Breaking

Perkuat Ketahanan Pangan Lokal, Program CBPD di Kabupaten Malang Berfokus pada Pemberdayaan Petani

KABUPATEN MALANG – Di tengah tantangan global dan fluktuasi harga komoditas, isu ketahanan pangan menjadi prioritas utama bagi setiap daerah.

Pemerintah Kabupaten Malang mengambil langkah strategis yang proaktif melalui peluncuran program Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD).

Program ini tidak hanya dirancang untuk mengendalikan harga, tetapi juga memiliki visi yang lebih luas, yaitu Perkuat Ketahanan Pangan Lokal dari hulu hingga hilir.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, Renny Kusumawati, S.P., M.Agr., menegaskan bahwa program CBPD adalah salah satu strategi utama pemerintah daerah dalam memastikan ketersediaan pangan di wilayahnya.

“Program ini kami kembangkan guna mengelola cadangan beras pemerintah daerah sebagai langkah strategis pengendalian pangan,” ujarnya.

Dengan mengelola cadangan beras secara mandiri, Pemkab Malang menunjukkan komitmennya untuk Perkuat Ketahanan Pangan Lokal tanpa harus bergantung sepenuhnya pada mekanisme pasar yang tidak menentu.

Sinergi Pemerintah dan Petani Lokal

Visi program CBPD tidak hanya berhenti pada pembagian beras gratis. Justru, salah satu aspek paling krusial dari program ini adalah sinergi dengan sektor pertanian lokal.

Beras premium yang didistribusikan kepada masyarakat ini diperoleh langsung dari hasil panen petani di Kabupaten Malang. Pemerintah secara proaktif membeli gabah dari para petani dengan harga yang stabil dan adil.

Baca Juga:Ekonomi Indonesia Berpotensi Melambat di Kuartal II 2025, Ini Hasil Jajak Pendapat Reuters

Langkah ini tidak hanya mengisi cadangan beras pemerintah, tetapi juga memberikan kepastian pasar bagi petani, sehingga mereka termotivasi untuk terus berproduksi.

Ini adalah cara yang efektif untuk Perkuat Ketahanan Pangan Lokal dengan memberdayakan pilar utama produksi pangan, yaitu para petani.

Program CBPD dijadwalkan berlangsung hingga Desember 2025 dan mencakup 59 desa yang tersebar di 15 kecamatan Kabupaten Malang.

Bantuan beras premium ini ditujukan secara khusus kepada masyarakat yang paling membutuhkan, yakni kelompok desil 1, atau kelompok dengan tingkat kesejahteraan terendah.

Dengan cara ini, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal bukan hanya tentang jumlah beras yang tersedia, tetapi juga tentang memastikan distribusi yang adil dan tepat sasaran.

Pendistribusian Tepat Sasaran dan Meringankan Beban

Dalam proses pendistribusiannya, Renny menyampaikan bahwa sistem pembagian dilakukan secara gratis dan sangat hati-hati. Data penerima diverifikasi oleh pihak desa dengan metode by name by address untuk menghindari tumpang tindih bantuan.

“Kami menerima data terverifikasi dari desa sehingga pembagian beras bisa tepat sasaran tanpa adanya over bantuan,” lanjutnya.

Setiap keluarga penerima akan mendapatkan 10 kilogram beras premium, yang diharapkan dapat meringankan beban ekonomi mereka secara signifikan, terutama di tengah fluktuasi harga bahan pokok.

Ini adalah bukti komitmen Perkuat Ketahanan Pangan Lokal dengan sentuhan humanis.

Dampak program ini langsung terasa di tengah masyarakat. Bagi sebuah keluarga yang setiap hari berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, 10 kilogram beras gratis adalah bantuan yang sangat berarti.

Bantuan ini tidak hanya menjamin ketersediaan makanan untuk beberapa minggu ke depan, tetapi juga memberikan rasa aman dan ketenangan pikiran.

Program CBPD adalah wujud nyata dari aksi pemerintah yang hadir di saat masyarakat membutuhkan. Dengan memastikan stabilitas pasokan, program ini berperan vital untuk Perkuat Ketahanan Pangan Lokal.

Visi Jangka Panjang Menuju Kemandirian Pangan

Keberhasilan program CBPD menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang solid, pemerintah daerah dapat memainkan peran sentral dalam menjaga ketahanan pangan.

Keterlibatan aktif dari Dinas Ketahanan Pangan, pemerintah desa, dan yang terpenting, para petani lokal, menciptakan ekosistem yang berkelanjutan.

CBPD diharapkan tidak hanya menjadi program musiman, melainkan fondasi bagi inisiatif jangka panjang.

Ke depannya, program ini bisa menjadi model bagi daerah lain dalam Perkuat Ketahanan Pangan Lokal.

Potensi untuk memperluas lingkup program, misalnya dengan melibatkan komoditas pangan lain atau meningkatkan volume cadangan, akan menjadikan Kabupaten Malang sebagai daerah yang benar-benar mandiri secara pangan.

Inilah cara pemerintah daerah menunjukkan tanggung jawabnya, memastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang kesulitan mengakses pangan.

Upaya untuk Perkuat Ketahanan Pangan Lokal menjadi sebuah visi yang terus diperjuangkan demi kesejahteraan seluruh masyarakat.

Baca Juga:Merajut Kolaborasi Ekonomi Rakyat, KAN Jabung Malang Turut Meriahkan Hari Koperasi Jawa Timur 2025