pertanian.
Setiap wilayah memiliki fokus komoditas unggulannya masing-masing. Wilayah utara, yang mencakup Lawang, Singosari, Karangploso, dan Dampit, akan menjadi sentra Alpukat Pameling.
Sementara itu, wilayah timur difokuskan pada kentang granola, wilayah selatan pada kopi, dan wilayah barat pada hortikultura sayuran, dengan bawang merah batu hijau sebagai andalannya.
Dari empat wilayah ini, tiga di antaranya sudah berjalan, dan kini fokus beralih ke wilayah utara. Strategi tematik ini bertujuan untuk menciptakan spesialisasi produk di setiap wilayah, sehingga kualitasnya terjaga dan branding-nya semakin kuat.
Malang Jadi Sentra Alpukat Unggulan 47 Hektar Lahan merupakan bukti nyata bahwa pemerintah fokus pada pengembangan komoditas spesifik.
Malang Jadi Sentra Alpukat Unggulan 47 Hektar Lahan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana besar pemerintah.
Fokus pada Pelatihan dan Kemitraan
Meskipun lahan sudah disiapkan, program ini masih dalam tahap perencanaan matang. DTPHP tidak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga pada peningkatan kapasitas petani.
Saat ini, pemerintah gencar menggelar pelatihan bagi petani, yang mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen budidaya yang benar, pengembangan pasar, hingga pengolahan pascapanen.
Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas standar ekspor.

Untuk mendukung keberlanjutan program, DTPHP bekerja sama dengan kelompok tani bersertifikasi untuk menjamin ketersediaan bibit berkualitas.
Sementara itu, akses pasar akan digarap bersama mitra dagang yang sudah memiliki jaringan, sehingga petani tidak kesulitan menjual hasil panen mereka.
Malang Jadi Sentra Alpukat Unggulan 47 Hektar Lahan ini didukung penuh dengan pelatihan terpadu. Malang Jadi Sentra Alpukat Unggulan 47 Hektar Lahan ini melibatkan kolaborasi erat dengan mitra pasar.
Menuju Kawasan Percontohan dan Ekspor Global
Rencana pengembangan Alpukat Pameling ini akan dimulai dari kawasan percontohan. DTPHP meyakini bahwa dari kawasan ini, program dapat dievaluasi dan kemudian diperluas sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan petani.
Dengan potensi yang luar biasa, harga yang tinggi, dan pasar ekspor yang sudah terbuka, Malang Jadi Sentra Alpukat Unggulan 47 Hektar Lahan ini memiliki semua elemen untuk sukses.
Jika program percontohan berhasil, Alpukat Pameling dari Malang siap untuk menjadi komoditas andalan ekspor baru dari Indonesia.
Baca Juga:Pedagang UMKM Belum Dapat Kepastian Terkait Izin Minimarket yang Molor















