infomalang – Aktivitas penebangan hutan ilegal terus menjadi isu krusial yang mengancam kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat di Indonesia.
Meskipun regulasi dan upaya penertiban telah ditingkatkan, praktik pembalakan liar ini terus berlangsung, dan dampaknya kini dirasakan secara nyata melalui peningkatan frekuensi serta intensitas bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di berbagai daerah.
Hilangnya fungsi hutan sebagai penyerap air dan penahan tanah menjadi pemicu utama bencana yang menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa.
Kerusakan Ekosistem Meningkatkan Kerentanan Bencana
Aktivitas penebangan hutan ilegal secara langsung merusak ekosistem hutan, yang memiliki peran vital dalam siklus alam:
-
Hilangnya Daya Serap Air: Hilangnya pepohonan, terutama di kawasan hulu, menghilangkan kemampuan tanah untuk menyerap air hujan. Akibatnya, air mengalir deras ke dataran rendah, memicu banjir bandang yang terjadi semakin sering dan merata setiap musim hujan.
-
Ketidakstabilan Tanah: Tanpa akar pohon yang berfungsi menopang dan mengikat struktur tanah, kawasan pegunungan menjadi sangat rentan. Hal ini memicu longsor yang terjadi tiba-tiba, merusak infrastruktur, lahan pertanian, dan mengancam nyawa warga.
Baca Juga: Upaya Bersama Mengendalikan Kebakaran Hutan untuk Menjaga Lingkungan
Dampak Berantai pada Kesejahteraan dan Iklim
Bencana yang dipicu oleh penebangan hutan ilegal menimbulkan dampak berantai pada kehidupan masyarakat:
-
Gangguan Ekonomi: Banjir dan longsor sering kali memutus akses jalan utama, mengganggu mobilitas, aktivitas ekonomi, dan pendidikan di daerah terdampak, yang secara jangka panjang meningkatkan kerugian finansial daerah.
-
Kualitas Udara dan Iklim: Berkurangnya pohon secara masif mengurangi kemampuan alam menyerap karbon dioksida. Kondisi ini memperburuk kualitas udara, meningkatkan suhu permukaan, dan berkontribusi pada perubahan iklim global.
Pemerintah Perkuat Patroli dan Kolaborasi Komunitas
Pemerintah terus berupaya menekan laju penebangan hutan ilegal melalui berbagai strategi penanggulangan dan pencegahan:
-
Pengetatan Regulasi: Memperkuat patroli hutan, memperketat izin pengelolaan sumber daya alam, dan penegakan hukum terhadap pelaku pembalakan liar.
-
Edukasi dan Pelibatan Lokal: Edukasi mengenai pentingnya fungsi hutan digencarkan. Selain itu, kolaborasi dengan komunitas lokal didorong, di mana banyak kelompok masyarakat kini aktif menjalankan patroli mandiri (community-based monitoring) untuk melindungi wilayah hutan mereka.
Sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan komunitas lokal menjadi kunci untuk mempercepat pemulihan lingkungan dan memastikan pengawasan ketat di daerah rawan, sehingga dampak bencana yang dipicu oleh penebangan hutan ilegal dapat diminimalkan.
Baca Juga: Hidden Gem Budug Asu, Healing Terbaik di Puncak dengan Hutan Pinus dan Udara Paling Dingin di Malang















