InfoMalang – Kabar besar datang dari Kota Malang, di mana Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang dipastikan segera dikerjakan tahun depan. Lokasi pembangunan membentang dari Jalan Bondowoso hingga Jalan Tidar, Kecamatan Klojen. Menurut rencana, proses fisik bakal dimulai pada Maret 2026 dengan target mengurangi banjir di beberapa titik langganan genangan air.
Anggaran yang disiapkan untuk Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang ini cukup fantastis, yakni mencapai Rp75 miliar. Jumlah tersebut lebih besar dibanding proyek drainase di Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) yang saat ini sedang berjalan dengan dana Rp30,1 miliar.
Sumber Pendanaan dari Bank Dunia
Dana Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang bukan berasal dari APBD, melainkan bantuan pendanaan dari Bank Dunia melalui program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP). Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Julhardjanto, mengatakan bahwa bulan ini pihaknya memasuki tahapan rapat persiapan pengadaan di tingkat pusat.
Jika seluruh proses berjalan lancar, pembangunan bisa dimulai Februari. Namun, paling lambat pengerjaan akan digelar pada Maret 2026 sesuai jadwal resmi. Dandung menegaskan, proyek ini menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah dalam mengatasi masalah banjir yang kerap menghantui Kota Malang.
Baca Juga: Korban Terakhir Pantai Modangan Akhirnya Ditemukan Setelah Pencarian Intensif
Fasilitas Tambahan Long Storage
Dalam Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang, pembangunan tidak hanya berfokus pada saluran drainase utama. Akan ada penambahan dua long storage atau penampungan air hujan untuk menahan limpasan. Lokasi long storage tersebut berada di Jalan Bondowoso dan Jalan Kediri.
Sedangkan saluran drainase akan dibangun membentang hingga Jalan Tidar dengan panjang 1,3 kilometer. Diharapkan fasilitas ini mampu menampung debit air lebih besar dan mengurangi risiko banjir secara signifikan.
Dampak Positif untuk Kawasan Kota Malang
Manfaat dari Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang tidak hanya dirasakan warga sekitar Bondowoso. Genangan di kawasan Jalan Galunggung yang selama ini menjadi langganan banjir diyakini akan berkurang drastis.
Selain itu, beberapa wilayah lain seperti Jalan Ijen hingga Kelurahan Bareng juga bakal terdampak positif. Sistem drainase yang lebih terintegrasi akan membantu memperlancar aliran air ke saluran utama.
Kompleksitas Pengerjaan di Lapangan
Pengerjaan Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang disebut lebih kompleks dibandingkan proyek drainase di Jalan Soehat. Sebelum pembangunan gorong-gorong dimulai, perlu dilakukan penataan utilitas lebih dulu.
Koordinasi dengan pihak terkait harus dilakukan, mulai dari penataan tiang listrik, jaringan kabel internet milik provider, hingga pepohonan di sekitar jalur pembangunan. Langkah ini diperlukan agar tidak ada hambatan teknis ketika proyek sudah berjalan.
Dukungan Penuh Wali Kota Malang
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan dukungan penuh terhadap Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang. Ia menegaskan bahwa Pemkot Malang tidak menyiapkan dana pendamping karena seluruh pembiayaan ditanggung Bank Dunia melalui program NUFReP.
Wahyu menambahkan bahwa keberhasilan mendapatkan anggaran ini bukan hal instan. Sejak 2024, pemkot sudah mengajukan usulan dan baru disetujui setelah dilakukan survei mendetail pada pertengahan 2025. Hal itu menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam mengurangi titik banjir di kota pendidikan ini.
Strategi Mengurangi Risiko Banjir
Menurut pakar tata kota, Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang akan menjadi salah satu solusi konkret dalam mengurangi risiko banjir tahunan di Malang. Dengan adanya saluran baru dan dua long storage tambahan, kapasitas tampung air hujan akan lebih besar.
Konsep ini sejalan dengan upaya jangka panjang pemerintah untuk menciptakan kota yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
Proyek Prioritas di Tahun 2026
Bagi Pemkot Malang, Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang adalah proyek prioritas yang diharapkan dapat segera terealisasi. Setelah proyek di Jalan Soehat berjalan, pemerintah ingin melanjutkan konsistensi penanganan banjir di wilayah lain.
Keberadaan proyek senilai Rp75 miliar ini diharapkan mampu menjawab keluhan warga yang selama bertahun-tahun mengalami masalah genangan setiap musim hujan.
Harapan Warga Terhadap Proyek
Masyarakat menyambut positif rencana Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang. Warga sekitar berharap pembangunan bisa berjalan sesuai jadwal tanpa ada hambatan. Selain itu, mereka juga berharap agar hasil pengerjaan memiliki kualitas baik sehingga mampu bertahan lama.
Sebagian warga menekankan bahwa proyek ini jangan hanya menjadi seremonial semata, melainkan benar-benar memberikan manfaat jangka panjang dalam mengatasi banjir.
Perencanaan Jangka Panjang Infrastruktur Kota
Keberhasilan melaksanakan Proyek Drainase Jalan Bondowoso Malang diyakini akan membuka peluang bagi kota ini untuk mendapat lebih banyak bantuan internasional di masa mendatang.
Program semacam NUFReP menunjukkan bahwa kota-kota di Indonesia bisa mendapatkan dukungan jika memiliki perencanaan matang dan komitmen serius.Hal ini sejalan dengan visi Kota Malang yang berupaya membangun infrastruktur berkelanjutan sekaligus menekan risiko bencana hidrometeorologi.















