Suaramedia.id – Gejolak ekonomi global yang sedang melanda turut mempengaruhi kebijakan suku bunga Bank Sentral, termasuk Bank Indonesia, ungkap ekonom senior Fauzi Ichsan. Ia mengamati kondisi deflasi dan inflasi rendah di Indonesia, beriringan dengan pelemahan Rupiah yang masih berada di atas Rp 16.000 per dolar AS. Namun, Fauzi menilai pelemahan ini bukan fenomena unik, dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena potensi penguatan kembali Rupiah terbuka lebar seiring dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed.
Lebih lanjut, Fauzi melihat potensi investasi menjanjikan di pasar saham Indonesia. Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi, fundamental ekonomi Indonesia yang kuat tetap menjadi daya tarik. Pertanyaannya, bagaimana cara memaksimalkan peluang investasi saham dan obligasi di tengah sentimen negatif yang beredar? Untuk jawaban lengkapnya, saksikan wawancara Shinta Zahara dengan Fauzi Ichsan di program Power Lunch, infomalang.com/ (Jumat, 21/03/2025). Jangan lewatkan strategi cuan di tengah ketidakpastian ekonomi!
