Indonesia semakin dilirik dunia internasional! Kunjungan Presiden New Development Bank (NDB), Dilma Vana Rousseff, ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian baru-baru ini mengungkap peluang emas bagi Indonesia. NDB, yang kerap disebut sebagai ‘Bank Dunia versi BRICS’, menawarkan kerja sama yang berbeda dari lembaga keuangan multilateral lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pertemuan tersebut memaparkan komitmen Indonesia terhadap pengembangan energi terbarukan, khususnya melalui program B40 – peningkatan campuran biodiesel dalam BBM menjadi 40%. Airlangga menekankan inovasi program ini, terutama untuk sektor transportasi dan industri pengolahan mineral. Ia juga menyoroti potensi energi terbarukan Indonesia yang melimpah, meliputi geothermal, hidro, dan mineral kritis.
Baca juga: Laba Harita Nickel Tembus Rp 6 Triliun! Rahasianya?
Potensi inilah yang membuat NDB yakin bahwa Indonesia dapat menjadi mitra strategis. Dilma Rousseff, dalam keterangan resminya, mengungkapkan perbedaan mendasar NDB dibandingkan dengan lembaga keuangan multilateral lainnya. “New Development Bank tidak seperti bank multilateral lainnya karena kami menghormati kedaulatan masing-masing negara sehingga tidak ada veto power,” tegasnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia yang ingin mempertahankan kebijakan ekonominya secara mandiri tanpa tekanan politik eksternal.
NDB berfokus pada pembangunan infrastruktur dan pemberantasan kemiskinan melalui program industrialisasi. Mereka melihat Indonesia sebagai negara dengan potensi besar dalam penciptaan lapangan kerja serta pengembangan energi hijau. Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut, termasuk kemungkinan Indonesia bergabung sebagai anggota NDB. Keanggotaan ini akan membuka akses bagi Indonesia terhadap pendanaan jangka panjang serta keahlian dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan.
Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan visi strategis menuju transisi energi bersih, Indonesia semakin mantap melangkah menuju target net zero emission pada tahun 2060. Jika kerja sama dengan NDB terwujud, bukan hanya sektor energi yang akan berkembang, tetapi juga berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Baca juga: Rahasia Terungkap! Banyak WNA di Puncak BPI Danantara!
