Breaking

Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan, Polisi Dalami Keterlibatan dalam Perusakan Pos Polisi

InfoMalangPolres Malang Amankan Pelaku Penjarahan menjadi sorotan publik usai aksi anarkis yang merusak fasilitas kepolisian di beberapa titik wilayah Kabupaten Malang. Seorang pemuda berhasil diamankan setelah mencoba mengambil barang-barang dari pos polisi simpang tiga Kebonagung, Kecamatan Pakisaji.

Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P. S, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang terhadap tindak kriminal semacam ini. “Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan di Kebonagung, dan kami masih mendalami peran serta kaitannya dengan kerusakan pos polisi,” ucapnya.

Kronologi bermula ketika pada Sabtu (30/8) dini hari, sekelompok orang tidak bertanggung jawab melakukan perusakan di empat titik. Sasaran mereka meliputi pos polisi simpang tiga Kebonagung, dua pos polisi di Kepanjen, serta kantor Polsek Pakisaji. Aksi brutal tersebut bahkan terekam kamera CCTV.

Dalam rekaman terlihat rombongan dengan sekitar 20 motor datang lalu melakukan perusakan. Tidak berhenti di situ, mereka bergerak ke arah selatan dan melempari kantor Polsek Pakisaji dengan batu paving hingga menyebabkan kerusakan pada fasilitas kantor. Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan sebagai bagian dari upaya memutus rantai aksi anarkis tersebut.

Baca Juga:Pos Polisi di Malang Mulai Diperbaiki Bertahap Usai Dirusak Massa

Keesokan harinya, Minggu (31/8) dini hari, aparat berhasil mengamankan 13 remaja yang diduga kuat ikut terlibat dalam kerusuhan. Dengan tambahan satu remaja yang tertangkap karena mencoba menjarah, maka total 14 orang kini sudah berada dalam pemeriksaan penyidik.

Kapolres Malang menegaskan, Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan bukan hanya untuk menindak kasus pencurian, namun juga sebagai pintu masuk mengungkap dalang utama kerusuhan. “Kami tidak akan menoleransi tindakan anarkis. Proses hukum akan berjalan profesional dan transparan,” ujarnya.

Belasan terduga pelaku kini tengah diperiksa secara intensif. Mereka dimintai keterangan mengenai keterlibatan dalam perusakan pos polisi serta penjarahan. Dari penyelidikan sementara, beberapa di antaranya mengaku hanya ikut-ikutan setelah diajak oleh gerombolan orang tak dikenal.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Mochammad Nur, menyampaikan bahwa pihaknya masih mendalami peran masing-masing pelaku. Ia menjelaskan, Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan sebagai langkah tegas untuk memberi efek jera. “Meski ada yang mengaku tidak ikut merusak, hasil penyelidikan kami menemukan indikasi keterlibatan mereka,” jelas Nur.

Di sisi lain, pihak kepolisian tetap mengedepankan langkah humanis. Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengatakan bahwa Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan tidak semata-mata untuk menghukum, tetapi juga memberi pembinaan. Apalagi, dari belasan yang diamankan, enam di antaranya masih berstatus di bawah umur.

Bambang menambahkan, mereka difasilitasi untuk bertemu orang tua agar ada ikatan emosional yang menjadi pengingat. Langkah ini diharapkan mencegah mereka mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

Meski begitu, upaya hukum tetap dijalankan. Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan dengan harapan masyarakat bisa melihat bahwa hukum tetap ditegakkan. “Kami ingin menjaga Kabupaten Malang agar tetap aman, damai, dan kondusif,” tegas Kapolres.

Masyarakat Malang menyambut positif langkah tegas aparat. Kehadiran Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan dipandang sebagai bentuk keseriusan menjaga ketertiban umum sekaligus melindungi fasilitas kepolisian yang seharusnya menjadi garda depan pelayanan publik.

Di lapangan, proses pengembangan kasus masih berlangsung. Penyidik terus mengumpulkan bukti, termasuk rekaman CCTV, keterangan saksi, hingga analisis kerugian fasilitas yang dirusak. Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan sekaligus mempersempit ruang gerak bagi pelaku lain yang masih buron.

Kapolres juga mengimbau agar para pelaku yang masih melarikan diri segera menyerahkan diri. Dengan begitu, proses hukum bisa berjalan lebih cepat. “Bagi mereka yang masih buron, sebaiknya segera datang. Jika tidak, kami yang akan mendatangi,” katanya.

Situasi pasca-kerusuhan memang menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga. Banyak masyarakat berharap aparat bisa mengungkap dalang perusakan yang memicu keresahan. Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan sekaligus menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa tindakan anarkis tidak akan dibiarkan begitu saja.

Beberapa tokoh masyarakat juga menyuarakan apresiasi. Mereka menilai langkah kepolisian cukup cepat dalam merespons. Bagi warga, Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan adalah bukti nyata bahwa aparat tidak main-main menghadapi ancaman terhadap fasilitas publik.

Dengan jumlah pelaku yang sebagian besar masih berusia muda, ada kekhawatiran munculnya fenomena kriminalitas remaja di wilayah Malang. Oleh karena itu, kepolisian berusaha keras menggabungkan penegakan hukum dengan pendekatan pembinaan. Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan tidak hanya memproses hukum, tetapi juga memberi ruang edukasi bagi para pelaku muda.

Upaya ini diharapkan bisa menekan potensi kejadian serupa di masa depan. Polisi juga berkomitmen menjaga keamanan wilayah dengan meningkatkan patroli di titik-titik rawan. Bagi masyarakat, kehadiran Polres Malang Amankan Pelaku Penjarahan memberikan rasa tenang dan memperlihatkan bahwa keadilan tetap ditegakkan.

Baca Juga:Demo Ricuh di Malang Kota, 61 Orang Mulai Dibebaskan Polisi