Breaking

Musim Hujan Datang, Petani Sitiarjo Dihantui Ancaman Banjir

Musim hujan mulai membawa harapan bagi para petani di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, untuk menggarap sawah mereka. Namun, ancaman banjir yang kerap melanda setiap tahun membuat para petani resah, terutama setelah desa ini baru saja pulih dari kekeringan panjang.

Kekeringan Berakhir, Petani Mulai Menggarap Sawah

Desa Sitiarjo sempat mengalami kekeringan parah sejak September 2024, yang membuat puluhan hektare sawah tak bisa digarap. “Kami mulai menggarap sawah lagi setelah saluran irigasi kembali dialiri air,” kata Pirnoadi, seorang petani setempat, Senin (3/12/2024). Aktivitas bertani kembali menggeliat dengan banyaknya petani yang memotong rumput liar, membajak lahan, dan mengairi sawah melalui saluran irigasi.

Mata air dan sungai di Desa Sitiarjo mulai mengalir kembali setelah hujan turun sejak akhir November. Kepala Desa Sitiarjo, Mamiek Misniati, menjelaskan bahwa sawah di desa ini hanya bisa ditanami sekali setahun karena dam di Sungai Kedungbanteng yang jebol. “Jika petani tidak segera menanam padi, dikhawatirkan mereka kehilangan kesempatan saat intensitas hujan meningkat,” ungkapnya.

Baca Juga :

166 Kilogram Ganja di Malang Diungkap! Polisi Tangkap Jaringan Antarprovinsi

Banjir Mengancam Produksi Pertanian

Meski optimisme tumbuh, kekhawatiran terhadap ancaman banjir tetap ada. Pada 28 November lalu, hujan deras selama satu hari penuh menyebabkan luapan Sungai Kedungbanteng, yang merendam sebagian desa dan sawah warga dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Pirnoadi menambahkan, “Kalau terendam banjir, padi yang kami tanam terancam gagal panen.”

Kondisi ini membuat para petani menghadapi dilema besar. Sementara mereka ingin memanfaatkan musim hujan untuk bercocok tanam, potensi gagal panen akibat banjir juga membayangi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memprediksi puncak musim hujan terjadi pada pertengahan hingga akhir Desember, dengan curah hujan lebih tinggi.

Persiapan Menghadapi Puncak Musim Hujan

BPBD mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, terutama terhadap peningkatan intensitas hujan. Saat ini, hujan masih tergolong landai, namun intensitasnya diprediksi akan meningkat secara signifikan dalam beberapa minggu mendatang. “Petani harus memanfaatkan air yang ada, tetapi tetap siaga terhadap ancaman banjir,” ujar Kepala Desa Mamiek.

Dengan situasi ini, petani Desa Sitiarjo tetap berjuang untuk memastikan sawah mereka produktif meski dengan risiko besar. Langkah mitigasi seperti pengelolaan saluran air dan pemantauan cuaca diperlukan agar potensi kerugian dapat diminimalkan.

Baca Juga :

Gus Miftah Temui Penjual Es Teh Sunhaji, Akhiri Kontroversi dengan Permintaan Maaf