Dalam rangka memastikan kualitas sumber daya manusia pertanian yang profesional dan berdaya saing tinggi, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) kembali menggelar tahapan penting dalam proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2025, yakni tes kesehatan menyeluruh.
Komitmen Mencetak Petani Profesional dan Modern
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Polbangtan merupakan gerbang utama dalam proses regenerasi petani masa depan. Ia menekankan pentingnya seleksi komprehensif bagi calon mahasiswa yang meliputi aspek akademik, fisik, mental, dan kesehatan. “Kami menempatkan standar seleksi yang menyeluruh agar setiap mahasiswa yang diterima benar-benar siap menjadi ujung tombak pertanian modern,” tegasnya.
Pernyataan ini menjadi pedoman penting bagi pelaksanaan PMB di Polbangtan Malang, di mana tahapan tes kesehatan menjadi bagian tak terpisahkan dari proses seleksi akhir.
Pelaksanaan Tes Kesehatan Menyeluruh
Tes kesehatan dilaksanakan pada Kamis (3/7/2025) di Klinik Polbangtan Malang dan diikuti oleh 70 calon mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 56 peserta menjalani pemeriksaan langsung di klinik kampus, sedangkan 14 lainnya mengikuti tes kesehatan di fasilitas medis daerah masing-masing.
Tes ini mencakup berbagai aspek kondisi fisik dan medis, antara lain:
- Pengukuran tinggi dan berat badan
- Pemeriksaan tekanan darah
- Evaluasi kesehatan gigi dan mulut, THT, dan kulit
- Pemeriksaan organ dalam, mata, serta tes buta warna
- Pemeriksaan fungsi saraf dan paru-paru
Tes laboratorium lengkap: darah rutin, urine, fungsi hati (SGOT/SGPT), ginjal (ureum/kreatinin), kadar gula darah sewaktu (GDS), tes narkoba, HBsAg, dan EKG (elektrokardiogram)
Seleksi Ketat Menuju Mahasiswa Berkualitas
Sekretaris PMB Polbangtan Malang, Risna Iman Purbo Mukti, menegaskan bahwa tahapan ini merupakan tahap akhir sebelum calon mahasiswa dinyatakan resmi diterima. “Tes kesehatan ini bertujuan memastikan bahwa mereka yang diterima tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga sehat secara jasmani dan mental. Ini penting agar mereka dapat mengikuti proses pendidikan yang cukup padat dan dinamis,” jelasnya.
Tahapan ini menjadi pelengkap dari rangkaian seleksi yang telah dilalui peserta sebelumnya, yakni seleksi administrasi, tes tulis, tes fisik, psikotes, dan wawancara. Semua dirancang untuk memastikan mahasiswa yang diterima memiliki kapasitas lengkap untuk menjalani pendidikan pertanian modern.
Sinergi Seleksi dan Penguatan Karakter
Pendidikan di Polbangtan Malang tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, namun juga penguatan karakter dan kedisiplinan. Mahasiswa didorong untuk menjadi pribadi yang tangguh, beretika, dan mampu beradaptasi dalam berbagai situasi lapangan. Oleh karena itu, kesehatan yang prima sejak awal menjadi landasan utama keberhasilan mereka selama menempuh pendidikan.
Kegiatan ini juga menjadi refleksi kesiapan institusi pendidikan vokasi untuk menyuplai tenaga kerja berkualitas di sektor pertanian. Dalam konteks pembangunan nasional, mahasiswa Polbangtan diharapkan menjadi aktor penting dalam transformasi pertanian yang ramah lingkungan, produktif, dan berkelanjutan.
Membangun Generasi Pertanian Tangguh
Polbangtan Malang berkomitmen membentuk lulusan yang tidak hanya menguasai teknologi dan inovasi pertanian, tetapi juga memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat. Proses pendidikan di Polbangtan dikenal menantang karena memadukan aspek teoritis, praktikum lapangan, kewirausahaan, dan pengabdian masyarakat.
Dengan fondasi kesehatan yang baik sejak awal, para mahasiswa akan lebih siap menghadapi dinamika pendidikan dan tantangan dunia pertanian yang semakin kompleks. Hal ini juga selaras dengan visi Kementerian Pertanian untuk mewujudkan sektor pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.
Tes kesehatan yang dilaksanakan oleh Polbangtan Malang bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan bentuk komitmen nyata dalam mencetak generasi petani profesional dan tangguh. Melalui seleksi yang ketat dan menyeluruh, kampus ini menempatkan kualitas dan kesiapan calon mahasiswa sebagai prioritas utama.
Dengan demikian, lulusan Polbangtan diharapkan tidak hanya siap kerja, tetapi juga menjadi agen perubahan di sektor pertanian, membawa inovasi, dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: 5 Waktu Terbaik untuk Mengonsumsi Suplemen Agar Efektif Diserap Tubuh















