InfoMalang – Hubungan perdagangan internasional kembali menarik perhatian setelah Indonesia dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan strategi terkait penurunan tarif dagang. Di tengah ketegangan perdagangan global, kesepakatan ini tidak hanya berdampak pada kedua negara, tetapi juga memicu perhatian negara-negara besar lainnya, termasuk Tiongkok. Pemerintah Tiongkok, yang dikenal memiliki kepentingan yang kuat di kawasan Asia dan Pasifik, menanggapi kerja sama tersebut secara diplomatis namun sarat makna.
China Serukan Dialog dan Konsultasi Setara
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian , dalam konferensi pers resmi di Beijing menyatakan bahwa negaranya selalu mendorong penyelesaian perdagangan secara damai dan setara. Menurutnya, penyelesaian masalah perdagangan antarnegara idealnya dilakukan melalui dialog dan konsultasi yang saling menghormati.
“Sikap kami selalu menekankan bahwa para pihak perlu menyelesaikan penyelesaian ekonomi dan perdagangan melalui dialog dan konsultasi yang setara,” ujar Lin Jian.
Pernyataan tersebut seolah menegaskan prinsip dasar diplomasi ekonomi Tiongkok, sekaligus menjadi sinyal bahwa Beijing menjaga ketatnya perkembangan hubungan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Trump Resmi Naikkan Tarif Impor Indonesia 19%, AS Kantongi Keuntungan Strategis
Rincian Kesepakatan Indonesia-AS
Kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat mencakup beberapa poin penting. Salah satu yang paling mencolok adalah penurunan tarif impor produk Indonesia ke AS dari 32 persen menjadi 19 persen. Sehubungan dengan itu, Indonesia membebankan tarif untuk seluruh produk asal Amerika yang masuk ke pasar domestik.
Kesepakatan ini diklaim sebagai hasil komunikasi langsung antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump melalui sambungan telepon. Bukan hanya soal tarif, Indonesia juga sepakat untuk membeli energi dari Amerika Serikat senilai 15 miliar dolar AS dan produk agrikultur sebesar 4,5 miliar dolar AS .

Tak hanya itu, Indonesia juga berkomitmen membeli 50 unit pesawat Boeing , sebagian besar merupakan tipe Boeing 777. Meski belum dirinci maskapai atau pihak pembelinya, komitmen ini menambah nilai strategi kerja sama tersebut.
Reaksi Trump di Media Sosial
Melalui akun Trump Social , mantan Presiden AS itu menyambut baik kesepakatan ini. Ia menyebut bahwa kerja sama tersebut berhasil membuka “seluruh pasar Indonesia” bagi produk Amerika untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Trump juga memperingatkan kemungkinan negara ketiga mencoba memanfaatkan perjanjian tersebut dengan mengekspor barangnya melalui Indonesia untuk menghindari tarif tinggi. Ia menegaskan, jika hal itu terjadi, maka tarif tambahan akan dikenakan pada produk tersebut.
Pernyataan ini dinilai oleh banyak pengamat sebagai bentuk kehati-hatian AS terhadap potensi “backdoor trading” dari negara lain, termasuk China , yang selama ini dikenal sebagai eksportir global terbesar.
Perbandingan dengan Kesepakatan Dagang China-AS
Di sisi lain, hubungan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat masih berada dalam fase negosiasi dan ketegangan. Kedua negara saat ini sedang dalam masa penangguhan tarif tambahan, hasil dari kesepakatan sementara yang dicapai awal tahun ini.
Tiongkok menurunkan tarif terhadap ekspor AS dari 125 persen menjadi 10 persen, sementara AS menurunkan tarif terhadap barang-barang Tiongkok dari 145 persen menjadi 30 persen. Namun, penurunan ini tidak bersifat permanen dan hanya berlaku selama 90 hari , hingga 12 Agustus 2025.
Tambahan 20 persen yang diterapkan AS terhadap barang dari Tiongkok disebut sebagai sanksi atas dugaan interaksi Tiongkok dalam perdagangan fentanil ilegal , sebuah zat yang dianggap sebagai narkotika berbahaya.
China Ajak Negara-negara Ciptakan Stabilitas Perdagangan
Lin Jian menambahkan bahwa Tiongkok berharap negara-negara di dunia dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung perdagangan internasional. Ia menekankan pentingnya membangun sistem ekonomi global yang adil, terbuka, dan inklusif.
“Tiongkok berharap negara-negara dapat bersama-sama membangun lingkungan yang kondusif bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional,” tambahnya.
Seruan ini tidak hanya mewakili kepentingan ekonomi Tiongkok, tetapi juga menampilkan strategi negara-negara tersebut dalam mengarahkan sistem perdagangan dunia yang lebih berimbang posisi.
Posisi Strategis Indonesia dalam Peta Global
Kesepakatan dagang Indonesia-AS secara tidak langsung menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis yang semakin diperhitungkan. Di tengah persaingan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, yaitu Tiongkok dan Amerika Serikat, Indonesia menunjukkan kemampuan dalam menjaga keseimbangan hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
Langkah diplomasi ekonomi yang diambil oleh Presiden Prabowo bisa menjadi pijakan penting dalam memperkuat posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Ke depan, tantangannya adalah menjaga agar kerja sama tersebut tidak mengganggu kemitraan strategis yang telah terjalin lama dengan negara-negara lain, termasuk Tiongkok.
Kesimpulan
Respon Tiongkok terhadap kesepakatan dagang Indonesia dan Amerika Serikat menunjukkan betapa pentingnya stabilitas dalam perdagangan internasional. Meski tidak menyuarakan penolakan secara eksplisit, Tiongkok menyampaikan sinyal kuat bahwa mereka menginginkan sistem perdagangan global yang tidak mendiskriminasi dan tetap inklusif.
Bagi Indonesia, kerja sama ini menjadi peluang besar untuk memperluas pasar sekaligus memperkuat sebagai pemain kunci di posisi tengah ekonomi global. Namun keseimbangan dan kehati-hatian tetap diperlukan agar tidak menimbulkan ketegangan baru di kawasan.















