OJK Luncurkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia Versi 2: Langkah Strategis Menuju Net Zero Emission
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan meluncurkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) versi 2. Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) dan memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Apa itu TKBI Versi 2?
TKBI versi 2 adalah klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Berbeda dengan versi sebelumnya yang fokus pada sektor energi, versi terbaru ini mencakup sektor tambahan seperti konstruksi dan real estat, transportasi dan penyimpanan, serta sebagian sektor pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya. Hal ini menjadikan TKBI lebih inklusif dan relevan bagi berbagai skala usaha, mulai dari korporasi besar hingga UMKM.
Mengapa TKBI Versi 2 Diperlukan?
Peluncuran TKBI versi 2 didasari oleh kebutuhan akan standar yang jelas dalam mengklasifikasikan aktivitas ekonomi berkelanjutan. Dengan adanya taksonomi ini, diharapkan dapat mencegah praktik “greenwashing” dan memastikan bahwa investasi yang dilakukan benar-benar berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Selain itu, TKBI versi 2 dirancang agar selaras dengan standar internasional, seperti ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance, memastikan Indonesia tetap kompetitif di kancah global.
Baca Juga: WOW! Transaksi Digital RI Melonjak Drastis, Produktivitas Naik 10%!

Bagaimana TKBI Versi 2 Disusun?
Penyusunan TKBI versi 2 melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kementerian, lembaga, dan pelaku industri terkait. Proses ini memastikan bahwa taksonomi yang dihasilkan kredibel, ilmiah, dan dapat dioperasikan secara luas. Selain itu, TKBI versi 2 juga mempertimbangkan kepentingan nasional, memastikan bahwa klasifikasi yang dibuat mendukung prioritas pembangunan Indonesia.
Kapan TKBI Versi 2 Mulai Diterapkan?
Setelah peluncurannya, OJK mendorong penerapan TKBI versi 2 oleh berbagai sektor ekonomi secepat mungkin. Implementasi ini diharapkan dapat meningkatkan aliran modal ke proyek-proyek berkelanjutan, mendukung target NZE Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat. OJK juga berencana untuk terus mengembangkan TKBI dengan menambahkan sektor-sektor lain di masa mendatang, memastikan taksonomi ini tetap relevan dan komprehensif.
Siapa Saja yang Terlibat dalam Implementasi TKBI Versi 2?
Implementasi TKBI versi 2 melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat luas. Keterlibatan aktif semua pihak ini penting untuk memastikan bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai. OJK juga berkomitmen untuk memberikan panduan dan dukungan bagi para pelaku usaha dalam mengadopsi taksonomi ini, memastikan transisi menuju ekonomi hijau berjalan lancar.
Baca Juga: Indonesia Incar Tahta Raja Pasar Karbon Dunia: Mampukah?















