Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BisnisProfil Bisnis

Maulidah Dian Tri Sakti, Dari Budak Korporat hingga Pengusaha Sukses di Dunia Donat Frozen

78
×

Maulidah Dian Tri Sakti, Dari Budak Korporat hingga Pengusaha Sukses di Dunia Donat Frozen

Share this article
Maulidah Dian Tri Sakti, Dari Budak Korporat hingga Pengusaha Sukses di Dunia Donat Frozen
Example 468x60

Perjalanan hidup yang penuh liku tidak menghalangi Maulidah Dian Tri Sakti untuk meraih kesuksesan di dunia bisnis. Sebagai seorang ibu dari tiga anak, Maulidah memutuskan untuk meninggalkan kehidupan korporat di Jakarta dan hijrah ke Malang demi menemani orang tua. Keputusan ini membawa perubahan besar dalam hidupnya, terutama ketika suaminya mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan di tempat baru.

Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, Maulidah memulai usaha kecil-kecilan dengan menjual donat topping melalui Facebook dan menitipkannya di sekolah-sekolah sekitar. Seiring berjalannya waktu, Maulidah memutuskan untuk berinovasi dengan memproduksi donat kentang dalam bentuk frozen. “Awal mulanya karena kepepet, tapi dengan izin Allah, justru dari situ kami bisa untung,” ungkap Maulidah.

Juragan Kost

Kini, produk donat kentang frozen yang dijual dengan merk “Molali” telah dikenal luas, bahkan tidak hanya di Malang, tetapi juga di berbagai kota lainnya. Produk tersebut telah mendapatkan nomor BPOM dan sertifikasi Halal, menjadikan Molali sebagai pilihan favorit di pasar frozen food.

Namun, jalan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Maulidah menghadapi berbagai tantangan, termasuk keraguan dari keluarga dan teman-teman yang memandang sebelah mata karena lokasi rumah produksinya yang terpencil. “Padahal, kami berusaha berdampak positif bagi lingkungan sekitar, dengan membeli bahan baku dari toko lokal dan merekrut tenaga kerja dari tetangga,” jelas Maulidah.

Tantangan lain yang dihadapi adalah memastikan produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah serta mampu membuat konsumen selalu ingin kembali. “Kami terus berinovasi dan melakukan trial and error untuk menciptakan produk yang ngangenin. Istiqomah dalam promosi dan mengenalkan produk juga menjadi kunci agar kami tetap bisa berproduksi,” tambahnya. Salah satu tantangan besar yang baru-baru ini dihadapi Maulidah adalah kapasitas produksi yang belum mampu memenuhi permintaan makloon dari sebuah brand besar di Indonesia.

Baca Juga :

Kisah Sukses Fieki Amalia Putri dalam Transformasi Bisnis Shoes Laundry di Malang

Maulidah menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan bisnisnya adalah ridho suami. “Sebagai seorang perempuan dan istri, ridho Allah tergantung pada ridho suami. Jika suami ridho, bisnis apapun pasti bisa berjalan dengan sukses,” tuturnya. Ia juga merasa beruntung memiliki mentor-mentor yang selalu berbagi ilmu serta investor yang mendukung pengembangan bisnisnya.

Prestasi yang diraih Maulidah juga tidak lepas dari dukungan Kemenparekraf melalui ajang FSI 2020, di mana Molali berhasil masuk dalam 100 besar UMKM terpilih. Di acara tersebut, Maulidah bertemu dengan para investor besar dan mendapatkan fasilitas pengurusan HAKI secara gratis.

Meski telah mencapai banyak hal, Maulidah tetap berambisi untuk terus mengembangkan usahanya. Ia ingin memiliki pabrik yang lebih besar dengan kapasitas produksi lebih banyak serta dilengkapi kendaraan freezer box untuk pendistribusian produk ke luar kota. “Mulailah bisnis dengan niat ibadah, carilah nilai produk yang unik, dan jangan pernah putus asa. Yang terpenting, istiqomah dalam belajar dan meminta ridho dari suami atau orang tua sebelum memulai bisnis,” pesan Maulidah kepada para calon pengusaha.

Dengan semangat dan dedikasi yang kuat, Maulidah Dian Tri Sakti terus mengukir prestasi di dunia bisnis kuliner, membuktikan bahwa kepepet bisa membawa berkah dan membuka jalan menuju kesuksesan.

Baca Juga :

Soe Meals, Inovasi Kuliner Soes Kering Cokelat Lumer dari Malang

Example 120x600