MALANG – Di tengah dinamika situasi sosial dan politik, menjaga stabilitas lingkungan belajar menjadi prioritas utama. Pemerintah Kabupaten Malang mengambil langkah tegas dan terukur dengan tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.
Keputusan ini didasarkan pada penilaian mendalam bahwa kondisi di wilayah tersebut masih kondusif.
Melalui serangkaian kebijakan dan imbauan, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang bekerja keras untuk Pastikan KBM Berjalan tanpa gangguan, bahkan di tengah adanya aksi demonstrasi.
Keputusan ini menjadi pembeda dari wilayah tetangga, seperti Kota Malang, yang memilih meliburkan siswa TK dan SD serta mengalihkan pembelajaran SMP dan SMA ke sistem daring demi alasan keamanan.
Namun, Kepala Disdik Kabupaten Malang, Suwadji, menegaskan bahwa kondisi di daerahnya berbeda. “Kondisi saat ini relatif dinamis, tapi pembelajaran di Kabupaten Malang tetap luring (tatap muka),” ujarnya.
Hal ini dimungkinkan karena demonstrasi yang sempat berlangsung di Kabupaten Malang pada Sabtu (30/8/2025) berjalan damai dan tidak menimbulkan insiden berarti.
Dengan demikian, Disdik merasa yakin untuk Pastikan KBM Berjalan dengan normal, demi menjaga kontinuitas pendidikan siswa.
Imbauan dan Surat Edaran sebagai Pedoman Keamanan
Untuk memperkuat keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah, Suwadji tidak hanya mengandalkan kondisi lapangan yang kondusif.
Ia juga mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh elemen pendidikan, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua. Suwadji menekankan pentingnya kewaspadaan kolektif.
Para siswa diimbau untuk tidak ikut serta dalam kegiatan di luar jam sekolah, terutama yang berpotensi mengganggu keamanan.
Baca Juga:7 Sekolah Kedinasan di Malang yang Jadi Incaran Calon Taruna
Imbauan serupa juga ditujukan kepada guru dan wali murid agar memastikan anak-anak mereka tidak terlibat dalam aktivitas yang melanggar aturan.
Langkah ini adalah bagian krusial dari strategi untuk Pastikan KBM Berjalan dengan aman dan terkendali.
Lebih lanjut, Disdik Kabupaten Malang akan menerbitkan Surat Edaran (SE) resmi yang berisi pedoman operasional bagi seluruh jenjang sekolah. SE ini memberikan panduan praktis tentang langkah-langkah yang harus diambil oleh pihak sekolah.
Di antara poin-poin utama dalam SE tersebut adalah kewajiban sekolah untuk membantu menjaga keamanan lingkungan sekitar, meningkatkan kewaspadaan di area sekolah, serta aktif berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD, kepolisian, dan dinas lainnya jika terjadi hal yang mencurigakan.
Dengan panduan yang jelas ini, Disdik berupaya Pastikan KBM Berjalan dengan standar keamanan yang tinggi.
Kolaborasi Komunitas untuk Lingkungan Belajar yang Aman
Upaya menjaga keamanan sekolah tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab satu pihak. Kolaborasi aktif dari seluruh komunitas pendidikan menjadi kunci. Keterlibatan orang tua dalam memantau aktivitas anak-anak di luar sekolah sangat penting.
Pihak sekolah, melalui para guru dan staf, juga memiliki peran vital dalam menciptakan lingkungan yang waspada namun tidak menimbulkan kepanikan.
Koordinasi dengan aparat keamanan setempat dan BPBD memastikan bahwa jika terjadi situasi darurat, respon cepat dapat segera dilakukan.
Dengan membangun ekosistem keamanan yang kuat dari tingkat akar rumput, pemerintah daerah berupaya Pastikan KBM Berjalan dengan dukungan seluruh elemen masyarakat.
Keputusan untuk tetap melanjutkan KBM tatap muka juga mencerminkan komitmen terhadap kualitas pendidikan.
Pembelajaran secara tatap muka terbukti lebih efektif dalam membangun interaksi antara guru dan siswa, serta memupuk karakter dan keterampilan sosial siswa yang sulit didapatkan melalui pembelajaran daring.
Dengan memastikan keamanan terjamin, Disdik Kabupaten Malang berupaya Pastikan KBM Berjalan semaksimal mungkin, tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.
Di Kabupaten Malang, situasi tetap dalam kendali, dan kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan normal. Namun, imbauan untuk selalu waspada tetap berlaku. “Apabila terjadi sesuatu, jangan ragu menghubungi instansi terkait,” tambah Suwadji.
Ini adalah pesan penting yang menunjukkan bahwa jalur komunikasi selalu terbuka, dan pemerintah daerah selalu siap sedia untuk mengambil tindakan jika diperlukan.
Dengan pendekatan yang proaktif dan terkoordinasi, Disdik Malang bertekad untuk Pastikan KBM Berjalan di tengah tantangan apa pun.
Upaya ini juga merupakan cerminan dari visi jangka panjang pemerintah daerah untuk menciptakan generasi penerus yang berdaya saing.
Lingkungan belajar yang stabil dan aman adalah fondasi utama bagi siswa untuk dapat fokus pada proses akademis dan pengembangan diri.
Keberanian mengambil keputusan ini, berlandaskan pada data dan situasi riil di lapangan, menempatkan Kabupaten Malang sebagai contoh daerah yang mengutamakan kepentingan pendidikan di atas segalanya. Sinergi antara kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Baca Juga:Disdikbud Kota Malang Liburkan Sekolah dan Terapkan Belajar Daring, Antisipasi Aksi Demo













