Breaking

Rahasia Sukses Pasar Modal Terungkap! Danantara Jadi Kunci?

Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis bahwa peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan membawa dampak positif, khususnya bagi investor ritel. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyampaikan harapannya bahwa kehadiran Danantara dapat memperkuat pasar modal Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam wawancara di gedung BEI, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Selain itu, Jeffrey menegaskan kesiapan BEI dalam menghadapi kemungkinan bergabungnya beberapa emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke dalam Danantara. Ia meyakini bahwa perpindahan aset emiten BUMN tidak akan mengganggu stabilitas pasar saham. Dengan mekanisme dan regulasi yang telah tersedia, termasuk keterbukaan informasi, proses ini dipastikan berjalan secara transparan dan terstruktur.

Dampak Positif bagi Pasar Modal

Senada dengan Jeffrey, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyambut baik kehadiran Danantara. Ia menilai bahwa lembaga pengelola investasi ini memiliki potensi besar dalam memperkuat pasar modal Indonesia. Menurutnya, keberadaan Danantara dapat mendorong kinerja emiten yang dikelola sehingga memberikan dampak positif terhadap indeks dan kapitalisasi pasar.

Iman juga menyoroti kapabilitas tim pimpinan Danantara yang dinilainya memiliki kredibilitas tinggi dan dapat menjadi panutan bagi pasar modal. Jika Danantara melakukan fundraising, hal ini akan semakin memperkuat ekosistem investasi nasional dan memberikan peluang lebih luas bagi investor ritel.

Baca Juga: Indonesia Incar Tahta Raja Pasar Karbon Dunia: Mampukah?

Rahasia Sukses Pasar Modal Terungkap! Danantara Jadi Kunci?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id
Rencana Pengelolaan BUMN oleh DanantaraSebelumnya, Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan rencana besar lembaga ini untuk mengelola seluruh perusahaan BUMN pada akhir Maret 2025. Saat ini, Danantara baru mengelola tujuh BUMN besar, yakni Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID. Dony menegaskan bahwa rencana tersebut akan direalisasikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bulan Maret.

Selain itu, Dony menekankan bahwa Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) akan tetap beroperasi secara terpisah dari Danantara. Dengan demikian, masing-masing lembaga dapat menjalankan perannya secara optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia.

Dampak Jangka Panjang dan Harapan ke Depan

Kehadiran Danantara diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi perkembangan pasar modal nasional. Dengan pengelolaan aset BUMN yang lebih terstruktur, investor ritel dapat memperoleh manfaat dari peningkatan transparansi, stabilitas, dan potensi keuntungan yang lebih tinggi di bursa saham Indonesia.

Dalam jangka panjang, keberadaan Danantara diproyeksikan mampu meningkatkan daya tarik investasi Indonesia di mata investor global. Dengan meningkatnya modal yang dikelola secara efisien, Indonesia dapat menarik lebih banyak investor asing dan memperkuat daya saing ekonomi nasional. Pemerintah dan regulator diharapkan terus mendukung langkah-langkah strategis Danantara guna memastikan implementasi yang optimal serta berkelanjutan.

Baca Juga: WOW! Transaksi Digital RI Melonjak Drastis, Produktivitas Naik 10%!