Breaking

Rahasia Pertemuan Prabowo dengan Bos-Bos Korsel Terungkap!

Istana Merdeka menjadi saksi bisu pertemuan penting antara Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dengan sekitar 19 pengusaha Korea Selatan, Senin (28/4/2025). Para pengusaha tersebut merupakan delegasi dari Federation of Korean Industries (FKI), sebuah organisasi ekonomi raksasa Negeri Ginseng yang beranggotakan 420 perusahaan ternama. Pertemuan yang berlangsung tertutup ini memicu spekulasi, terlebih dengan hadirnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Airlangga, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menegaskan bahwa pembahasan tidak menyangkut mundurnya LG Energy Solution dari proyek baterai kendaraan listrik senilai US$ 7,7 miliar (sekitar Rp 128,84 triliun) di Indonesia. “Kita tidak bicara LG di sini, kita bicara Lotte, Hyundai, dan yang lain,” tegas Airlangga kepada awak media. Meskipun demikian, kehadiran nama-nama besar seperti Lotte Group, Hyundai, dan LG Corporation dalam daftar anggota FKI, menimbulkan pertanyaan tentang agenda sebenarnya di balik pertemuan tersebut. Apakah ada proyek investasi baru yang tengah digodok? Atau mungkin upaya pemerintah untuk menarik kembali minat investor Korea Selatan setelah penarikan investasi LG?

Baca Juga: Rahasia di Balik Megahnya Mall Jakarta: Siapa Saja Miliarder di Baliknya?

Rahasia Pertemuan Prabowo dengan Bos-Bos Korsel Terungkap!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Daftar perusahaan anggota FKI yang berpotensi terlibat dalam pertemuan ini cukup panjang dan menarik. Selain Lotte dan Hyundai, nama-nama seperti Poongsan Group, Hanwha Group, Kolon Group, Samyang Group, dan DB Group juga tercantum dalam daftar anggota FKI. Kehadiran para pengusaha ini menunjukkan tingkat kepentingan Korea Selatan dalam mengembangkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Pertanyaan tentang detail pembahasan dalam pertemuan tersebut masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pihak pemerintah. Namun, pertemuan ini jelas menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat hubungan ekonomi di masa mendatang.

Baca Juga: Laba Bank Syariah Ini Melonjak 18%! Rahasianya?