Breaking

Mengenal Gejala Demam Berdarah, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Mengenal Gejala Demam Berdarah, salah satu penyakit menular yang masih menjadi perhatian serius di banyak negara tropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Dengan angka kasus yang fluktuatif setiap tahun, pemahaman masyarakat mengenai gejala, penyebab, hingga langkah pencegahan sangat penting untuk menekan penyebaran penyakit berbahaya ini.

Apa Itu Demam Berdarah?

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

WHO mencatat bahwa jutaan kasus demam berdarah terjadi setiap tahun di berbagai belahan dunia, dan sebagian besar kasus ditemukan di kawasan tropis serta subtropis.

Di Indonesia, demam berdarah sering meningkat pada musim hujan. Hal ini disebabkan banyaknya genangan air yang menjadi tempat ideal perkembangbiakan nyamuk. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sangat berperan dalam menekan angka penyebaran penyakit ini.

Gejala Demam Berdarah

Gejala demam berdarah biasanya muncul 4–10 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue. Beberapa gejala utama yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Demam tinggi mendadak yang mencapai 39–40 derajat Celsius.

  • Sakit kepala parah terutama di bagian belakang mata.

  • Nyeri otot, sendi, dan tulang.

  • Mual dan muntah.

  • Munculnya bintik-bintik merah di kulit akibat pendarahan kecil di bawah kulit.

  • Perdarahan ringan seperti mimisan atau gusi berdarah.

Pada kasus yang lebih parah, penderita dapat mengalami syok atau yang dikenal sebagai Dengue Shock Syndrome (DSS). Kondisi ini bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani dengan baik di rumah sakit.

Penyebab Demam Berdarah

Penyebab utama demam berdarah adalah virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya menggigit pada pagi hingga sore hari. Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap berkembangnya populasi nyamuk penyebab penyakit ini.

Lingkungan dengan banyak genangan air, tempat sampah yang tidak tertutup rapat, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan rumah menjadi penyebab utama tingginya risiko penularan.

Selain faktor lingkungan, mobilitas manusia yang tinggi juga berperan dalam penyebaran virus dengue. Seseorang yang sudah terinfeksi dapat menjadi sumber virus bagi nyamuk lain yang menggigitnya. Nyamuk tersebut kemudian bisa menularkan virus ke orang lain, sehingga rantai penyebaran terus berlanjut.

Cara Diagnosis Demam Berdarah

Diagnosis demam berdarah umumnya dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Dokter biasanya akan meminta pasien melakukan tes darah lengkap untuk melihat jumlah trombosit serta hematokrit.

Jumlah trombosit yang turun drastis menjadi salah satu indikator penting bahwa seseorang terinfeksi demam berdarah.

Baca Juga: Apa itu Flu? Gejala, penyebab, dan cara mengatasinya

Cara Mengatasi Demam Berdarah

Hingga saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan demam berdarah. Penanganan medis lebih difokuskan pada perawatan suportif, seperti menjaga keseimbangan cairan tubuh dan memantau kondisi trombosit. Beberapa langkah perawatan yang biasanya dilakukan antara lain:

  • Istirahat total untuk mempercepat pemulihan tubuh.

  • Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh.

  • Pemantauan rutin trombosit dan kondisi vital oleh tenaga medis.

Jika pasien menunjukkan tanda-tanda syok, maka penanganan intensif di rumah sakit sangat diperlukan.

Pencegahan Demam Berdarah

Pencegahan demam berdarah lebih efektif dibanding pengobatannya. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat adalah:

  • 3M Plus: Menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

  • Menggunakan kelambu saat tidur, terutama bagi anak-anak.

  • Memakai lotion atau obat anti-nyamuk.

  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.

  • Melaksanakan fogging atau penyemprotan insektisida jika ditemukan kasus di suatu wilayah.

Selain itu, vaksin dengue kini juga mulai tersedia di beberapa negara, termasuk Indonesia. Vaksin ini bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi berat meskipun belum bisa mencegah 100 persen penularan.

Pentingnya Kesadaran Masyarakat

Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci utama menekan penyebaran demam berdarah. Tanpa partisipasi aktif warga, upaya pemerintah dan tenaga kesehatan tidak akan maksimal.

Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan bebas dari jentik nyamuk harus terus digencarkan, terutama pada musim penghujan.

Demam berdarah adalah penyakit serius yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Gejala yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, serta bintik merah di kulit perlu segera diwaspadai.

Meski belum ada obat khusus, perawatan medis yang tepat dapat menyelamatkan nyawa penderita. Pencegahan melalui pola hidup bersih, program 3M Plus, serta dukungan vaksinasi merupakan langkah penting dalam mengendalikan penyakit ini.

Dengan pemahaman yang baik mengenai gejala, penyebab, dan cara pencegahannya, masyarakat diharapkan lebih waspada serta mampu melindungi diri dan keluarga dari ancaman demam berdarah.

Baca Juga: Siswa MIN 2 Kota Malang Terima Rapor Kesehatan Setelah Ikuti Pemeriksaan Gratis