infomalang.com/ – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tengah menyusun peta jalan nasional untuk memberikan perawatan terarah bagi Anak Telantar.Langkah ini menjadi bentuk kepedulian nyata terhadap kelompok rentan yang sering kali luput dari perhatian.Dengan adanya peta jalan, pemerintah berharap tercipta sistem perlindungan yang lebih menyeluruh demi masa depan lebih baik.
Sekretaris Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Budi Setiyono, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif “akademi keluarga”.Konsep tersebut dirancang untuk menyerap berbagai pelajaran dari masalah keluarga yang sering memunculkan dampak sosial.Tujuan akhirnya adalah memastikan Anak Telantar tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga mendapatkan hak dasar untuk berkembang menuju masa depan lebih baik.
Fokus pada Anak Rentan
Peta jalan ini diarahkan untuk memberikan perawatan langsung dan sistematis kepada anak-anak dalam kondisi sulit. Termasuk di antaranya anak-anak dari hubungan di luar nikah, mereka yang ditinggalkan orang tua, hingga yang terpaksa tinggal di panti asuhan.Dalam cakupan ini, Anak Telantar diharapkan bisa memperoleh bimbingan yang konsisten agar memiliki masa depan lebih baik.
Selain itu, perhatian juga diberikan kepada anak korban kekerasan rumah tangga, perceraian, maupun yang hidup di jalanan.Mereka merupakan bagian dari masyarakat yang sangat rawan kehilangan masa depan.Dengan adanya peta jalan, Anak Telantar akan ditempatkan dalam program yang terstruktur sehingga memiliki kesempatan yang lebih baik dan menjamin masa depan lebih baik.
Akademi Keluarga sebagai Solusi
Program akademi keluarga menjadi payung besar yang mengintegrasikan seluruh upaya perlindungan anak.Di dalamnya terdapat rancangan khusus untuk mendukung tumbuh kembang Anak Telantar secara menyeluruh.Bukan hanya dari sisi fisik, namun juga aspek psikologis dan pendidikan untuk mencetak masa depan lebih baik.
Menurut Budi, perawatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk program khusus dengan pengawasan berlapis.Setiap anak yang masuk dalam kategori Anak Telantar akan mendapat pemantauan perkembangan secara berkala.Langkah ini dilakukan agar setiap kebijakan benar-benar menyentuh kebutuhan anak secara nyata demi masa depan lebih baik.
Visi Indonesia Emas 2045
Peta jalan perlindungan anak sejalan dengan visi pemerintah menuju “Indonesia Emas” pada tahun 2045.Pemerintah meyakini bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan kunci dalam menghadapi tantangan masa depan.Karenanya, Anak Telantar tidak boleh diabaikan dalam pembangunan bangsa jika Indonesia ingin mewujudkan masa depan lebih baik.
Melalui kebijakan ini, setiap anak akan dipandang sebagai aset penting bangsa.Budi menegaskan bahwa menegakkan hak-hak anak merupakan wujud komitmen pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan.Dengan demikian, Anak Telantar dapat berkembang menjadi generasi penerus yang mampu bersaing dan menciptakan masa depan lebih baik.
Baca Juga: Bencana Kekeringan Mengintai, Warga Kabupaten Malang Mulai Krisis Air Bersih
Dukungan dari Berbagai Pihak
Tentu saja, keberhasilan peta jalan ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.Peran masyarakat, organisasi sosial, dan lembaga pendidikan juga menjadi faktor penting.Kolaborasi lintas sektor diyakini mampu memberikan perlindungan lebih luas bagi Anak Telantar agar mereka memiliki masa depan lebih baik.
Lembaga swadaya masyarakat dan komunitas lokal juga diharapkan aktif terlibat.Mereka bisa berperan dalam memberikan edukasi maupun bantuan langsung kepada anak-anak yang membutuhkan.Sinergi inilah yang akan memastikan Anak Telantar tidak lagi hidup dalam ketidakpastian dan bisa meraih masa depan lebih baik.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Meski program ini tampak ideal, implementasi di lapangan tentu memiliki tantangan besar.Mulai dari keterbatasan anggaran, jumlah tenaga pendamping, hingga kesadaran masyarakat yang masih rendah.Tidak jarang, Anak Telantar masih dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai beban sosial sehingga sulit meraih masa depan lebih baik.
Selain itu, keberadaan panti asuhan atau rumah singgah belum sepenuhnya memenuhi standar kebutuhan anak.Banyak di antaranya yang kekurangan fasilitas pendidikan maupun tenaga psikologis.Jika tidak diatasi secara serius, maka cita-cita menghadirkan perlindungan menyeluruh bagi Anak Telantar bisa terhambat dalam meraih masa depan lebih baik.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui peta jalan ini, pemerintah optimis masa depan Anak Telantar akan lebih terjamin.Langkah-langkah konkret yang disiapkan tidak hanya sekadar wacana, melainkan program berkelanjutan.Hal ini diharapkan mampu menekan angka keterlantaran anak di Indonesia sekaligus membuka jalan menuju masa depan lebih baik.
Dengan dukungan semua pihak, program ini dapat menjadi tonggak penting dalam perlindungan anak.Setiap Anak Telantar akan memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.Akhirnya, cita-cita menuju Indonesia Emas bisa diwujudkan dengan lebih nyata demi masa depan lebih baik.
Baca Juga:Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Kecewa Berat, Nyawa Dibayar Rp10 Juta















