Breaking

Penyebab Cacingan, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan yang Perlu Diketahui

Penyebab cacingan umumnya karena kebersihan buruk, makanan terkontaminasi, serta sanitasi tidak sehat. Kenali gejala, obat, dan pencegahannya.

Cacingan merupakan salah satu penyakit infeksi yang masih sering dijumpai di Indonesia, terutama pada anak-anak usia sekolah. Penyakit ini terjadi ketika tubuh terinfeksi parasit cacing yang hidup di dalam saluran pencernaan.

Kondisi ini kerap disepelekan, padahal dampaknya bisa cukup serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu cacingan, penyebab, gejala, hingga cara pencegahan agar dapat mengurangi risiko penularannya.

Pengertian Cacingan

Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit di dalam tubuh manusia, terutama di saluran usus.

Beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi manusia antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale atau Necator americanus).

Infeksi ini biasanya ditularkan melalui tanah, makanan, air, maupun kebersihan tangan yang buruk. Cacing dapat berkembang biak di dalam usus dan menyerap nutrisi yang seharusnya digunakan tubuh untuk tumbuh dan beraktivitas.

Tak heran, penderita cacingan sering mengalami gangguan gizi dan penurunan daya tahan tubuh.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab utama cacingan adalah masuknya telur atau larva cacing ke dalam tubuh melalui mulut atau kulit. Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena cacingan, di antaranya:

  • Kebersihan yang kurang terjaga Tidak mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air besar menjadi penyebab paling umum.

  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi Sayuran yang tidak dicuci bersih atau air yang tidak dimasak bisa menjadi media penyebaran telur cacing.

  • Lingkungan dengan sanitasi buruk Daerah padat penduduk dengan fasilitas sanitasi terbatas menjadi tempat berkembang biak cacing.

  • Tidak memakai alas kaki Larva cacing tambang dapat menembus kulit kaki ketika bersentuhan langsung dengan tanah yang terkontaminasi.

Kebiasaan sehari-hari sangat berperan dalam penyebaran penyakit ini, sehingga edukasi mengenai pola hidup bersih dan sehat sangat penting untuk mencegahnya.

Baca Juga: Mengenal Gejala Demam Berdarah, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Gejala Cacingan

Gejala cacingan dapat bervariasi tergantung jenis cacing yang menginfeksi. Namun, secara umum beberapa tanda yang sering muncul antara lain:

  • Perut terasa sakit atau tidak nyaman.

  • Nafsu makan menurun, tetapi berat badan tidak naik bahkan menurun.

  • Mudah lelah akibat tubuh kekurangan gizi.

  • Gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari (gejala khas cacing kremi).

  • Perut kembung dan diare berulang.

  • Pada kasus berat, dapat terjadi anemia karena kehilangan darah akibat gigitan cacing tambang.

Gejala-gejala ini sering kali dianggap sepele, padahal bila berlangsung lama dapat mengganggu tumbuh kembang anak maupun kesehatan orang dewasa.

Cara Pengobatan Cacingan

Pengobatan cacingan umumnya menggunakan obat cacing yang diresepkan oleh tenaga medis. Beberapa jenis obat cacing yang sering diberikan antara lain albendazole, mebendazole, dan pyrantel pamoate. Obat tersebut bekerja dengan cara melumpuhkan cacing sehingga dapat keluar bersama tinja.

Penggunaan obat cacing sebaiknya sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter atau petunjuk pada kemasan. Selain itu, penting pula untuk mengobati seluruh anggota keluarga bila salah satu ada yang terinfeksi, guna mencegah penularan ulang.

Selain terapi obat, penderita cacingan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan protein dan zat besi, untuk membantu memperbaiki kondisi tubuh yang lemah akibat infeksi.

Pencegahan Cacingan

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah pencegahan cacingan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menjaga kebersihan diri Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah bermain, dan setelah buang air besar.

  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih Pastikan sayuran dan buah dicuci bersih serta air minum dimasak hingga mendidih.

  • Menggunakan alas kaki Hindari berjalan tanpa alas kaki di tanah, terutama di area yang berpotensi terkontaminasi.

  • Membuang tinja pada tempatnya Gunakan toilet yang layak dan jangan buang air besar sembarangan.

  • Pemberian obat cacing rutin Kementerian Kesehatan RI menganjurkan pemberian obat cacing massal pada anak usia sekolah setiap 6 bulan sekali untuk menekan angka infeksi.

Pencegahan yang konsisten akan menurunkan risiko penularan secara signifikan, terutama di daerah endemis.

Dampak Cacingan Bila Tidak Diobati

Cacingan bukan hanya penyakit ringan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, dampaknya bisa cukup serius, seperti malnutrisi, gangguan perkembangan fisik dan kognitif pada anak, hingga anemia berat. Dalam beberapa kasus, cacing dapat menimbulkan komplikasi seperti sumbatan usus atau infeksi organ lain yang berbahaya.

Oleh sebab itu, penanganan dini menjadi kunci untuk menghindari komplikasi. Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan mengikuti program kesehatan sangat berperan dalam memutus rantai penyebaran penyakit ini.

Cacingan adalah penyakit yang masih sering dijumpai di Indonesia akibat kebersihan dan sanitasi yang belum optimal. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi berbagai jenis cacing parasit yang menyerang saluran pencernaan. Gejalanya bisa berupa sakit perut, gatal di anus, hingga anemia.

Penanganan cacingan relatif mudah dengan obat cacing yang tersedia, namun pencegahan melalui pola hidup bersih, menjaga sanitasi, dan pemberian obat cacing rutin jauh lebih efektif.

Edukasi masyarakat mengenai bahaya cacingan serta kesadaran untuk menjaga kesehatan sangat penting agar generasi mendatang terbebas dari ancaman penyakit ini.

Baca Juga: Siswa MIN 2 Kota Malang Terima Rapor Kesehatan Setelah Ikuti Pemeriksaan Gratis