Suaramedia.id – Direktur Utama PT FORE Kopi Indonesia Tbk (FORE), Vico Lomar, memastikan investor strategis perusahaan tidak akan melepas sahamnya setidaknya selama 12 bulan setelah penawaran umum perdana (IPO). Pernyataan ini disampaikannya dalam Investor Gathering di Jakarta, Jumat (21/3/2025). "Ada lock-up selama 12 bulan," tegas Vico kepada wartawan.
Komisaris Utama FORE, Willson Cuaca, menepis anggapan bahwa IPO FORE merupakan strategi keluar (exit strategy) bagi para investor. Saham yang ditawarkan dalam IPO ini adalah saham baru. "Ada persepsi bahwa IPO itu untuk exit. Itu salah. Terutama untuk investor FORE. Kalau ingin exit, kita tak akan IPO sekarang. Kita tunggu pasar pulih, baru listing dan exit," jelas Wilson.

Ia menekankan bahwa IPO ini bukan akhir perjalanan FORE, melainkan awal. "Ini bukan akhir permainan. Perjalanan masih panjang," kata Wilson. Lebih lanjut, ia menjelaskan keberanian FORE melakukan IPO di tengah kondisi pasar saham Indonesia yang kurang kondusif. "Komitmen investor adalah investasi jangka panjang. Baik pasar bagus atau buruk, tak masalah. Respon minat investor terhadap IPO kita sangat bagus," ujarnya.
Wilson meyakini fundamental FORE yang kuat dan profitabilitasnya menjadi daya tarik investor untuk komitmen jangka panjang. IPO saat ini bukanlah strategi keluar. "Kita yakin ini long term play. Kita harus berkontribusi di negara kita sendiri, khususnya investasi kopi. Saya sangat optimis," pungkas Wilson.
Prospektus menunjukkan pemegang saham terbesar FORE sebelum IPO adalah FHPL dengan 99,97% kepemilikan (7,04 miliar saham). Setelah IPO, kepemilikan FHPL terdilusi menjadi 78,92%, sementara kepemilikan masyarakat mencapai 21,08% (1,88 miliar saham). Kepemilikan OCI pun mengalami penurunan.















