Infomalang – Kabupaten Malang tengah menggelar Seleksi Terbuka (Selter) untuk posisi strategis Sekretaris Daerah (Sekda), dan atmosfer persaingannya terasa semakin ketat. Nama-nama tokoh eselon II mulai bermunculan, menandakan bahwa kursi Sekda memang menjadi incaran banyak pihak yang ingin membawa perubahan positif bagi birokrasi di Kabupaten Malang.
Setelah Dr. Ir. Budiar, Kepala Dinas Cipta Karya, mencatatkan diri sebagai pelamar pertama pada Kamis (24/7/2025), langkah tersebut diikuti oleh Made Arya Wedanthara, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang, yang resmi mendaftar pada Sabtu (26/7/2025) siang. Keduanya menjadi pembuka jalan dalam ajang seleksi terbuka yang akan menentukan pemimpin tertinggi birokrasi di Kabupaten Malang ini.
Keputusan Made untuk ikut serta dalam kontestasi ini menarik perhatian banyak pihak. Selain karena pengalamannya yang panjang di pemerintahan, Made juga disebut-sebut memiliki kedekatan khusus dengan Bupati Malang, Drs. HM. Sanusi, MM. Dua pekan sebelum pendaftaran resmi dibuka, Sanusi terlihat menyapa akrab Made dalam sebuah pertemuan informal di ruang Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi.
Sapaan akrab seperti “De wes sehat ta?” dari Bupati kepada Made saat itu dianggap oleh sejumlah kalangan sebagai isyarat restu tidak langsung terhadap pencalonan Made sebagai Sekda. Dalam kultur birokrasi, sinyal semacam ini sering kali menjadi pertanda adanya dukungan moral dari kepala daerah terhadap calon tertentu.
Namun, Made sendiri menanggapi dengan sikap rendah hati. “Doakan saja,” ucapnya singkat ketika dimintai komentar oleh media, Minggu (27/7/2025). Meski begitu, langkah Made mendaftar lebih awal dari calon-calon potensial lainnya menunjukkan kesiapannya menanggung beban tanggung jawab yang besar jika terpilih menjadi Sekda.
Sementara itu, sejumlah nama lain juga mulai diperbincangkan akan meramaikan kontestasi. Di antaranya Ir. Avicena M. Saniputra, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan. Dikenal memiliki rekam jejak baik dalam pengelolaan sektor pertanian, Avicena dianggap mampu membawa perspektif pembangunan berkelanjutan ke dalam kepemimpinan birokrasi Kabupaten Malang.
Baca Juga: HIPMI Kabupaten Malang Lantik Pengurus Baru Periode 2024-2027
Tak kalah menarik adalah nama Eko Margianto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Meski tergolong muda dan baru sekali menjabat sebagai kepala dinas, Eko digadang-gadang sebagai “kuda hitam” dalam kompetisi ini. Kedekatannya dengan para kepala desa serta reputasinya yang bersih membuat banyak pihak mendorongnya untuk maju.
Ketika ditanya perihal niatnya mendaftar Selter, Eko hanya tertawa dan menjawab ringan, “Kok mesti tanya itu sih, mas.” Jawaban diplomatis itu justru memperkuat spekulasi bahwa ia memang tengah mempertimbangkan secara serius untuk masuk dalam bursa calon Sekda.
Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, yang telah menjabat selama empat periode, memprediksi bahwa akan ada peningkatan signifikan dalam jumlah pendaftar menjelang penutupan Selter pada Senin (28/7/2025). “Saya kira puncaknya ya besok. Biasanya banyak yang mendaftar di hari terakhir,” ujar Darmadi dalam perbincangan santai bersama Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH M. Hamim Kholili.
Persaingan menuju posisi Sekda ini dinilai cukup sehat, mengingat para kandidat yang bermunculan memiliki kompetensi dan rekam jejak yang baik. Selain itu, proses seleksi yang terbuka juga memberi ruang bagi masyarakat untuk ikut memantau jalannya tahapan, sehingga aspek transparansi dapat terjaga.
Jabatan Sekretaris Daerah sendiri memegang peran strategis dalam memastikan seluruh kebijakan daerah berjalan efektif, efisien, dan sesuai dengan arah pembangunan jangka panjang. Oleh karena itu, seleksi ini bukan hanya tentang siapa yang paling dikenal, tetapi juga siapa yang paling mampu menjalankan roda pemerintahan dengan integritas dan profesionalisme.
Menjelang penutupan pendaftaran, publik Kabupaten Malang pun menaruh harapan besar agar siapa pun yang terpilih nanti adalah figur yang mampu menjawab tantangan zaman, menjaga netralitas ASN, dan memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih serta melayani.
Apakah Made Arya akan tetap menjadi yang terdepan? Ataukah Avicena dan Eko akan mengejutkan dengan gebrakan baru mereka? Jawabannya akan segera terungkap setelah seluruh proses seleksi rampung. Yang pasti, Kabupaten Malang patut bersyukur karena diisi oleh birokrat-birokrat potensial yang siap mengabdi dengan sepenuh hati.















