Breaking

Pohon Pinus Tumbang Timpa Kabel Telkom, Jalur Malang–Kediri Lumpuh Akibat Hujan Disertai Angin Kencang

Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Malang Raya. Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, pada Rabu sore (22/10/2025), menyebabkan sebuah pohon pinus tumbang dan menimpa kabel jaringan Telkom.

Insiden tersebut sempat menutup sebagian akses jalan provinsi yang menghubungkan Malang–Kediri dan memicu kemacetan panjang selama hampir satu jam.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 12.45 WIB di kawasan Desa Jombok, Kecamatan Ngantang. Pohon pinus dengan diameter sekitar 30 hingga 50 sentimeter dan tinggi mencapai 30 meter itu tumbang melintang di tengah badan jalan.

Selain menutup jalur kendaraan, batang pohon juga menarik kabel Telkom hingga menyebabkan tiang jaringan miring ke arah jalan raya. Akibatnya, arus lalu lintas dari kedua arah lumpuh total dan pengendara terpaksa menunggu proses evakuasi pohon selesai.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, faktor utama tumbangnya pohon adalah curah hujan tinggi disertai angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba.

“Hujan deras dengan intensitas tinggi dan angin kencang mengakibatkan pohon pinus berdiameter besar tumbang menimpa kabel Telkom yang melintang di atas jalan provinsi,” ujarnya pada Rabu (22/10/2025).

Sadono menjelaskan, setelah menerima laporan dari warga dan aparat desa, tim gabungan segera dikerahkan ke lokasi. Petugas yang terlibat dalam evakuasi berasal dari BPBD Kabupaten Malang, Pemerintah Desa Jombok, Muspika Kecamatan Ngantang, serta relawan setempat.

“Kami mengerahkan satu unit chainsaw untuk mempercepat proses pembersihan material pohon agar jalan bisa segera dilalui kendaraan,” katanya.

Upaya penanganan dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi. Dalam waktu sekitar 35 menit, material pohon berhasil dipotong dan disingkirkan dari badan jalan. Arus lalu lintas dari arah Malang menuju Kediri maupun sebaliknya akhirnya kembali normal sekitar pukul 13.20 WIB.

“Proses evakuasi selesai sekitar pukul 13.20 WIB, dan kendaraan sudah bisa melintas dengan lancar,” tambah Sadono.

Selain BPBD, unsur Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang turut diterjunkan untuk membantu penanganan. Mereka bekerja sama membersihkan ranting-ranting dan memastikan tiang kabel yang sempat miring tidak membahayakan pengguna jalan.

Baca Juga: Banjir Rendam 22 Titik di Kota Malang, BPBD Sebut Drainase Tersumbat Jadi Pemicu Utama

Petugas juga melakukan pengecekan ulang terhadap jaringan listrik dan telekomunikasi di sekitar lokasi guna mengantisipasi risiko korsleting atau gangguan jaringan.

Sementara itu, warga sekitar mengaku sempat panik ketika pohon besar tersebut tumbang di tengah jalan. Salah seorang warga, Slamet (42), menuturkan bahwa angin bertiup sangat kencang sebelum kejadian.

“Awalnya hujan biasa, tapi beberapa menit kemudian anginnya makin kencang. Pohon besar di pinggir jalan itu tiba-tiba roboh dan langsung menutup jalan. Untung tidak ada kendaraan yang tertimpa,” ujarnya.

Kondisi cuaca ekstrem di wilayah Malang bagian barat memang meningkat dalam beberapa hari terakhir. Wilayah Ngantang, Pujon, dan Kasembon termasuk daerah dengan topografi perbukitan yang rawan pohon tumbang dan longsor saat hujan deras. Berdasarkan pantauan BPBD Kabupaten Malang, sedikitnya sudah terjadi tiga insiden pohon tumbang di kawasan tersebut sejak pertengahan Oktober 2025.

Menanggapi situasi itu, Sadono Irawan kembali mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di dekat lereng, tebing, atau jalan yang banyak ditumbuhi pohon besar.

“Kami mengimbau agar masyarakat waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor. Intensitas hujan diprediksi terus meningkat hingga awal November,” tegasnya.

Ia juga menyarankan agar warga segera melapor ke posko BPBD atau perangkat desa jika menemukan pohon besar yang tampak rapuh atau miring ke arah jalan. Tindakan pencegahan, kata dia, jauh lebih baik dibanding menunggu hingga terjadi bencana.

“Kami siap membantu melakukan pemangkasan atau penebangan pohon yang berisiko tumbang. Koordinasi cepat dengan perangkat desa dan masyarakat sangat penting,” pungkas Sadono.

Peristiwa pohon tumbang di Desa Jombok tersebut menjadi pengingat bahwa ancaman cuaca ekstrem tak bisa dianggap sepele. Meski tak menimbulkan korban jiwa, insiden semacam ini dapat mengganggu aktivitas warga dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Pemerintah Kabupaten Malang bersama instansi terkait kini terus memperkuat sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan bencana untuk meminimalkan dampak kejadian serupa di masa mendatang.

Dengan cuaca yang semakin tidak menentu, kewaspadaan dan kepedulian masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi musim hujan. Langkah sederhana seperti memangkas pohon tinggi di sekitar rumah, memastikan saluran air lancar, serta menghindari berteduh di bawah pohon saat hujan deras bisa menjadi upaya nyata untuk mengurangi risiko bencana di wilayah Kabupaten Malang.

Baca Juga: Oknum Karyawan SPBU Sukun Kota Malang Berikan Klarifikasi dan Permohonan Maaf