InfoMalang – Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, pada dini hari Sabtu (10/8). Sebuah mobil Daihatsu Sigra dengan nomor polisi S 1404 SQ terguling setelah sopirnya, M. Hajer (22), warga Kecamatan Bubutan, Surabaya, diduga mengantuk saat mengemudi. Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan lalu lintas akibat kelelahan dan kurangnya konsentrasi di jalan raya.
Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu M. Isrofi, insiden itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB ketika mobil melaju dari arah Kota Malang menuju Surabaya dengan kecepatan sedang. Setibanya di depan rumah nomor 32, kendaraan tiba-tiba oleng ke kanan. “Mobil menabrak median jalan setinggi kurang lebih 50 sentimeter, keluar jalur, lalu terguling ke kiri di jalur kanan,” ungkap Isrofi.
Baca Juga:Api Membara Dua Hari di Lahan Bambu Tegalgondo, Warga Karangploso Cemas
Di dalam mobil Daihatsu Sigra tersebut terdapat empat orang. Selain sopir, di kursi depan duduk F.R. Maulana (19), warga Mejayan, Madiun. Sementara di baris kedua terdapat Y. Handayani (24), warga Kecamatan Semen, Kediri, yang duduk di sisi kiri, serta F.G. Putra Winadi (18), warga Plemahan, Kediri, yang duduk di sisi kanan. Handayani mengalami memar di tangan kirinya akibat terbentur pintu mobil saat terguling. Ia kemudian dilarikan ke RSUD Saiful Anwar untuk mendapatkan perawatan medis.
Warga sekitar yang mendengar suara benturan keras segera bergegas menuju lokasi kejadian. Bersama pengendara lain yang melintas, mereka mengevakuasi seluruh penumpang melalui pintu kanan mobil yang terbuka. Tindakan cepat warga membantu memastikan korban tidak terjebak di dalam kendaraan yang posisinya terbalik.
Kerugian material akibat kecelakaan Daihatsu Sigra ini diperkirakan mencapai Rp 5 juta, terutama pada bagian belakang mobil sigra yang ringsek serta kaca yang pecah. Selain itu, pihak kepolisian masih melakukan perhitungan kerusakan fasilitas umum yang terkena imbas insiden tersebut. “Kerusakan fasilitas umum masih kami hitung. Sopir juga sedang menjalani pemeriksaan untuk memastikan tanggung jawabnya terhadap kerusakan itu,” tambah Isrofi.
Kecelakaan Daihatsu Sigra ini kembali menjadi pengingat bahwa mengemudi dalam kondisi mengantuk merupakan salah satu penyebab utama insiden lalu lintas. Mengantuk mengurangi waktu reaksi, menurunkan konsentrasi, dan membuat pengemudi sulit menjaga kendali kendaraan. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan kendaraan keluar jalur atau menabrak objek di sekitar, seperti yang terjadi dalam kasus ini.
Data Korlantas Polri mencatat, sebagian besar kecelakaan Daihatsu Sigra yang terjadi pada dini hari atau menjelang subuh disebabkan oleh sopir yang kelelahan atau kurang istirahat. Waktu tersebut memang menjadi periode rawan karena tubuh manusia cenderung mengalami penurunan kewaspadaan akibat ritme sirkadian. Kondisi jalan yang relatif sepi juga sering membuat pengemudi kurang waspada dan tidak menyadari kecepatan atau arah kendaraan.
Dalam kasus ini, meskipun kecepatan mobil sigra tergolong sedang, benturan dengan median jalan cukup kuat untuk membuat kendaraan terguling. Hal ini menunjukkan bahwa faktor stabilitas dan respons pengemudi sangat berpengaruh terhadap keselamatan. Median jalan setinggi 50 sentimeter menjadi penghalang yang memicu kendaraan terangkat dan kehilangan keseimbangan.
Pihak kepolisian mengimbau agar para pengemudi selalu memperhatikan kondisi fisik sebelum melakukan perjalanan, terutama jarak jauh. Istirahat yang cukup dan berhenti sejenak jika merasa lelah atau mengantuk menjadi langkah penting untuk mencegah kejadian serupa. “Lebih baik berhenti sebentar untuk beristirahat daripada memaksakan diri dan berakhir celaka,” tegas Isrofi.
Selain itu, penumpang juga diimbau untuk aktif mengingatkan sopir apabila terlihat tanda-tanda kelelahan. Peran penumpang tidak hanya sebagai pengguna pasif, tetapi juga sebagai pengingat dan pendukung keselamatan selama perjalanan. Di sisi lain, keberadaan fasilitas rest area atau tempat istirahat di jalur-jalur utama diharapkan dimanfaatkan oleh pengemudi.
Bagi warga sekitar lokasi kejadian, insiden ini menjadi pemandangan yang cukup mengagetkan. Meski Jalan Ahmad Yani termasuk salah satu ruas sibuk di Kota Malang, kecelakaan tunggal yang menyebabkan mobil sigra terguling bukanlah peristiwa sehari-hari. Respon cepat warga membantu mempercepat evakuasi korban dan mencegah risiko lanjutan, seperti kebakaran akibat kebocoran bahan bakar.
Y. Handayani, penumpang yang mengalami cedera, kini dilaporkan dalam kondisi stabil dan masih menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Tiga penumpang lainnya, termasuk sopir, tidak mengalami luka serius namun tetap dimintai keterangan oleh pihak kepolisian untuk melengkapi proses penyelidikan.
Kasus ini menambah catatan bagi para pengemudi, khususnya mereka yang sering melakukan perjalanan pada jam rawan. Selain memastikan kendaraan dalam kondisi prima, kondisi fisik dan mental pengemudi harus menjadi prioritas. Mengabaikan rasa kantuk saat mengemudi sama saja dengan mengambil risiko besar terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.















