Breaking

Pemancingan di waduk Selorejo sepi akibat hujan, Inilah Hal yang terjadi !

Hujan yang mengguyur wilayah Malang selama beberapa hari terakhir memberikan dampak signifikan pada bisnis persewaan alat pancing di Waduk Selorejo, Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang. Kondisi ini membuat jumlah pemancing berkurang drastis, yang berdampak langsung pada penurunan penghasilan penyedia jasa sewa alat pancing. Salah satu yang terdampak adalah Tanus, satu-satunya penyedia layanan persewaan alat pancing di area tersebut. Dalam kondisi ini, Tanus hanya bisa membawa pulang sekitar Rp 50 ribu per hari, jauh dari penghasilan saat kondisi normal.

Kondisi Pendapatan Menurun Drastis di Musim Hujan

Di musim kemarau, Tanus biasanya mampu meraup penghasilan sekitar Rp 150 ribu setiap harinya, bahkan lebih. Tarif sewa alat pancing yang dipatoknya sebesar Rp 15 ribu sudah termasuk umpan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pemancing. Dengan 10 penyewa sehari, Tanus merasa puas dengan penghasilannya, terlebih karena area Waduk Selorejo terkenal kaya akan ikan seperti tawes, gabus, mujair, hingga lele. Namun, saat musim hujan, antusiasme pemancing berkurang karena kondisi waduk yang tidak stabil.

Baca Juga : Tawuran Mahasiswa di Pandanwangi Kota Malang Berujung Perusakan Sejumlah Rumah Warga

Spot Memancing di Waduk Selorejo Tetap Menarik Saat Kemarau

Selain jumlah ikannya yang melimpah, area Waduk Selorejo juga menjadi favorit para pemancing karena aksesnya yang mudah dijangkau menggunakan sepeda motor hingga ke tepi waduk. Tanus menjelaskan bahwa saat air surut, pemancing dapat menikmati banyak spot ideal yang lebih dekat dengan permukaan air, yang biasanya hanya sekitar setengah meter. Spot-spot tersebut, yang tersebar di beberapa titik di waduk, menjadi daya tarik utama bagi warga yang hobi memancing. Kondisi ini tentunya sangat dinantikan kembali oleh para pemancing dan penyewa saat musim kemarau tiba.

Baca Juga : Empat Kios di Pasar Dampit Malang Hangus dalam Kebakaran Dini Hari