Mantan CEO Unilever Indonesia, Ira Noviarti, baru-baru ini menjadi pembicara kunci dalam Asia Business Conference 2025 di Harvard Business School. Konferensi ini merupakan salah satu acara mahasiswa Asia terbesar di Amerika Utara dan diselenggarakan oleh Southeast Asia Club serta Asian Affinity Business Association. Dalam pidato pembukaannya, Ira menyoroti transformasi pasar Asia pasca-pandemi yang mengalami perubahan signifikan, terutama dalam pola perilaku konsumen.
Menurut Ira, strategi bisnis yang solid sangat dibutuhkan untuk menghadapi perubahan ini, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi digital dan penciptaan pertumbuhan yang berkelanjutan. “Dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang, kita harus lebih adaptif dan inovatif, menggunakan teknologi untuk menjangkau pasar yang lebih luas serta membangun koneksi yang lebih erat dengan konsumen,” ujarnya, seperti dikutip pada Minggu (23/2/2025).
Baca : Profil & Biodata Abah Anton (Mochammad Anton)

Dalam paparannya, Ira mengidentifikasi empat tren utama yang saat ini membentuk pasar Asia:
- Era Konsumen Digital Transformasi digital telah mengubah kebiasaan belanja masyarakat. Perbatasan antara belanja online dan offline semakin kabur, didorong oleh maraknya penggunaan influencer, konten buatan pengguna (user-generated content), serta live streaming. Social commerce kini menjadi salah satu platform utama dalam mendorong penjualan.
- Prioritas Kesehatan & Kesejahteraan Kesadaran akan kesehatan dan wellness semakin meningkat di kalangan konsumen Asia. Mereka semakin selektif dalam memilih produk, lebih banyak mencari makanan organik, suplemen kesehatan, serta layanan berbasis aplikasi yang mendukung gaya hidup sehat.
- Tren Premium yang Berkembang Peningkatan pendapatan masyarakat Asia turut meningkatkan permintaan akan produk dan layanan premium, seperti di sektor kecantikan, otomotif, dan barang mewah. Konsumen tidak hanya menginginkan kualitas terbaik, tetapi juga pengalaman eksklusif dari merek yang mereka pilih.
- Keberlanjutan sebagai Prioritas Kepedulian terhadap lingkungan semakin menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian, terutama di kalangan Gen Z. Konsumen semakin menuntut perusahaan untuk menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan, seperti rantai pasokan yang lebih transparan dan penggunaan kemasan ramah lingkungan.
Ira menekankan bahwa pemimpin bisnis harus lebih dari sekadar ambisius; mereka harus jeli melihat tren, adaptif terhadap perubahan, dan memiliki tujuan yang jelas dalam membangun bisnis yang relevan dan bertanggung jawab. Setelah menyelesaikan tugasnya di Unilever Indonesia pada awal 2024, Ira kini menjabat sebagai anggota dewan dan penasihat di beberapa organisasi nirlaba dan profit. Keikutsertaannya dalam konferensi ini menunjukkan perannya yang terus berlanjut dalam membentuk arah bisnis di kawasan Asia.
Baca juga : Tokoh Malang, M. Geng Wahyudi: Perlu Edukasi Pengolahan Kelor dalam Aksi Tanam 1000 Pohon HPN 2025















