Breaking

Reza Rahadian Borong 4 Piala di Busan, Debut Sutradara ‘Pangku’ Pukau Dunia, Siap Tayang 6 November

Aktor peraih rekor Piala Citra terbanyak, Reza Rahadian, kembali mencetak sejarah, kali ini bukan di depan kamera, melainkan dari kursi sutradara.

Film panjang perdananya, “Pangku” (judul internasional: On Your Lap), sukses besar di kancah internasional dengan memborong empat penghargaan bergengsi di Busan International Film Festival (BIFF) 2025, Korea Selatan.

Prestasi ini mengukuhkan Reza Rahadian sebagai talenta sinema serba bisa dan menempatkan film Indonesia di sorotan global.

Kemenangan Gemilang di BIFF 2025: Empat Piala untuk Debut Sutradara

BIFF ke-30 yang berlangsung pada September 2025 menjadi panggung pembuktian bagi Reza Rahadian. Film “Pangku”, yang diproduksi di bawah bendera rumah produksi Gambar Gerak milik Reza dan Arya Ibrahim, berhasil mendominasi ajang penghargaan Vision Awards (program yang mengkurasi film independen inovatif Asia).

Film ini secara mengejutkan menyabet empat trofi sekaligus, menjadikannya film dengan perolehan piala terbanyak di program tersebut. Empat penghargaan yang berhasil dibawa pulang oleh On Your Lap (Pangku) adalah:

  1. KB Vision Audience Award: Penghargaan pilihan penonton, menunjukkan film ini diterima hangat oleh publik internasional.
  2. FIPRESCI Award (The International Federation of Film Critics): Pengakuan dari kritikus film global, menggarisbawahi kualitas sinematik dan naratif yang kuat.
  3. Bishkek International Film Festival’s Central Asia Cinema Award: Menegaskan relevansi dan daya tarik cerita di kawasan Asia yang lebih luas.
  4. Face of the Future Award: Menempatkan Pangku sebagai representasi masa depan sinema Asia yang menjanjikan.

Kemenangan ini tidak hanya membawa pulang pengakuan, tetapi juga hadiah uang tunai yang signifikan, senilai total USD 21.000 (sekitar KRW 30 juta).

Pencapaian ini disambut gembira oleh Reza Rahadian, yang dalam pidato kemenangannya mengungkapkan rasa syukur dan harapannya bahwa film ini dapat memberikan dampak yang berkelanjutan dan inspirasi bagi kemanusiaan.

Pujian Global untuk Lokalitas Pantura

Aspek yang paling menarik dari kemenangan Pangku adalah kemampuannya mengangkat isu lokalitas Indonesia-terutama kisah yang terinspirasi dari daerah Pantura-ke panggung global.

Cerita yang berpusat pada perjuangan seorang perempuan bernama Sartika (diperankan oleh Claresta Taufan) di kedai kopi “pangku” dinilai sangat jujur dan universal.

“Saya tak sangka, lokalitas Pantura dan semangat ‘jalanin aja’ yang saya dengar dari masyarakat di sana bisa diterima penonton global,” kata Reza.

Baca Juga:Dian Sastrowardoyo Main di Film ‘Mothernet’ Perdana di BIFF

Film ini menyoroti kehidupan Sartika, seorang ibu muda yang mencoba memulai hidup baru di desa pesisir setelah melahirkan.

Ia terjerumus dalam pekerjaan sebagai pelayan di kedai kopi pangku di bawah asuhan Bu Maya (diperankan oleh Christine Hakim).

Namun, di tengah keputusasaan, Sartika bertemu dengan Hadi (Fedi Nuril), seorang sopir truk distributor ikan, dan mulai merasakan kembali harapan.

Kisah tentang pengorbanan, kesederhanaan, dan pencarian kebahagiaan ini terbukti resonan di hati penonton dan juri internasional.

Transformasi Karier: Dari Aktor Jenius ke Visi Sutradara

Reza Rahadian selama ini dikenal sebagai salah satu aktor paling ulung di Indonesia, memegang rekor lima Piala Citra, menjadikannya aktor dengan piala FFI terbanyak dalam kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.

Namun, debutnya sebagai sutradara melalui “Pangku” menandai babak baru yang ambisius dalam karier 20 tahunnya.

Keputusan untuk duduk di kursi sutradara menunjukkan bahwa Reza tidak puas hanya sebagai penerima arahan, tetapi juga sebagai penyampai visi kreatif yang utuh. Ia juga mengambil peran sebagai penulis skenario bersama Felix K. Nesi.

Proyek ini telah menarik perhatian sejak tahap pengembangan. Bahkan sebelum diputar di BIFF 2025, Pangku sudah lebih dulu terpilih mengikuti Far East in Progress, Focus Asia 2025 di Far East Film Festival dan mendapatkan bantuan pendanaan dari Red Sea Fund for Post-Production, menegaskan kualitas naskah dan pra-produksinya.

Persiapan dan Tantangan di Balik Layar

Menyutradarai film pertamanya tentu membawa tantangan besar. Reza mengungkapkan bahwa perannya sebagai sutradara menuntutnya untuk berpikir secara holistik, mencakup visual, naratif, hingga emosi setiap karakter.

“Proses ini mengajarkan saya banyak hal. Sebagai aktor, saya hanya fokus pada satu karakter. Sebagai sutradara, saya harus memastikan semua elemen bergerak harmonis untuk menyampaikan pesan,” ujarnya.

Salah satu tantangan unik yang ia hadapi adalah bagaimana ‘meredupkan’ aura tampan dari aktor sekelas Fedi Nuril, yang berperan sebagai sopir truk yang bersahaja. Hal ini menunjukkan fokus Reza pada pendalaman karakter dan otentisitas visual, bahkan dari aktor-aktor besar.

Jadwal Tayang Domestik: Menanti ‘Pangku’ di Bioskop Indonesia

Setelah sukses menggebrak panggung internasional, kini publik domestik menanti-nanti penayangan resmi “Pangku”. Film yang juga dibintangi oleh Devano Danendra dan Shakeel Fauzi ini dijadwalkan akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 6 November 2025.

Keberhasilan di BIFF 2025 telah menciptakan hype yang luar biasa. Penayangan Pangku di Indonesia diharapkan dapat mengulangi sukses kritikus dan penonton, serta memberikan dampak signifikan bagi pergerakan film independen yang berani mengangkat isu sosial.

Reza Rahadian berharap, kisah sederhana tentang Sartika yang berjuang di tengah keterbatasan ini dapat terhubung dengan audiens di Tanah Air.

Dengan pengalaman barunya ini, Reza Rahadian telah membuktikan bahwa ia adalah salah satu figur sinema terpenting Indonesia saat ini, yang siap memimpin industri dari berbagai sisi kamera.

Baca Juga:Siti Badriah Comeback di Panggung Dangdut Pasca Melahirkan Anak Kedua, Fokus Karier dan Sorotan Nama Baru Xandraya