Breaking

Pemkot Malang Luncurkan Gerakan Pasar Murah untuk Jaga Stabilitas Ekonomi Menjelang Tahun Baru

Pemkot Malang Luncurkan Gerakan Pasar Murah untuk Jaga Stabilitas Ekonomi Menjelang Tahun Baru
Pemkot Malang Luncurkan Gerakan Pasar Murah untuk Jaga Stabilitas Ekonomi Menjelang Tahun Baru

infomalang – Menghadapi tekanan inflasi yang dipicu oleh meningkatnya permintaan bahan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bergerak cepat dengan meluncurkan gerakan Pasar Murah.

Program ini merupakan langkah strategis dan konkret Pemkot Malang untuk mengintervensi pasar, menjaga daya beli masyarakat, dan menekan laju inflasi, khususnya pada sektor pangan.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa tren peningkatan inflasi di daerahnya memerlukan tindakan cepat dan terkoordinasi, termasuk kolaborasi intensif dengan Bank Indonesia (BI), sebagai bagian dari upaya pengendalian harga pangan.

Respons Cepat Pengendalian Inflasi Melalui Pasar Murah

Gerakan Pasar Murah ini diselenggarakan di lima wilayah kecamatan Kota Malang secara bergiliran (rolling) setiap hari, dan tidak serentak. Strategi rotasi ini bertujuan untuk memastikan distribusi bahan pangan subsidi dapat menjangkau dan merata ke seluruh lapisan masyarakat di kota tersebut.

Wahyu Hidayat menjelaskan bahwa intervensi ini dilakukan untuk menjaga kestabilan harga menjelang pergantian tahun, masa di mana permintaan biasanya melonjak.

“Kami bergerak cepat karena inflasi di Malang menunjukkan tren peningkatan. Dengan pola rotasi [pasar murah], kami berharap subsidi pangan ini benar-benar mudah dijangkau oleh masyarakat yang paling membutuhkan,” ujar Wahyu.

Skema Subsidi 50 Persen Paket Pangan

Dalam pelaksanaan Pasar Murah kali ini, Pemkot Malang memilih skema paket bahan pangan untuk mencapai efisiensi dan kecepatan distribusi. Setiap kecamatan dialokasikan jatah 1.200 paket.

Setiap paket berisi empat komoditas pokok penting:

  • Beras

  • Minyak goreng

  • Gula pasir

  • Bawang putih

Baca Juga: Ragam Usaha Jasa yang Paling Dibutuhkan di Era Modern

Nilai total satu paket adalah Rp200.000, namun berkat subsidi sebesar 50 persen dari Pemkot Malang, masyarakat hanya perlu membayar Rp100.000. Secara total, Pemkot menyiapkan 6.000 paket untuk lima kecamatan, dengan alokasi anggaran subsidi mencapai kurang lebih Rp1 miliar. Kebijakan subsidi ini secara langsung meringankan beban pengeluaran keluarga menengah ke bawah yang rentan terhadap fluktuasi harga pangan.

Strategi Penggengcangan Jelang Puncak Libur

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menjelaskan bahwa program Pasar Murah akan ditingkatkan intensitasnya menjelang puncak perayaan akhir tahun 2025. Diskopindag juga telah merencanakan koordinasi intensif dengan Bank Indonesia untuk memperluas jangkauan dan memastikan stabilitas pasokan kebutuhan pokok.

Eko menegaskan bahwa langkah ini sangat penting karena lonjakan harga pangan selalu menjadi tantangan utama menjelang libur panjang. Pasar Murah dirancang sebagai instrumen intervensi langsung untuk memastikan masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa terbebani kenaikan harga yang signifikan.

Analisis Komoditas Penyumbang Inflasi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menunjukkan bahwa inflasi pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,31 persen. Kenaikan harga ini terutama dipicu oleh beberapa komoditas, di antaranya:

  • Emas (meningkat 12,42%)

  • Cabai rawit (naik 27,09%)

  • Telur ayam ras (naik 6,78%)

Meskipun demikian, beberapa komoditas penting lainnya menunjukkan tren penurunan, seperti beras (turun 0,18%) dan bawang merah (turun 1%). Fluktuasi harga komoditas pangan inilah yang menjadi dasar Pemkot Malang mempercepat pelaksanaan Pasar Murah sebagai langkah perlindungan terhadap masyarakat yang rentan terdampak inflasi.

Dengan intervensi yang tepat sasaran melalui subsidi paket pangan, Pemkot Malang berharap dapat menjaga daya beli masyarakat, memastikan roda perekonomian lokal tetap bergerak stabil, dan melewati momentum akhir tahun tanpa tekanan inflasi yang berlebihan.

Baca Juga: Kunjungan Fanny Ghassani ke UMM Bahas Film Bertema Riba dalam Forum Diskusi Mahasiswa