InfoMalang – Upaya menjaga kestabilan harga pangan di Kota Malang terus digencarkan melalui program penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hingga 14 Agustus 2025, tercatat 84,5 ton beras murah tersebut telah sampai ke tangan warga lewat kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di berbagai titik. Program ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah daerah bersama Perum Bulog untuk menekan laju kenaikan harga beras sekaligus menjamin ketersediaannya di pasar.
Baca Juga:Wali Kota Malang Hapuskan PBB di Bawah Rp 30 Ribu Mulai 2026
Penyaluran Melalui Lima Polsek
Beras SPHP disalurkan melalui lima polsek yang mewakili masing-masing kecamatan di Kota Malang. Polsek Klojen, misalnya, mendapatkan jatah 6 ton. Tahap awal penyaluran telah dilakukan sebelumnya dengan jumlah 36 ton, dan pada tahap berikutnya, tambahan sebanyak 48,5 ton kembali didistribusikan.
Mekanisme distribusi ini dinilai efektif karena melibatkan aparat kepolisian yang dekat dengan masyarakat dan memiliki jangkauan distribusi yang merata. Setiap warga yang membutuhkan dapat membeli beras dengan harga terjangkau tanpa perlu khawatir kekurangan stok.
Harga Terjangkau dan Kualitas Terjamin
Harga beras SPHP yang disalurkan melalui GPM dipatok sebesar Rp 11.000 per kilogram atau Rp 55.000 untuk kemasan 5 kilogram. Harga ini jauh di bawah rata-rata harga beras premium di pasaran, yang belakangan mengalami kenaikan akibat fluktuasi pasokan.
Siti Aminah, warga Kelurahan Klojen berusia 45 tahun, mengaku terbantu dengan program ini. “Kualitasnya bagus, harganya murah. Bisa hemat tapi tetap makan enak,” ujarnya dengan senyum lega. Testimoni seperti ini banyak muncul dari warga yang telah memanfaatkan program SPHP, membuktikan bahwa kualitas beras tetap terjaga meskipun dijual dengan harga terjangkau.
Stok Aman hingga Tahun Depan
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, menegaskan bahwa pasokan beras SPHP untuk warga Kota Malang masih aman. Bulog sebagai penyedia menjamin ketersediaan stok hingga akhir tahun 2025, bahkan berlanjut ke awal 2026.
“Kualitasnya juga baik. Kami sudah coba masak, hasilnya bagus. Jadi warga tidak perlu khawatir,” ujar Nanang. Penegasan ini penting untuk meredam kekhawatiran publik di tengah kondisi harga beras nasional yang fluktuatif.
Dukungan dari Bulog
Wakil Pimpinan Cabang Bulog Malang, Mochamad Bramanda, menyampaikan bahwa stok beras untuk wilayah Malang Raya hingga Pasuruan Raya saat ini mencapai 40 ribu ton. Stok tersebut rutin disuplai ke pasar-pasar utama seperti Pasar Blimbing, Pasar Sawojajar, dan Pasar Besar Malang.
“Stok sampai tahun depan aman. Kami terus memantau dan memastikan distribusi berjalan lancar,” tegas Bramanda. Dengan jumlah stok yang melimpah, Bulog optimis mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga harga tetap stabil.
Strategi Menekan Inflasi Pangan
Program SPHP melalui GPM di Kota Malang bukan hanya sekadar penyaluran beras murah, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah. Pemerintah daerah bersama Bulog berupaya mencegah lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan menyediakan beras berkualitas baik dengan harga stabil, daya beli masyarakat dapat terjaga. Hal ini sekaligus mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, sehingga alokasi anggaran keluarga bisa lebih fleksibel untuk kebutuhan lain seperti pendidikan dan kesehatan.
Respons Positif Masyarakat
Sejak awal digulirkan, program GPM mendapatkan respons positif dari warga. Antusiasme terlihat dari ramainya warga yang datang ke lokasi distribusi, bahkan sebelum jam penyaluran dimulai.
Banyak warga menyatakan bahwa program ini menjadi solusi tepat di tengah naiknya harga bahan pokok lainnya. Kehadiran beras SPHP di pasaran membantu menyeimbangkan harga dan memberi alternatif bagi masyarakat yang kesulitan menjangkau beras premium.
Distribusi yang Tepat Sasaran
Keberhasilan program ini juga tidak lepas dari sistem distribusi yang tepat sasaran. Penyaluran dilakukan secara terkoordinasi antara Bulog, pemerintah daerah, dan pihak kepolisian, sehingga meminimalkan potensi penimbunan atau penyalahgunaan.
Warga yang membeli beras SPHP dibatasi jumlah pembeliannya agar lebih banyak rumah tangga yang bisa merasakan manfaat program ini. Langkah ini menjadi bukti bahwa program dirancang tidak hanya untuk kuantitas penyaluran, tetapi juga pemerataan akses.
Harapan Ke Depan
Dengan keberhasilan penyaluran 84,5 ton beras SPHP di Kota Malang, diharapkan program ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya. Pemkot Malang dan Bulog berkomitmen untuk terus memantau kebutuhan warga dan memastikan stok aman sepanjang tahun.
Selain menjaga harga, keberlanjutan program ini juga diharapkan mampu membentuk ketahanan pangan daerah. Ketika pasokan dan harga terkendali, stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat pun dapat lebih terjamin.















